Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Andy Budiman: Inovasi, Kunci di Industri Digital

26 Oktober 2023   10:28 Diperbarui: 26 Oktober 2023   10:34 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Isson Khairul dan Andy Budiman (kanan) di Kompasianival 2016.  Foto: Dokumentasi Isson Khairul 

Kompasiana birthday 15 Tahun, pada Rabu, 22 Oktober 2023 lalu. Ini catatan ketiga saya, untuk merayakan 15 Tahun platform media netizen dari korporasi Kompas Gramedia tersebut. Kali ini, saya mau share percakapan saya dengan Andy Budiman di event Kompasianival 2016, di Gedung Smesco, Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 94, Jakarta Selatan.

Andy Budiman, Direktur Group of Digital

Andy Budiman yang saya maksud di sini adalah Direktur Group of Digital Kompas Gramedia. Saya terkesan dengan pernyataannya tentang pentingnya inovasi dalam industri digital. Itu saya baca di content yang dilansir Kompas.com Kunci Bertahan di Industri Digital adalah Inovasi pada Jumat, 22 April 2016 | 19:14 WIB.

Hal itu dikemukakan Andy Budiman di sela-sela acara Stream Indonesia 2016 di Grand Hyatt Hotel, Yogyakarta, pada Jumat tersebut. Beberapa bulan kemudian, persisnya Sabtu, 8 Oktober 2016, event Kompasianival 2016, digelar di Gedung Smesco. Ini adalah event tahunan Kompasiana. Saya dari Komunitas Penity Community, memajang sejumlah buku yang diterbitkan komunitas tersebut di sebuah booth.

Ketika saya sedang menata buku-buku karya para penulis di Kompasiana tersebut, Andy Budiman datang mendekat. Wow, keberuntungan yang menyenangkan. Kami saling menyapa, kemudian ia memberikan kartu nama. Di situ tertera nama dan jabatannya Direktur Group of Digital Kompas Gramedia. Saat ini, saya tidak tahu, apakah ia masih mengemban jabatan yang sama.

Di kesempatan itu, saya menceritakan kepadanya, Penity Community adalah sebuah komunitas di Kompasiana, yang fokus menerbitkan karya-karya Kompasianer yang sudah tayang di laman Kompasiana. Ia nampak terkesan, kemudian mencermati beberapa buku yang ada.

Andy Budiman menyarankan, selain diterbitkan dalam format buku cetak, tak ada salahnya juga diterbitkan dalam format e-book. Dengan demikian, katanya, buku-buku terbitan Penity Community bisa menjangkau pembaca yang lebih luas, karena bisa diakses secara digital dari berbagai belahan dunia mana pun.

Ia menyebut, tradisi membaca masyarakat, akan terus bergerak ke arah digital, mengikuti perkembangan teknologi digital. Terutama, generasi yang lahir di tengah arus deras digital. Saya tentu saja meng-iya-kan, karena ia kompeten akan hal tersebut.

Saya ingat, dalam Kunci Bertahan di Industri Digital adalah Inovasi, Andy Budiman mencontohkan, kehadiran fitur Facebook Instant Article, yang membuat pembaca tidak lagi pergi ke web berita untuk mengakses berita, tapi langsung membacanya di laman Facebook.

Agaknya, itulah salah satu contoh inovasi yang ia maksud. Dengan inovasi yang terus-menerus, publik akan mendapatkan pengalaman positif ketika mengakses content, hingga tumbuh keterikatan yang kuat antara publik dengan penyedia content.

Inovasi pengelola Kompasiana, inovasi content creator. Foto: Dokumentasi Isson Khairul
Inovasi pengelola Kompasiana, inovasi content creator. Foto: Dokumentasi Isson Khairul

Inovasi dengan Variasi Content

Andy Budiman juga mencermati tema-tema yang ditampilkan di buku-buku terbitan Penity Community. Ia menilai, masih sangat banyak tema yang bisa dieksplorasi, karena content di laman Kompasiana sangat beragam. Itu sekaligus mencerminkan, betapa beragamnya minat Kompasianer, sekaligus demikian beragamnya latar-belakang Kompasianer.

Perbincangan kami kemudian mengarah ke inovasi content. Andy Budiman menuturkan, bisa saja topik yang ditulis adalah topik biasa, tapi jika ditulis dengan pendekatan yang benar-benar kreatif, hal biasa itu akan menjadi sajian yang istimewa.

Dalam konteks Kompasiana, inovasi yang dimaksud Andy Budiman, tentulah inovasi digital secara menyeluruh. Baik di level pengelola Kompasiana sebagai penyedia platform, maupun di tingkat netizen selaku content creator. Agaknya, kolaborasi inovasi dari para pihak tersebut, menjadi salah satu faktor yang membuat Kompasiana terus gemilang hingga di usia 15 Tahun kini.

Saya sudah 12 tahun menulis di Kompasiana, sejak 6 Februari 2011. Dari pencermatan saya, inovasi terus dilakukan. Dalam hal rubrikasi, misalnya. Telah dilakukan beberapa kali perombakan oleh pengelola. Tujuannya, antara lain, untuk mewadahi minat-minat netizen yang terus tumbuh serta berkembang.

Yang terbaru, hadirnya Rubrik Lestasi, sebagai bagian dari strategi Kompasiana merespon tentang lingkungan hidup. Kita tahu, masalah lingkungan hidup, sudah menjadi sorotan secara global. Mulai dari pemanasan global, penipisan lapisan ozon, efek rumah kaca, hingga hujan asam.

Saya memahami, adanya rubrikasi Lestari di Kompasiana, selain untuk penyegaran, juga sekaligus menggugah kepedulian netizen terhadap lingkungan hidup. Bukan hanya tentang sampah sehari-hari, tapi mencakup lingkungan hidup dalam arti luas.

Jika dikorelasikan dengan pernyataan Andy Budiman di atas, perombakan serta penciptaan rubrikasi baru, sesungguhnya adalah wujud kongkrit dari apa yang disebut inovasi. Terus berbenah, terus ber-inovasi. Ini mengingatkan saya pada kata-kata yang digelorakan dalam Kompasianival 2014, yang digelar di Gedung Sasono Langen Budoyo dan Gedung Sasono Utomo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, pada Sabtu, 22 November 2014:

Selamat Datang di Kompasianival 2014. Inilah ajang kopi darat terbesar para blogger dan komunitas yang berani mengubah kata menjadi aksi untuk Indonesia.

Jakarta, 26 Oktober 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun