Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Doa untuk Kesembuhan Remy Sylado

2 Februari 2022   18:45 Diperbarui: 4 Februari 2022   17:42 1254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Remy Sylado dibesuk Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey. Ini terkait rencana pembangunan Remy Sylado Centre di Manado. Foto: Dok. Remy Sylado

Meski demikian, nyatanya kepedulian sesama seniman masih terjaga serta terawat dengan baik. Bahkan, sejumlah lukisan yang disumbangkan untuk Remy Sylado, ongkos kirimnya pun ditanggung oleh pelukis masing-masing.

Remy Sylado dibesuk Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey. Ini terkait rencana pembangunan Remy Sylado Centre di Manado. Foto: Dok. Remy Sylado
Remy Sylado dibesuk Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey. Ini terkait rencana pembangunan Remy Sylado Centre di Manado. Foto: Dok. Remy Sylado

Sungguh mengesankan. Hal tersebut semakin meyakinkan, betapa kuatnya ikatan batin antara Remy Sylado dengan sesama seniman.

Di event Doa untuk Remy Sylado, pada Jumat, 4 Februari 2022, tersebut, ada dua lukisan karya Remy Sylado yang akan dilelang: No Body's Child dan Senasib Sepenanggungan.

Dalam pertemuan saya dengan Remy Sylado pada Minggu, 30 Januari 2022, sebagai pelukis Remy Sylado mengaku tidak terbiasa mencantumkan tanda tangan dan tanggal penciptaan di kanvas lukisannya. Akibatnya, tidak mudah untuk menyusuri, kapan kedua lukisan yang akan dilelang tersebut diciptakan.

Bagi Remy Sylado, hal itu enteng saja. Padahal, ketika menulis, ia termasuk penulis yang gigih menyusuri jejak suatu peristiwa. Puluhan, ratusan, bahkan ribuan literatur ia susuri, untuk mendapatkan data pendukung tiap tulisannya. Ya, begitulah Remy Sylado, lengkap dengan segala ke-mbelingan-nya.

Selain dua lukisan karya Remy Sylado yang akan dilelang, sejumlah pelukis telah menyumbangkan lukisan karya mereka untuk dilelang, yang hasilnya sepenuhnya untuk keluarga Remy Sylado. Antara lain, Bourning Bird, Hitchcock as the Clown karya Ramadhan Bouqie, Konser Perdamaian karya Mas Padhik, Rembulan di Atas Taman karya Ar Soedarto, You're the Key karya Sitok Srengenge, Teror of Justice karya Kembang Sepatu, dan Passion #1 karya Maria Tiwi.

Seniman teater Jose Rizal Manua selaku Ketua Panitia Pelaksana Doa untuk Remy Sylado tersebut, menuturkan, "Seluruh hasil lelang akan diserahkan sepenuhnya kepada keluarga Remy Sylado. Demi kepulihan dan demi Remy Sylado berkarya kembali."

Jakarta, 2 Februari 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun