Rabu, 10 April 2024 ini, para pemudik sudah berlebaran bersama keluarga di kampung halaman masing-masing. Sebanyak 530.400 lebih pemudik, menyeberang dari Pelabuhan Merak Banten menuju Pelabuhan Bakauheni, sejak H-7. "Tidak ada kejahatan dan gangguan keamanan yang signifikan. Alhamdulillah. Kita tetap dan terus waspada," ujar Kapolda Banten Irjen Pol Abdul Karim.
Mudik Operasi Kemanusiaan
Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, adalah titik penting arus Mudik Nasional, dari tahun ke tahun. Itu disadari betul oleh Kapolda Banten Irjen Pol Abdul Karim. Karena itu, jauh-jauh hari sebelum puncak arus mudik, Kapolda Banten sudah melakukan antisipasi serta mengerahkan jajarannya.
Bukan hanya dalam konteks kelancaran arus mudik, tapi menyeluruh, meliputi keamanan serta kenyamanan warga. Baik warga Banten, maupun pemudik yang melalui wilayah Banten. Antisipasi tersebut, tepat. Nyatanya, hingga hari H, tidak ada kejahatan dan gangguan keamanan yang signifikan.
Kapolda Banten Irjen Pol Abdul Karim menempatkan Mudik Nasional ini sebagai Operasi Kemanusiaan, yang intinya mengayomi warga secara keseluruhan. Pada Senin, 8 April 2024 malam, misalnya, Kapolda Banten beserta jajaran mendatangi Pelabuhan Ciwandan, pelabuhan khusus untuk pemudik yang menggunakan sepeda motor.
Senin malam itu juga, Kapolda Banten mendatangi Pelabuhan Merak. Ia mengunjungi dermaga reguler, untuk memastikan pelayanan jajarannya terhadap para pemudik. Meski pada Senin itu arus mudik sudah mulai menurun, tapi Kapolda Banten minta agar jumlah kapal penyeberangan tidak dikurangi.
"Saya minta agar 47 kapal yang beroperasi, terus dioperasikan. Dengan demikian, waktu tunggu pemudik di pelabuhan, bisa diminimalkan. Bahkan tadi saya saksikan, ada kendaraan pemudik yang tiba di dermaga, langsung masuk kapal," ujar Kapolda Banten Irjen Pol Abdul Karim lebih lanjut.
Dengan kata lain, ia menugaskan jajaran Polda Banten yang berada di lapangan, agar bertindak cepat untuk mengatasi hal-hal yang berpotensi menghambat arus mudik. Selain itu, keberadaan jajaran Polda Banten tentu saja memberi rasa aman dan nyaman kepada pemudik.
Sejak hari pertama arus Mudik Nasional 2024, Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Ciwandan beroperasi 24 jam penuh melayani pemudik. Sekali lagi, tidak ada kejahatan dan gangguan keamanan yang signifikan. Itu menjadi penanda kuat, dalam konteks pengayoman Polri terhadap masyarakat secara keseluruhan.
Puncak Mudik Minggu
Menjelang dini hari, sekitar pukul 23.35 WIB, Kapolda Banten Irjen Pol Abdul Karim beserta jajaran, tiba di dermaga eksekutif Pelabuhan Merak, setelah meninjau dermaga reguler. "Dari pantauan saya, puncak arus mudik tahun ini, terjadi pada Minggu kemarin," tutur Kapolda Banten kepada para wartawan di area parkir dermaga eksekutif.
Di jelang dini hari itu, dermaga eksekutif masih dipadati kendaraan pemudik. Beberapa pemudik yang sempat saya ajak ngobrol, umumnya mereka mudik ke sekitaran Sumatera Selatan. Artinya, secara waktu dan jarak, masih cukuplah untuk berlebaran di kampung halaman.Â
Beberapa pemudik merasa, tingkat kepadatan arus mudik tahun ini, melebihi kepadatan tahun lalu. Baik di jalan tol maupun di kantong-kantong parkir dekat dermaga. Hal itu dengan sendirinya memengaruhi waktu tunggu di dermaga eksekutif.Â
Pada Senin, 8 April 2024 siang, Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin, melansir data bahwa pada H-3 yaitu Minggu, 7 April 2024, total penumpang yang menyeberang tercatat sebanyak 166.971 orang.
Kita tahu, puncak arus Mudik Nasional melalui Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Ciwandan tahun 2023 adalah pada H-3, yaitu Rabu, 19 April 2023. Total penumpang yang menyeberang saat itu, sebanyak 159.413 orang. Artinya, ada kenaikan 7.558 orang dibanding tahun lalu.
Sedangkan total kendaraan yang telah menyeberang pada H-3 tahun 2024, tercatat 125.234 unit. Pada H-3 tahun 2023, total kendaraan sebanyak 111.706 unit. Ada kenaikan sekitar 12 persen, 13.528 kendaraan.
Kenaikan 7.558 orang dan kenaikan 13.528 kendaraan pemudik pada Minggu, 7 April 2024 tersebut, tentu saja menjadi dinamika tersendiri dalam pengelolaan Mudik Nasional di Banten tahun ini. Dinamikanya bukan hanya pada hari puncak saja, tapi juga berimbas ke hari-hari berikutnya.
Meski demikian, Kapolda Banten Irjen Pol Abdul Karim menyebut, arus mudik tetap bisa dikelola dengan baik. Hal itu terutama berkat kolaborasi para pihak, baik di tingkat pusat dan di wilayah Banten. "Untuk Operasi Kemanusiaan ini, segala bentuk ego sektoral, harus dikesampingkan dulu. Mengayomi pemudik adalah tugas semua pihak," ungkap Kapolda Banten.
Untuk mengurai kepadatan pemudik dan mempersingkat waktu tunggu, Kapolda Banten mengungkapkan strategi Tiba Bongkar Muat (TBM) dan Tiba Bongkar Berangkat (TBB). Maksudnya, setiba kapal di Pelabuhan Bakauheni Lampung, ada yang TBM dan ada yang TBB. Kalau dari Pelabuhan Merak, semua kapal ya TBM. Â
Dari pencermatan saya, anak-anak nampak riang-gembira di dermaga, ketika menunggu kendaraan memasuki kapal penyeberangan. Kegembiraan anak-anak pemudik tersebut, menjadi salah satu penanda kuat bahwa mereka merasa nyaman menjalani mudik.
Kenyamanan itu tentunya jadi salah satu tolok ukur keberhasilan Operasi Kemanusiaan, sebagaimana yang diungkapkan Kapolda Banten Irjen Pol Abdul Karim.
Pelabuhan Merak, 10 April 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H