Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Wanita Pamer Alat Vital, YIA Yogya Perlu Polsek Bandara

6 Desember 2021   10:24 Diperbarui: 6 Desember 2021   10:27 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Isson Khairul di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Foto: Isson Khairul

Bandara Internasional Tanpa Polisi

Video viral wanita pamer alat vital di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), menguakkan banyak hal. Salah satunya, ternyata di bandara tersebut, belum ada satuan pengamanan, bahkan setingkat Polsek Bandara sekalipun. Padahal, Bandara YIA sudah beroperasi secara minimalis sejak awal Mei 2019. Kemudian, beroperasi secara penuh sejak Minggu, 29 Maret 2020.

Secara lokasi, Bandara YIA berada di Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Bandara ini dioperasikan oleh PT Angkasa Pura I (Persero). Memang, di kawasan tersebut sudah ada Polsek, yaitu Polsek Temon, yang berjarak sekitar 3,7 kilometer dari bandara. Meski demikian, sebagai bandara internasional, sudah seharusnya Bandara YIA memiliki mekanisme pengamanan setingkat Polsek Bandara.

Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, bahkan memiliki sistem pengamanan setingkat Polres Bandara, yang dipimpin oleh Kapolres. Dengan demikian, Polisi yang bertugas di sana, bisa secara langsung menangani berbagai peristiwa yang menyangkut Kamtibmas. Bahkan, sejak awal, Polisi sudah bisa memetakan titik-titik tertentu di kawasan bandara yang berpotensi terjadinya gangguan Kamtibmas.

Bagaimanapun juga, Bandara YIA adalah ruang publik, tempat terjadinya lalu-lintas pesawat, kendaraan bermotor, penumpang, dan pengantar. Di area keramaian seperti itu, tentulah berpotensi terjadinya gangguan Kamtibmas. Polisi tentu harus ada di sana, dalam konteks pengamanan. Dalam konteks kompetensi, Polisi yang bertugas di sana tentu bisa mendeteksi, bahkan mencegah terjadinya tindakan gangguan Kamtibmas.

Oh, ya, wanita yang pamer alat vital tersebut, tayang dalam video berdurasi 1 menit 22 detik. Wanita itu mengenakan masker dan berkacamata hitam. Ia membuka bajunya dan langsung mempertontonkan payudaranya ke arah kamera di hadapannya. Selanjutnya, ia menyingkapkan rok hitam yang dikenakannya, dan secara langsung mempertontonkan alat kelaminnya ke arah kamera.

Boleh jadi, jika ada orang lain yang menyaksikan aksi tak senonoh tersebut dan menyadari ada Polisi di Bandara YIA, ada kemungkinan ia akan melaporkan aksi tersebut. Dengan demikian, video berdurasi 1 menit 22 detik tersebut tak sampai tayang di ranah maya. Tak sampai mencoreng serta merugikan Bandara YIA. Dalam konteks tindakan preventif, tindakan pencegahan, keberadaan Polisi di Bandara YIA tentulah dibutuhkan.

Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto mengungkapkan, saat ini petugas Polri yang ada di Bandara YIA secara resmi, belum ada. Foto: Detik.com
Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto mengungkapkan, saat ini petugas Polri yang ada di Bandara YIA secara resmi, belum ada. Foto: Detik.com

Aksi Tak Senonoh di Area Tanpa CCTV

Sangat disayangkan, PT Angkasa Pura I (Persero) yang mengoperasikan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), tidak menyadari pentingnya hal tersebut. Maksudnya, tidak menempatkan Polisi, dalam konteks menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di area Bandara YIA. Sekadar mengharapkan bantuan pengamanan dari Polsek Temon, yang berjarak sekitar 3,7 kilometer dari bandara, tentulah sangat tidak memadai.

Padahal, Bandara YIA sudah beroperasi secara minimalis sejak awal Mei 2019. Kemudian, beroperasi secara penuh sejak Minggu, 29 Maret 2020. Memang, arus pesawat dan penumpang belum maksimal, karena dunia sedang repot menghadapi pandemi Covid-19. Sebagai catatan, Bandara YIA berdiri di tanah seluas 600 hektar, yang diperkirakan menelan biaya 9 triliun rupiah. Secara keseluruhan, bandara ini memiliki terminal seluas 210.000 meter persegi, dengan kapasitas 20 juta penumpang per tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun