Mohon tunggu...
Istanti Surviani
Istanti Surviani Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumah tangguh yang suka menulis

Purna bakti guru SD, traveler, pejuang kanker

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menang itu Bonus tetapi Niat Harus Tetap Lurus, Mengharap Rida Allah Semata

19 November 2021   20:02 Diperbarui: 19 November 2021   20:13 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | pixabay

Ingin menang lomba nulis? Jujur, pasti inginlah! Gimana kalau kalah? Jadi malas duluan nulisnya, deh!

Nah, nah, nah! Jika kemenangan adalah sebuah tujuan maka bersiaplah memetik buah kekecewaan.

"Menang itu bonus tetapi niat harus tetap lurus, mengharap rida Allah semata."

Makna kalimat yang ada di feed instagram @cintahalal.id ini kuresapi dalam-dalam saat mengikuti lomba menulis artikel cinta halal. Makjleb banget! Lalu kutambahkan kalimat,"Tidak menang, menulis jalan terus. Semangat jangan sampai putus."

Lalu kusimak baik-baik tips menang lomba menulis artikel yang disampaikan oleh H. Deden Gumilang M, M. Hum, dari Forum Lingkar Pena sebagai salah satu juri dalam sebuah video yang dikirimkan di instagram panitia.  Apa saja tipsnya?

1. Membaca peraturan lomba secara keseluruhan. Ini penting bagi peserta lomba. Jangan sampai terlewat agar tidak terjadi miskomunikasi.

2. Mengetahui tujuan lomba agar artikel yang dikirim dapat mendukung keinginan/harapan panitia sehingga ada sinkron di sana.

3. Melakukan riset untuk memperbanyak informasi, ilmu, dan pilihan dalam membuat tulisan. Semakin banyak sumber yang didapatkan dan semakin banyak buku yang dibaca, maka akan memudahkan dalam membuat sebuah artikel.

4. Membuat judul yang memikat. Judul adalah pembuka sebuah tulisan. Judul yang memikat akan memudahkan para juri untuk masuk ke dalam tulisan secara keseluruhan.

5. Membuat kerangka tulisan agar tulisan yang dibuat sesuai dengan rencana dari A sampai Z. Jika ada sedikit sret (melenceng) bisa melihat kembali kerangka tulisan yang sudah dibuat.  

6. Memperkuat gagasan kemudian mencari ciri khas yang unik agar tulisan kita berbeda dari tulisan yang lainnya.

7. Menghindari salah ketik (saltik/typo). Semakin sedikit saltik/typo dan semakin sedikit kalimat yang berantakan, ini menunjukkan  bahwa peserta telah berpengalaman dan profesional dalam mengikuti lomba kepenulisan.

Menulis bukan untuk dapat hadiah. Menulis adalah bentuk rasa syukur atas fitrah minat dan bakat yang telah dianugerahkan oleh-Nya. Syukur bisa dilakukan kapan saja. Tak usah menunggu menang.

Maka menorehkan kebaikan, menebar kemanfaatan, membuka ladang amal, dan mendulang jariyah yang berkelanjutan adalah pemantik pahala yang harus terus dinyalakan di tungku-tungku para pecinta. Tak usah juga menunggu lomba.

Terima kasih Tuhan Yang Mahabaik, telah menuntun dan memudahkan mata, hati, pikiran, dan tanganku untuk berkreasi dengan tulisan "Memulai Gerakan Sadar Makanan Halal" hingga sampai di posisi pertama. Memenangkan hadiah sebuah notebook. Saat hati ikhlas menulis, rida Allah tak mampu ditangkis. Semoga goresan penaku akan sampai pula ke hati pembaca, mengalirkan cinta penuh makna.

Bagiku semua peserta lomba adalah pemenang. Menang dari rasa takut, tidak percaya diri, dan rasa malas. Kemenangan kita adalah amanah agar istiqamah dalam berkarya, meluaskan lagi gaya hidup halal beserta nilai-nilai di dalamnya, menjangkau pelosok-pelosok Nusantara untuk menjemput berkah-Nya atas bumi bernama Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun