Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Budi Susilo Bongkar Cuan Bisnis Kayu Manis

27 Februari 2023   10:22 Diperbarui: 27 Februari 2023   10:23 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kunci bisnis kayu manis: pendekatan sosial, pendekatan ekonomi. Foto: Dok. Budi Susilo

Mempekerjakan warga lokal, apalagi dalam jumlah ribuan orang, tentulah tidak mudah. Banyak contoh konflik yang telah terjadi di tanah air terkait hal tersebut. Tapi, sejak berbisnis kayu manis tahun 2017 di Kerinci hingga kini, Budi Susilo sama sekali tidak pernah mengalami konflik dengan ribuan karyawannya. Tidak pernah ada konflik dengan warga sekitar.

Inilah salah satu kepiawaian Budi Susilo, dalam konteks leadership bisnis. Ia paham kebutuhan warga desa, karena intens berdialog dengan mereka. Budi Susilo menempatkan ribuan karyawan tersebut benar-benar sebagai asset perusahaan. "Kami mengedepankan pertumbuhan ekonomi warga. Kami ingin kelak akan lahir sumber daya manusia unggul dari Kabupaten Kerinci. Unggul secara kesehatan, unggul pula secara pendidikan," ungkap Budi Susilo penuh optimis.          

Dalam tataran peduli warga itulah, Budi Susilo mengelola bisnis perkebunan dan pengolahan kayu manis di Kabupaten Kerinci. Hal itu merupakan cermin dari perjalanan edukasi yang ia tempuh sepanjang hidupnya. Edukasi yang mencerahkan, sekaligus menumbuhkan spirit hidup kepada sesama. 

Secara akademik, S-1-nya dari Universitas Taruma Negara Jakarta, S-2-nya dari London School of Economic Inggris, dan kini ia tengah menjalani tahap akhir S-3 di Washington University, Amerika Serikat. Dengan kata lain, Budi Susilo mengolaborasikan ilmu ekonomi yang ia peroleh di dunia akademik dengan realitas sosial di lapangan.

Agaknya, inilah yang disebut sebagai Social Approach, Economic Approach. Sejauh ini, Budi Susilo meyakini, kolaborasi kedua pendekatan tersebut adalah pilihan yang tepat untuk bisnis perkebunan dan pengolahan kayu manis. Menghadapi warga, melibatkan warga, serta mengelola spirit hidup warga, itulah kunci pentingnya.

Budi Susilo menduga, minimnya pengusaha perkebunan masuk ke bisnis perkebunan dan pengolahan kayu manis, terutama karena ketidaksiapan dalam menghadapi warga. "Pebisnis kan umumnya lebih suka menghadapi mesin. Otomatisasi. Sementara, kalau dengan warga, yang kita hadapi kan manusia ... perlu pendekatan sosial sekaligus pendekatan ekonomi, agar bisnis berkelanjutan," ungkap Budi Susilo.

Jakarta, 27 Februari 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun