Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Delft in Palembang, dari Kampung Narkoba Mengacu ke Belanda

1 April 2022   13:15 Diperbarui: 1 April 2022   13:33 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampung Cantik, Delft in Palembang, Jalan Kadis TKR, Lorong Serumpun RT.32, Kelurahan 36 Ilir, Kecamatan Gandus, Palembang. Foto: Isson Khairul

Ini spirit baru Kota Palembang memberantas narkoba. Kelurahan 36 Ilir yang terkenal sebagai Kampung Narkoba, dibenahi secara saksama. Partisipasi warga digalang dengan membangun taman multi fungsi. "Image sebagai kampung angker, kampung kumuh, dan kampung narkoba, harus kita hapus bersama-sama," ujar Kombes Pol Mokhammad Ngajib selaku Kapolrestabes Palembang.

Momen Penting Melawan Narkoba

   

Kebersamaan yang dimaksud Kombes Pol Mokhammad Ngajib tersebut, benar-benar tercermin. Pembangunan taman multi fungsi serta pembenahan sungai, sebagai langkah awal perubahan image tersebut, secara langsung bisa dirasakan dan dinikmati warga. Perubahan tersebut disambut serta dirayakan dengan penuh kegembiraan, pada Selasa, 29 Maret 2022 lalu.

Gubernur Sumatera Selatan, Kapolda Sumatera Selatan, serta Kapolrestabes Kota Palembang, meresmikan pergantian nama Kampung Narkoba itu menjadi Kampung Cantik. Ratusan warga menghadiri peresmian itu dan menyambut nama baru tersebut dengan gegap-gempita. Tentu, ini bukan sekadar pergantian nama.

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mokhammad Ngajib menuturkan, "Pembenahan serta pergantian nama ini, hendaknya benar-benar menghilangkan semua aktivitas perdagangan dan penggunaan narkoba di seluruh wilayah Kelurahan 36 Ilir. Saya harapkan, spirit memberantas narkoba yang demikian, memotivasi warga di 107 kelurahan lainnya di Kota Palembang, untuk melakukan hal serupa."

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mokhammad Ngajib dengan latar taman multi fungsi di Kampung Cantik, Delft in Palembang. Foto: Isson Khairul
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mokhammad Ngajib dengan latar taman multi fungsi di Kampung Cantik, Delft in Palembang. Foto: Isson Khairul

Perang melawan narkoba memang sedang berlangsung gencar di Kota Palembang. Pada Senin, 14 Maret 2022 lalu, misalnya, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Selatan menggerebek gudang di Kompleks Kencana Damai, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sako Palembang. Penggerebekan tersebut menemukan 7,5 kilogram sabu dan 50.000 butir pil ekstasi, yang siap diedarkan.

Kombes Pol Mokhammad Ngajib mengungkapkan, kawasan kumuh di Kota Palembang kerap digunakan sebagai wilayah perdagangan dan penggunaan narkoba. Saat ini, setidaknya masih ada sekitar 49 kawasan kumuh yang mendesak untuk dibenahi, seperti yang telah dilakukan terhadap Kelurahan 36 Ilir, sebagai bagian dari upaya memberantas narkoba.

Kelurahan 36 Ilir adalah kawasan pemukiman yang berada di bantaran Sungai Galian Situs, yang merupakan anak Sungai Musi. Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) mencatat, panjang Sungai Musi mencapai 750 kilometer, merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera. Sungai Galian Situs adalah salah satu dari 95 anak Sungai Musi.   

Pilihan Cerdas Menjaga Kamtibmas

Ada banyak pertimbangan, kenapa Kelurahan 36 Ilir yang dipilih untuk dibenahi lebih awal, dalam konteks memberantas narkoba di Kota Palembang. Pertama, secara historis, Kelurahan 36 Ilir berada di bantaran Sungai Galian Situs, anak Sungai Musi yang mengalir dari kawasan situs purbakala di Karang Anyar. Ada nilai sejarah yang hendak dijaga.

Ditata jadi cantik. Kelurahan 36 Ilir adalah kawasan pemukiman di bantaran Sungai Galian Situs, yang merupakan anak Sungai Musi. Foto: Isson Khairul
Ditata jadi cantik. Kelurahan 36 Ilir adalah kawasan pemukiman di bantaran Sungai Galian Situs, yang merupakan anak Sungai Musi. Foto: Isson Khairul

Kedua, Kelurahan 36 Ilir pernah membuat sejarah. Pada April 2021, sekitar 60 orang pemakai dan pengedar diamankan Polrestabes Palembang dari kelurahan tersebut. Itu menjadi gambaran, bahwa peredaran narkoba di Kelurahan 36 Ilir sudah relatif marak.

Ketiga, Kelurahan 36 Ilir hanya berjarak sekitar 4,5 kilometer dari Jembatan Ampera, yang merupakan ikon utama Kota Palembang. Masalah narkoba, premanisme, dan kenakalan remaja di kelurahan tersebut, tentu saja secara langsung maupun tak langsung, mencederai ikon utama Kota Palembang.

Selain ketiga pertimbangan tersebut, Kelurahan 36 Ilir relatif padat penduduk. Di sana, ada 42 Rukun Tetangga (RT) dengan 9 Rukun Warga (RW). Untuk 1 RT saja, rata-rata dihuni oleh 70-100 Kepala Keluarga (KK). Jika 1 KK terdiri dari 3 orang, maka di 1 RT ada 300 jiwa. Artinya, total penghuni Kelurahan 36 Ilir bisa mencapai 12.600 penduduk. Tentu, ini kelurahan di perkotaan yang lumayan padat.

Secara administrasi, Kelurahan 36 Ilir merupakan bagian dari Kecamatan Gandus, Kota Palembang. Setelah melakukan survei ke berbagai wilayah, Kombes Pol Mokhammad Ngajib selaku Kapolrestabes Palembang, mengajukan kelurahan tersebut untuk ditata dan dibina sebagai kawasan bebas narkoba.

Warga Kelurahan 36 Ilir antusias menyambut keberadaan Kampung Cantik, Delft in Palembang dengan tetap pakai masker. Foto: Isson Khairul
Warga Kelurahan 36 Ilir antusias menyambut keberadaan Kampung Cantik, Delft in Palembang dengan tetap pakai masker. Foto: Isson Khairul

Pengajuan tersebut merupakan jawaban atas arahan Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Drs. Toni Harmanto, M.H., agar setiap Kabupaten-Kota di Sumatera Selatan (Sumsel) minimal memiliki satu kawasan yang menjadi contoh wilayah bebas narkoba. Untuk tahap awal, penataan dilakukan dengan membangun taman multi fungsi serta pembenahan sungai.

Lokasinya di Jalan Kadis TKR, Lorong Serumpun RT.32, Kelurahan 36 Ilir, Kecamatan Gandus. Ada tiga pihak yang berkolaborasi dalam pembangunan ini. Polda Sumatera Selatan dan Polrestabes Palembang sebagai satu pihak, Pemprov Sumatera Selatan dan Pemda Kota Palembang sebagai satu pihak, serta Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Palembang.

Kolaborasi Kuat Kota Palembang

Ketiga pihak ini sepakat untuk nama baru Kelurahan 36 Ilir, yaitu Kampung Cantik, Delft in Palembang. Kenapa Delft? Kita tahu, Delft adalah nama sebuah kota di Belanda. Kota yang indah, yang lengkap dengan kanal (sungai) yang terawat. Dalam perkembangan selanjutnya, ketiga pihak itu berharap, agar Kelurahan 36 Ilir menjadi titik awal tumbuhnya kawasan-kawasan cantik dan terawat di Kota Palembang.

Dengan adanya 95 anak Sungai Musi, yang sebagian mengalir di Kota Palembang, tentu upaya serta harapan ketiga pihak tersebut, sangat layak untuk didukung. Dukungan pertama tentulah dari warga Kota Palembang, agar menjaga kebersihan sungai, dengan tidak membuang sampah ke sungai.

Taman multi fungsi yang bisa digunakan untuk berbagai aktivitas warga. Antara lain, sebagai lokasi vaksinasi Covid-19. Foto: Isson Khairul
Taman multi fungsi yang bisa digunakan untuk berbagai aktivitas warga. Antara lain, sebagai lokasi vaksinasi Covid-19. Foto: Isson Khairul

Dukungan warga sudah mulai terlihat. Beberapa waktu lalu, ada video yang menampilkan seorang pria sedang membuang sampah ke Sungai Musi. Lokasinya di belakang Pasar 16 Ilir, tidak jauh dari Jembatan Ampera, ikon utama Kota Palembang. Video tersebut menjadi viral di Instagram dan tindakan pria itu dikecam banyak netizen.

Kekompakan warga untuk menentang membuang sampah ke sungai, harus terus digelorakan. Kekuatan media sosial seperti Instagram, juga media sosial lainnya, tentu secara bertahap akan menumbuhkan kesadaran warga untuk sama-sama menjaga kebersihan sungai. Dan, hal yang demikian akan mempercepat terciptanya banyak Delft in Palembang, kota yang indah dengan sungai yang terawat.

Oh, ya, terciptanya Kelurahan 36 Ilir sebagai Kampung Cantik, Delft in Palembang sekaligus mencerminkan, betapa kuatnya kolaborasi antar stakeholder di kota tersebut. Kombes Pol Mokhammad Ngajib selaku Kapolrestabes Palembang, mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemprov Sumatera Selatan, Pemda Kota Palembang, serta Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Palembang.    

"Keberadaan Kampung Cantik, Delft in Palembang ini, merupakan tonggak penting bagi kolaborasi di Kota Palembang. Tanpa kolaborasi yang kuat antar sesama pemangku kepentingan, belum tentu Kampung Cantik ini bisa terwujud," ungkap Kombes Pol Mokhammad Ngajib, ketika peresmian pada Selasa, 29 Maret 2022 lalu.

Isson Khairul bersama Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mokhammad Ngajib di taman multi fungsi Delft in Palembang. Foto: Didik Wiratno
Isson Khairul bersama Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mokhammad Ngajib di taman multi fungsi Delft in Palembang. Foto: Didik Wiratno

Nah, Kampung Cantik, Delft in Palembang ini menjadi penanda, bahwa betapa kuatnya spirit kebersamaan di Kota Palembang. "Hal itu harusnya membuat kita sebagai warga Palembang optimis, bahwa kita mampu menata pemukiman kita menjadi kawasan yang sehat, bebas narkoba, dan memberi manfaat ekonomi kepada warga," lanjut Kombes Pol Mokhammad Ngajib.

Manfaat ekonomi? Tentu saja, iya. Kelurahan 36 Ilir sebagai Kampung Cantik, Delft in Palembang secara bertahap akan menjadi destinasi wisata, dikunjungi orang banyak. Apalagi jaraknya hanya sekitar 4,5 kilometer dari Jembatan Ampera, yang merupakan ikon utama Kota Palembang. Dengan demikian, usaha kuliner serta usaha kerajinan rakyat bakal bermunculan ... yang pada gilirannya akan memberi manfaat ekonomi pada warga setempat.

Palembang, 1 April 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun