Dua contoh di atas, cukuplah untuk menjelaskan kegilaan Adri Darmadji Woko pada buku dan kuliner. Ingat, ia sudah 70-an tahun, kini 72 tahun. Ada kah lelaki lain yang kegilaannya mirip-mirip dengan Adri Darmadji?
Merekam Jejak Kepenyairan
Secara periodik, Komunitas Negeri Poci menerbitkan antologi puisi bersama dan mengadakan pertemuan pernyair di Kota Tegal. Antologi itu terbuka untuk para penyair dari seluruh tanah air. Saat ini, ada 8.000 anggota yang tergabung dalam fanpage facebook Komunitas Dari Negeri Poci, yang merupakan Grup Publik.
Adri Darmadji Woko menuturkan, penerbitan antologi secara berkala, sesungguhnya adalah bagian dari upaya kreatif Komunitas Negeri Poci untuk merekam jejak kepenyairan para penyair Indonesia dari tahun ke tahun secara lintas generasi, lintas gender, dan lintas genre.
Dengan kata lain, itu adalah wujud kongkrit kontribusi komunitas tersebut terhadap perkembangan literasi di negeri ini, melalui gerakan kesusasteraan. Para pengelola mencari donasi dari para pihak yang relevan, untuk membiayai operasional tiap antologi yang hendak diterbitkan.
Secara hitung-hitungan finansial, Adri Darmadji Woko mengaku, ya selalu rugi. Tapi, Komunitas Negeri Poci terus menerbitkan antologi secara berkala, meski selalu rugi. Agaknya, ini adalah bentuk kegilaan yang lain dari Adri Darmadji dan kawan-kawan.
Secara perorangan, puisi-puisi karya Adri Darmadji Woko sudah diterbitkan ke dalam 6 buku puisi secara tunggal. Selain itu, karya-karyanya juga tersebar luas di puluhan antologi bersama para penyair tanah air, di luar Komunitas Negeri Poci.
Oh, ya, selain piawai menulis puisi, Adri Darmadji Woko juga mahir menyeduh teh poci. Minuman alami itulah yang selalu ia sajikan kepada rekan-rekan jurnalis dan penyair yang menyambangi kediamannya. Racikannya nikmat.
Dari pencermatan saya, Adri Darmadji Woko adalah sosok pembaca buku yang tekun. Bidang yang diminatinya sangat luas. Itu tercermin dari demikian beragam buku yang ia miliki, yang memenuhi rak-rak buku di kediamannya.
Buku-buku itu terus dan terus bertambah, karena Adri Darmadji Woko tak pernah henti berburu buku-buku yang diminatinya. Ia selalu haus akan ilmu pengetahuan.
Jakarta, 28 Juni 2023