Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Alumni Gontor Merawat Toleransi dengan Seni Budaya

20 Mei 2022   23:25 Diperbarui: 21 Mei 2022   16:46 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kiri-kanan: Iwan Henry Wardhana (Kadisbud) Provinsi DKI Jakarta dan Moktavianus Masheka, Ketua Peringatan Satu Abad Chairil Anwar. Foto: Isson Khairul

Kami selaku Panitia Road Show to Seabad Chairil Anwar dan Panitia Peringatan Satu Abad Chairil Anwar, tentu saja terkesan dengan sikap Iwan Henry Wardhana selaku Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Provinsi DKI Jakarta dan Ahmad Syaropi selaku Kepala Suku Dinas Kebudayaan (Kasudinbud) Jakarta Barat. Kedua sosok tersebut, ternyata sangat paham tentang makna Jakarta sebagai kota multi etnis, multi kultural.

Ahmad Syaropi bercerita, komunitas seni budaya etnis Cina di Jakarta Barat, sangat dinamis. Dalam konteks pengaruh seni budaya Cina terhadap seni budaya Betawi, tentulah mengalami perkembangan dari zaman ke zaman. Apalagi pelaku seni yang bersangkutan, juga sudah berganti dari generasi ke generasi.

"Dari pencermatan saya, sikap serta daya juang para perintis berbagai komunitas seni budaya di Jakarta Barat, mulai bergeser ketika para perintis tersebut sudah meninggal dan kemudian diteruskan oleh pelanjut mereka. Ini tantangan bagi kami di Suku Dinas Kebudayaan (Sudinbud) Jakarta Barat untuk senantiasa melakukan pembinaan, agar komunitas seni budaya tersebut terus berkiprah," ungkap Ahmad Syaropi yang menemukan, ada komunitas seni budaya yang hanya tinggal papan nama.

Isson Khairul dan Ahmad Syaropi. Foto: Eki Thadan
Isson Khairul dan Ahmad Syaropi. Foto: Eki Thadan

Selain karena faktor alih generasi, pandemi Covid-19 juga memperparah kondisi para pelaku seni di berbagai komunitas seni budaya di Jakarta Barat. Mereka sama sekali tidak melakukan pertunjukan seni budaya, akibat pembatasan dalam konteks protokol kesehatan. Sebagai bentuk kepedulian, beberapa waktu lalu Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Barat memberikan paket sembako kepada sekitar 300-an pelaku seni di Jakarta Barat.

Kepedulian Ahmad Syaropi selaku Kepala Suku Dinas Kebudayaan (Kasudinbud) Jakarta Barat serta pemahamannya yang mendalam tentang makna Jakarta sebagai kota multi etnis, tentu patut kita apresiasi. Hal tersebut sejalan dengan sikap Komunitas Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI) yang menginisiasi Road Show to Seabad Chairil Anwar dan Peringatan Satu Abad Chairil Anwar.

Karena, tak bisa kita ingkari, Chairil Anwar adalah sosok penting dalam gerakan literasi Jakarta serta literasi bangsa Indonesia.

Jakarta 20 Mei 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun