Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Wanita Pamer Alat Vital, YIA Yogya Perlu Polsek Bandara

6 Desember 2021   10:24 Diperbarui: 6 Desember 2021   10:27 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Okelah, secara kapasitas penumpang memang belum sebanyak itu. Namun, dengan area yang demikian luas serta aset yang demikian besar nilainya, kenapa PT Angkasa Pura I (Persero) belum memandang perlu adanya pengamanan yang melibatkan Polisi di Bandara YIA? Dalam konteks kasus wanita yang pamer alat vital tersebut, juga terkuak lemahnya kesadaran pengelola Bandara YIA tentang pengamanan.

Isson Khairul di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Foto: Isson Khairul
Isson Khairul di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Foto: Isson Khairul

Hal itu saya temukan dari pernyataan Pelaksana Tugas Sementara (PTS) General Manager Bandara Internasional Yogyakarta, Agus Pandu Purnama, dari penelusuran di media. Ia menjelaskan, aksi pamer buah dada dan alat kelamin tersebut, direkam di lantai dua area parkir Bandara YIA. Area lantai dua itu digunakan sebagai area parkir mobil calon penumpang dan atau mobil pengantar.

Nah, dari hasil penelusuran di video yang tayang, aksi tersebut persisnya

dilakukan di jalan penghubung, antara lantai pertama dan lantai kedua area parkir Bandara YIA. Agus Pandu Purnama menyebut, di titik itu tidak terdapat closed circuit television (CCTV) sama sekali. Akses yang dimaksud, berada di bagian barat lantai kedua dan jalan penghubung untuk pejalan kaki itu, relatif jarang dilalui oleh orang.

Pertanyaannya, apakah karena jalan penghubung itu lengang, makanya sang wanita berani melakukan aksi tak senonoh? Atau, apakah sang pemegang kamera sudah tahu bahwa area itu tidak terpantau CCTV? Sekali lagi, dalam konteks pengamanan bandara, apalagi bandara internasional, titik-titik blind spot sesungguhnya adalah area yang sangat rawan.

Jakarta 6 Desember 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun