Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Alumni Gontor Merawat Toleransi dengan Seni Budaya

20 Mei 2022   23:25 Diperbarui: 21 Mei 2022   16:46 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Isson Khairul dan Ahmad Syaropi. Foto: Eki Thadan

 

Dari kedatangan Chairil Anwar ke Batavia tahun 1940, hingga ia wafat tahun 1949, menjadi jelas bagi kita tentang jejak literasi sang penyair di Jakarta. "Secara literasi, karya-karya Chairil Anwar, bukan hanya mengharumkan nama DKI Jakarta, tapi juga berkontribusi besar membangun nilai-nilai kebangsaan Indonesia," ungkap Iwan Henry Wardhana, Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Provinsi DKI Jakarta.

Atas dasar itulah, Peringatan Satu Abad Chairil Anwar dilakukan secara nasional, yang acara puncaknya digelar di TIM, Jakarta Pusat, pada 26-31 Juli 2022 nanti. Dan, atas dasar itu pulalah, Road Show to Seabad Chairil Anwar, digelar di tiap wilayah, yaitu di Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara.

Ahmad Syaropi mendukung penuh, ketika Road Show to Seabad Chairil Anwar digelar di Jakarta Barat, tepatnya di kawasan Kota Tua Jakarta, pada Kamis, 21 April 2022 lalu. "Jakarta adalah kota multi etnis, multi kultural. Kontribusi Chairil Anwar terhadap perkembangan literasi Jakarta, tidaklah kecil. Jakarta pada 8 November 2021 telah ditetapkan UNESCO sebagai Kota Literasi Dunia, City of Literature. Jadi, sangat beralasan Sudinbud Jakarta Barat mendukung penuh Road Show to Seabad Chairil Anwar tersebut," ujar Ahmad Syarop dengan gamblang.

Pemahaman Ahmad Syaropi tentang literasi, memang jempolan. Ahmad Syaropi juga cermat terhadap ragam aktivitas berbagai komunitas seni budaya. Karena, ia paham, seni budaya itu kan merekatkan, merawat kerukunan warga.

"Salah satu tugas Sudinbud Jakarta Barat adalah membina beragam komunitas seni budaya yang ada, sebagai bagian dari upaya merawat kerukunan warga," lanjut Ahmad Syaropi, yang merupakan alumni Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), pondok pesantren di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Sementara, kita tahu, wilayah Jakarta Barat didominasi oleh warga etnis Cina. Bahkan, Kawasan Pecinan Glodok atau Petak Sembilan di Jakarta Barat, sudah ada sejak tahun 1.700-an. Kawasan itu konon disebut-sebut sebagai kawasan pecinan, Chinatown terbesar di Indonesia, bahkan dunia.

"Selaku Kasudinbud, kami membina semua komunitas seni budaya, tanpa membeda-bedakan etnis. Justru, melalui aktivitas seni budaya ini, kami secara intens mengembangkan sikap toleransi di kalangan para pelaku seni. Selanjutnya, menebarkan sikap toleransi tersebut di berbagai aktivitas seni budaya," papar Ahmad Syaropi tentang strateginya.

Karena itulah, Sudinbud Jakarta Barat mendukung gerakan literasi seni budaya, antara lain, Road Show to Seabad Chairil Anwar. "Pesan kebangsaan, pesan kebersamaan, sangat kuat dalam karya-karya Chairil Anwar. Pesan tersebut harus disuarakan dari generasi ke generasi, untuk memperkuat persatuan," lanjut Kepala Suku Dinas Kebudayaan (Kasudinbud) Jakarta Barat tersebut.

Kiri-kanan: Iwan Henry Wardhana (Kadisbud) Provinsi DKI Jakarta dan Moktavianus Masheka, Ketua Peringatan Satu Abad Chairil Anwar. Foto: Isson Khairul
Kiri-kanan: Iwan Henry Wardhana (Kadisbud) Provinsi DKI Jakarta dan Moktavianus Masheka, Ketua Peringatan Satu Abad Chairil Anwar. Foto: Isson Khairul

Keberlanjutan Komunitas Seni Budaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun