Kapolda Sumsel merangkul bahu dua siswa. Yang dirangkul, menundukkan wajah. Merasa bersalah dan menyesal. "Saya mendekati mereka, sebagaimana layaknya seorang Bapak," ujar Irjen Pol Drs. Toni Harmanto, M.H., pada Rabu, 23 Maret 2022 lalu, di Palembang, ibu kota Sumatera Selatan. Ada apa dengan para pelajar di sana?
Tawuran dan Mengganggu Kamtibmas
Frekuensi tawuran pelajar di Sumatera Selatan (Sumsel), khususnya di Kota Palembang, agak meningkat belakangan ini. Kondisi tersebut menjadi salah satu titik perhatian Irjen Pol Toni Harmanto, selaku Kapolda Sumsel. Di satu sisi, tawuran pelajar tersebut, jelas mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
Di sisi lain, tawuran pelajar itu sudah melampaui batas kenakalan remaja pada umumnya. Karena, mereka bukan hanya pukul-pukulan dengan tangan kosong, tapi saling lempar-lemparan batu dan bahkan sama-sama membawa senjata tajam. Akibatnya, ada yang sampai terluka.
Irjen Pol Toni Harmanto menilai, hal tersebut bukan hanya membahayakan keselamatan para pelajar yang bersangkutan, tapi sekaligus membahayakan anggota masyarakat lainnya. Maka, dilakukanlah Operasi Bina Kesuma Musi 2022, untuk mencegah sekaligus meredam tawuran pelajar yang dimaksud.
Sejumlah pelajar diamankan, dari beberapa kali tawuran pelajar, yang terjadi di Kota Palembang. Meski mereka telah melakukan tindak kekerasan, telah melanggar aturan hukum yang berlaku, tapi Kapolda Sumsel tidak ingin memproses mereka secara hukum.
Kenapa? Irjen Pol Toni Harmanto memiliki sejumlah pertimbangan. Antara lain, karena mereka berstatus pelajar. Bila mereka diproses secara hukum, aktivitas belajar mereka, pasti terganggu. Secara jangka panjang, hal itu pastilah akan mengganggu masa depan mereka dalam menuntut ilmu. Akibat lanjutannya, terganggu pula program peningkatan sumber daya manusia (SDM), untuk skala yang lebih luas.
Padahal, selama dua tahun lebih masa pandemi Covid-19, aktivitas belajar-mengajar di sektor pendidikan, sudah mengalami gangguan. Meski sudah disiasati dengan belajar secara daring, tetap saja proses belajar-mengajar tidak bisa berlangsung maksimal.
Nah, dengan berbagai pertimbangan tersebut, Kapolda Sumatera Selatan melakukan terobosan keren, yaitu mengedepankan pembinaan terhadap para pelajar yang terlibat tawuran. Direktorat Binmas Polda Sumsel pun menggelar operasi Bina Kesuma Musi 2022 di sejumlah wilayah, khususnya di Kota Palembang.
"Operasi Bina Kesuma Musi 2022 ini, bagian dari upaya Polda Sumsel untuk meminimalisir premanisme dan kenakalan remaja, dengan mengedepankan pembinaan," ujar Kombes Pol. Heru Trisasono, S.I.K., M.Si., selaku Dirbinmas Polda Sumsel.
Kolaborasi dengan Panti Sosial
Untuk program pembinaan tersebut, Polda Sumsel menggalang kolaborasi dengan sejumlah pihak. Antara lain, dengan Balai Rehabilitasi Sosial Budi Perkasa, Palembang. Balai ini merupakan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Sosial. "Puluhan pelajar yang sudah diamankan tersebut, kemudian dibina di Balai itu selama 20 hari," ungkap Kombes Pol. Heru Trisasono.
Program pembinaan terhadap para pelajar itu, dirancang oleh Direktorat Binmas Polda Sumsel bersama Balai Budi Perkasa dari Kementerian Sosial (Kemensos). Desiyanti Pradiyanita, Pekerja Sosial yang kami temui di Balai Budi Perkasa pada Sabtu, 26 Maret 2022, menjelaskan, sejak shalat subuh hingga waktu tidur, ada serangkaian pembinaan yang dilakukan.
Setidaknya, ada tiga kategori pembinaan: fisik, mental, dan agama. Dalam hal pembinaan fisik dan mental, tim Balai Budi Perkasa dan anggota Brimob Polda Sumsel secara bersama-sama menempa jiwa-raga para pelajar tersebut, agar menjadi manusia yang disiplin dan bertanggung jawab.
Desiyanti Pradiyanita menuturkan, "Di hari-hari pertama pembinaan, masih sulit mendisiplinkan mereka. Tapi, secara bertahap, mulai tumbuh kesadaran mereka untuk menjadi baik, menjadi lebih baik." Apalagi, setelah beberapa hari menjalani pembinaan di Balai Budi Perkasa, orangtua mereka diizinkan untuk bertemu dengan anak mereka di Balai.
Pertemuan tersebut mengharukan. Hal itu turut mempercepat proses pembinaan. Karena, sebelum dipertemukan, tim Balai Budi Perkasa dan anggota Brimob Polda Sumsel mem-brief orangtua mereka, agar memberikan nasihat dan motivasi kepada anak masing-masing. Agar mereka tidak mengulangi perbuatan tawuran.
Yang lebih menarik, Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto berpesan, agar para pelajar tersebut jangan sampai ketinggalan pelajaran sekolah. Bagaimana caranya? Direktorat Binmas Polda Sumsel bersama Balai Budi Perkasa mendatangkan guru ke Balai, hingga para pelajar tersebut bisa mengikuti proses belajar-mengajar secara tatap muka di Balai.
Sebagian besar pelajar yang menjalani pembinaan adalah mereka yang duduk di bangku Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Guru yang didatangkan pun, disesuaikan dengan mata pelajaran di sekolah. Artinya, meski mereka dibina di Balai, tapi mereka tetap bisa mengikuti pelajaran, sebagaimana teman-teman mereka di sekolah masing-masing.
Dibekali Keterampilan Khusus
Dibandingkan dengan rekan mereka di sekolah, para pelajar yang dibina di Balai, sesungguhnya sangat beruntung. Kenapa? Pertama, mereka tetap bisa mengikuti pelajaran dari guru yang didatangkan. Kedua, mereka mendapatkan pembinaan khusus, dalam hal fisik, mental, dan agama. Ketiga, mereka mendapatkan pelatihan keterampilan, sesuai minat masing-masing.
Ada pelatihan perbengkelan sepeda motor. Ada pelatihan komputer. Ada pula pelatihan urban farming, berupa menanam sayuran secara hidroponik. Boleh dibilang, program Bina Kesuma Musi 2022 yang digagas Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto ini merupakan paket pelatihan lengkap, yang sesungguhnya sangat dibutuhkan oleh para pelajar.
Selain itu, ada pula guru musik yang didatangkan, untuk menyalurkan minat bermain musik para pelajar tersebut. Ketika saya berkunjung ke Balai Budi Perkasa pada Sabtu, 26 Maret 2022 lalu, para pelajar itu sedang asyik latihan musik, dengan gitar dan angklung. Sebagian lagi, sedang seru-serunya latihan badminton.
Pihak Direktorat Binmas Polda Sumsel bahkan mengatakan, ada orangtua yang anak mereka terlibat tawuran pelajar, sengaja menyerahkan anak mereka untuk dibina oleh Binmas Polda Sumsel. Dengan kata lain, puluhan pelajar yang kini tengah menjalani pembinaan di Balai Budi Perkasa, bukan hanya pelajar yang diamankan Polisi saat tawuran pelajar, tapi juga pelajar yang diserahkan orangtua masing-masing untuk dibina.
Sampai di sini, menjadi jelas bagi kita, bahwa program pembinaan pelajar yang dilakukan oleh Polda Sumatera Selatan ini, mendapat dukungan dari para orangtua siswa. Karena, Polda Sumsel bukan hanya membina perilaku pelajar, tapi sekaligus membekali pelajar tersebut dengan sejumlah keterampilan khusus, yang kelak bermanfaat untuk mereka.
Beberapa pelajar yang saya ajak berbincang di Balai Budi Perkasa pada Sabtu, 26 Maret 2022 lalu, mengaku senang mengikuti pembinaan dari Polda Sumsel ini. Identitas pelajar tersebut sengaja tidak saya cantumkan di sini, karena mereka kan Anak yang Berhadapan dengan Hukum, anak yang diamankan Polisi dari tindakan tawuran. Secara etika, tentu tidak patut identitas mereka diumbar di sini.
Oh, ya, karena ini menyangkut tawuran pelajar serta pembinaan pelajar di Kota Palembang, saya menemui Kombes Pol Mokhammad Ngajib, selaku Kapolrestabes Palembang. Ia baru saja menjadi Kapolrestabes Palembang, sejak Sabtu, 8 Januari 2022.
Dan, ia sudah turun langsung menangani sejumlah kasus tawuran pelajar. Bahkan, ia berencana membangun pos pengamanan di dekat Jembatan Gledek 9 Ilir, Kecamatan IT II Palembang, karena di kawasan tersebut kerap terjadi tawuran.
"Masalah tawuran pelajar dan premanisme, juga menjadi titik perhatian saya. Kebijakan Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto dalam mengayomi pelajar tersebut, adalah inovasi yang patut diapresiasi oleh para pemangku kepentingan di Provinsi Sumatera Selatan," ujar Kombes Pol Mokhammad Ngajib, pada Jumat, 25 Maret 2022.
Palembang, 27 Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H