Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Delft in Palembang, dari Kampung Narkoba Mengacu ke Belanda

1 April 2022   13:15 Diperbarui: 1 April 2022   13:33 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga Kelurahan 36 Ilir antusias menyambut keberadaan Kampung Cantik, Delft in Palembang dengan tetap pakai masker. Foto: Isson Khairul

Pilihan Cerdas Menjaga Kamtibmas

Ada banyak pertimbangan, kenapa Kelurahan 36 Ilir yang dipilih untuk dibenahi lebih awal, dalam konteks memberantas narkoba di Kota Palembang. Pertama, secara historis, Kelurahan 36 Ilir berada di bantaran Sungai Galian Situs, anak Sungai Musi yang mengalir dari kawasan situs purbakala di Karang Anyar. Ada nilai sejarah yang hendak dijaga.

Ditata jadi cantik. Kelurahan 36 Ilir adalah kawasan pemukiman di bantaran Sungai Galian Situs, yang merupakan anak Sungai Musi. Foto: Isson Khairul
Ditata jadi cantik. Kelurahan 36 Ilir adalah kawasan pemukiman di bantaran Sungai Galian Situs, yang merupakan anak Sungai Musi. Foto: Isson Khairul

Kedua, Kelurahan 36 Ilir pernah membuat sejarah. Pada April 2021, sekitar 60 orang pemakai dan pengedar diamankan Polrestabes Palembang dari kelurahan tersebut. Itu menjadi gambaran, bahwa peredaran narkoba di Kelurahan 36 Ilir sudah relatif marak.

Ketiga, Kelurahan 36 Ilir hanya berjarak sekitar 4,5 kilometer dari Jembatan Ampera, yang merupakan ikon utama Kota Palembang. Masalah narkoba, premanisme, dan kenakalan remaja di kelurahan tersebut, tentu saja secara langsung maupun tak langsung, mencederai ikon utama Kota Palembang.

Selain ketiga pertimbangan tersebut, Kelurahan 36 Ilir relatif padat penduduk. Di sana, ada 42 Rukun Tetangga (RT) dengan 9 Rukun Warga (RW). Untuk 1 RT saja, rata-rata dihuni oleh 70-100 Kepala Keluarga (KK). Jika 1 KK terdiri dari 3 orang, maka di 1 RT ada 300 jiwa. Artinya, total penghuni Kelurahan 36 Ilir bisa mencapai 12.600 penduduk. Tentu, ini kelurahan di perkotaan yang lumayan padat.

Secara administrasi, Kelurahan 36 Ilir merupakan bagian dari Kecamatan Gandus, Kota Palembang. Setelah melakukan survei ke berbagai wilayah, Kombes Pol Mokhammad Ngajib selaku Kapolrestabes Palembang, mengajukan kelurahan tersebut untuk ditata dan dibina sebagai kawasan bebas narkoba.

Warga Kelurahan 36 Ilir antusias menyambut keberadaan Kampung Cantik, Delft in Palembang dengan tetap pakai masker. Foto: Isson Khairul
Warga Kelurahan 36 Ilir antusias menyambut keberadaan Kampung Cantik, Delft in Palembang dengan tetap pakai masker. Foto: Isson Khairul

Pengajuan tersebut merupakan jawaban atas arahan Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Drs. Toni Harmanto, M.H., agar setiap Kabupaten-Kota di Sumatera Selatan (Sumsel) minimal memiliki satu kawasan yang menjadi contoh wilayah bebas narkoba. Untuk tahap awal, penataan dilakukan dengan membangun taman multi fungsi serta pembenahan sungai.

Lokasinya di Jalan Kadis TKR, Lorong Serumpun RT.32, Kelurahan 36 Ilir, Kecamatan Gandus. Ada tiga pihak yang berkolaborasi dalam pembangunan ini. Polda Sumatera Selatan dan Polrestabes Palembang sebagai satu pihak, Pemprov Sumatera Selatan dan Pemda Kota Palembang sebagai satu pihak, serta Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Palembang.

Kolaborasi Kuat Kota Palembang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun