Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menyerahlah untuk Menang

7 April 2023   04:15 Diperbarui: 7 April 2023   04:18 1038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manusia terus berjuang. Adakalanya mengalah untuk menang. Foto: Okezone.com

Menangislah bila harus menangis
Karena kita semua manusia
Manusia bisa terluka
Manusia pasti menangis
Dan manusia pun bisa mengambil hikmah

Kekuatan dalam Kelemahan

Itu petikan lagu Air Mata karya Ahmad Dhani dengan grup band Dewa. Secara waktu, ini lagu lama, dirilis tahun 2002, melalui album Cintailah Cinta. Mengapa air mata? Tiap kali shalat tarawih di masjid, tiap kali itu pula saya melihat air mata. Merebak dari mata para jamaah, yang menadahkan kedua telapak tangan.

Ada gumpalan keharuan yang membuncah di dada. Bukan hanya dari jamaah yang sudah lanjut usia. Dari mereka yang muda-muda pun, saya melihat air mata mereka merebak, tatkala mereka berdoa. Kemudian, tiap kali menjelang sahur, saya pun berselancar menyusuri air mata di berbagai platform yang ada.

Maka, sampailah saya ke Air Mata karya Ahmad Dhani tersebut. Saya dengarkan berkali-kali. Saya cermati liriknya. Saya hayati musiknya. Dan, itu menjadi hiburan tersendiri bagi saya. Sungguh, jarang saya sampai terkesima seperti ini.

Lama-lama saya hanyut dalam nyanyian Air Mata tersebut, sementara yang berputar-putar dalam ingatan saya adalah para jamaah yang sampai sesenggukan saat berdoa di masjid. Mungkin ada yang menangis karena menyesal. Mungkin juga karena terluka. Mungkin pula saking tak kuatnya menanggung beratnya beban kehidupan.

Mengadu kepada-Nya. Memohon ampun kepada-Nya. Bahkan, memasrahkan segalanya kepada-Nya. Menangislah bila harus menangis. Karena kita semua manusia. Begitu pesan Ahmad Dhani dengan Air Mata-nya. Karena sesungguhnya, manusia adalah makhluk yang lemah, yang seringkali merasa tak berdaya.

Meski demikian, Ahmad Dhani tak membiarkan para penikmat musiknya hanyut dalam ketidakberdayaan. Ia justru menumbuhkan kekuatan sekaligus meyakinkan bahwa manusia pun bisa mengambil hikmah dari air mata tersebut. Di satu sisi menangislah bila harus menangis. Di sisi lain, ada hikmah yang bisa diraih dari tangisan tersebut.

Karena, di balik segala duka, tersimpan hikmah, yang bisa kita petik pelajaran. Dengan kata lain, kedukaan serta penyesalan, sesungguhnya adalah pintu masuk menuju gerbang pembelajaran. Bukankah kita sebagai manusia diciptakan untuk terus dan terus belajar, dari buaian hingga ke liang lahat?

Jalan Menumbuhkan Kesadaran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun