Mohon tunggu...
Istanti Surviani
Istanti Surviani Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumah tangguh yang suka menulis

Purna bakti guru SD, traveler, pejuang kanker

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Merindu Rumah-Mu

15 Juli 2022   23:55 Diperbarui: 16 Juli 2022   00:03 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Qodarullooh, ketua yayasan tempatku mengajar berniat  memberi penghargaan tambahan bagi para guru dan staf yang telah menyelesaikan masa bakti minimal  selama 10 tahun. Tak terkecuali aku. Pemanfaatan penghargaan ini diserahkan sepenuhnya pada yang menerima. Boleh untuk umroh, daftar haji, uang muka KPR, dll. Jatahku kupakai untuk umroh. 

Pertengahan Maret 2019 berangkatlah kami berenam: aku, suami, dua anak gadisku, bapak, dan ibuku. Atas permintaan ibu yang ingin umroh bersama bapak, tabungan haji mereka dialihkan untuk umroh. Begitulah kawan, Allah telah mengabulkan  ikhtiar dan doa kami untuk berkunjung lagi ke baitullooh. Bukankah pintu rizki Allah itu banyak sekali?

Umroh 2019 bersama bapak, ibu, suami, dan anak-anak. Foto: Dokpri
Umroh 2019 bersama bapak, ibu, suami, dan anak-anak. Foto: Dokpri

Kita tak perlu khawatir dengan bekal materi yang kita punya, Allah  Maha Kaya, Maha Kuasa, Maha Mencukupkan, Maha Memudahkan Tugas kita hanya bertakwa. Berdoa dan berusaha semampu mungkin. 

Besar kecil usaha kita itu sangat relatif hasilnya. Yang penting lakukan banyak kebaikan secara istiqomah, sekecil apapun kebaikan itu agar Allah menurunkan ridho-Nya pada kita dan menjauhi apa-apa yang tidak diperkenankan-Nya. 

Pun, jangan pernah berhenti berharap pada-Nya karena Dia tak pernah mengecewakan kita. Biarlah Allah yang menggenapi hasil akhirnya. Haqqul yaqiin saja. Kalau kami saja bisa, pasti teman-teman juga bisa. 

Ayo semangat! Nunggu apa lagi?  (Setahun setelah umroh terakhir, Selasa 24 Maret 2020, bapak wafat karena sakit. Semoga niat awal berhaji meski tidak terlaksana tetap dicatat Allah sebagai amal kebaikan. Aamiin.).

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun