Hari itu, Minggu, 14 November 2021. Mayjen TNI Maruli Simanjuntak berkenan untuk saya temui di suatu tempat di Denpasar, Bali. Bagi saya, ini tentulah suatu keberuntungan, karena beliau bersedia meluangkan waktu di tengah kesibukannya selaku Pangdam IX-Udayana. Kami pun ngobrol tentang air, air bersih.
Penuh Perjuangan untuk Air Bersih
Setidaknya, ada tiga hal yang membuat saya ingin ngobrol tentang air bersih dengan Mayjen TNI Maruli Simanjuntak. Pertama, saya membaca Air Bersih Semahal Emas di Kerontangnya Kupang di kompas.id, pada Kamis, 26 Agustus 2021. Di content tersebut ditampilkan foto dua ibu memikul  jeriken berisi air bersih, yang diambil dari mata air yang mulai mengering di Desa Oenoni, Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kedua, saya membaca Perempuan dalam Pusaran Krisis Air, juga di kompas.id, pada Kamis, 23 September 2021. Di content tersebut ditampilkan foto beberapa  ibu membawa air bersih yang diambil dari salah satu mata air di Pulau Rinca, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, NTT.
Ketiga, saya membaca Pangdam Udayana Maruli Simanjuntak Bangun Pompa Hidram untuk Warga Bali di kumparan.com, pada Jumat, 8 Oktober 2021. Di content tersebut ditampilkan foto Pangdam IX-Udayana, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, ketika meresmikan pompa hidram di Desa Tangguntiti, Selemadeg Timur, Tabanan, Bali.
Beberapa waktu sebelumnya, saya juga membaca Akhirnya Warga Gobleg Dapat Tambahan Akses Air Bersih. TNI Bantu Pompa Air Bagi Warga di radarbali.jawapos.com, pada Selasa, 11 Mei 2021.Â
Gobleg adalah sebuah desa di Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali. Di content itu disebutkan, rencananya Pangdam IX-Udayana akan membangun 168 titik pompa hidrolik di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Khusus di Provinsi Bali, rencananya akan dibangun 24 titik pompa hidrolik. Dari 24 titik itu, sebanyak 8 titik di antaranya berada di Desa Gobleg.
Beberapa narasi di atas menunjukkan, bahwa masih cukup banyak saudara kita di Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang masih kesulitan mengakses air bersih. Padahal, Bali adalah ikon utama pariwisata Indonesia.Â
Di NTT, dalam hal ini Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, sudah ditetapkan Presiden Joko Widodo sebagai destinasi Super Premium. Di NTB, Mandalika Sirkuit di Kabupaten Lombok Tengah, yang akan menjadi arena balap kejuaraan dunia Superbike World Championship atau WorldSBK (WSBK), baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo, pada Jumat, 12 November 2021.
Air Bersih 2 Kilometer di Dasar Lembah
Mayjen TNI Maruli Simanjuntak selaku Pangdam IX-Udayana, membawahi wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Sejak resmi menjabat sebagai Pangdam IX-Udayana, pada Senin 23 November 2020, salah satu hal yang menjadi fokus beliau adalah berburu air bersih untuk rakyat.
"Air adalah kebutuhan utama manusia untuk hidup. Sebagian warga Bali, NTB, dan NTT masih sulit untuk mendapatkan air bersih. Mereka harus berjalan kaki berkilometer, bahkan terpaksa harus naik-turun bukit untuk mendapatkan air bersih. Itu mereka lakukan tiap hari ... benar-benar tiap hari," ujar Mayjen TNI Maruli Simanjuntak memulai obrolan.
Kesulitan tersebut sudah dialami sebagian warga Bali, NTB, dan NTT selama ini. Karena itulah, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak langsung gerak cepat. Jajaran Pangdam IX-Udayana di tiga wilayah itu memetakan titik-titik yang menjadi prioritas pertama untuk dicarikan solusinya. Juga, memetakan secara detail situasi-kondisi tiap titik. Â Â Â Â
Mayjen TNI Maruli Simanjuntak menuturkan, ada beberapa karakter alam yang dihadapi jajaran Pangdam IX-Udayana di lapangan. Ada titik yang warganya mengandalkan air bersih dari mata air. Ada juga yang mengandalkan dari sungai. Nah, mata air dan sungai tersebut lokasinya jauh, bahkan sangat jauh dari pemukiman warga.
"Yang kami lakukan adalah menyiapkan pompa, kemudian mengalirkan air bersih melalui pipa, hingga air bersih tersebut mendekati pemukiman warga," lanjut Mayjen TNI Maruli Simanjuntak. Secara teoritis, nampaknya simpel. Praktiknya, sangat-sangat sulit. Seperti yang dilakukan di Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali, misalnya.
Para prajurit Bintara Pembina Desa (Babinsa) harus berjibaku menyusuri hutan di tengah lembah, untuk membangun tempat penampung air hingga memasang pipa. Bahan material seperti semen dan bagian mesin pompa, harus dibawa ke lokasi menggunakan seutas tali, dari ketinggian ke sumber air di lembah. Setelah bak semen penampung air selesai dan mesin pompa dipasang, kesulitan berikutnya adalah pemasangan pipa.
Di Desa Gobleg itu, misalnya, pipa harus dipasang hingga dua kilometer, melewati hutan di tengah lembah, demi mengalirkan air dari sumber air ke pemukiman warga. Rerata, seperti itulah kondisi medan yang harus dihadapi jajaran Pangdam IX-Udayana di lapangan.Â
Meski demikian, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak beserta jajarannya, tak menyerah. Dari 168 titik pompa hidrolik di wilayah Bali, NTB, dan NTT yang direncanakan sebagai prioritas pertama, setidaknya sudah 60 titik yang sudah selesai dikerjakan. Sudah mendekatkan warga dengan air bersih.
Air Bersih, Air Pertanian, dan Donatur
Berburu air bersih untuk rakyat Bali, NTB, dan NTT yang dilakukan Pangdam IX-Udayana, menjadi bukti nyata semboyan TNI, dari rakyat untuk rakyat. Mayjen TNI Maruli Simanjuntak mengakui, salah satu kunci penting program Air Bersih untuk Bali, NTB, dan NTT tersebut, adalah prajurit Bintara Pembina Desa (Babinsa).
"Prajurit Babinsa ada di tiap desa. Ada pula seorang prajurit Babinsa, untuk 1-2 desa, karena terjadi pemekaran desa. Babinsa itulah yang sehari-hari secara langsung menyerap aspirasi warga desa. Mereka pula yang berinteraksi secara langsung dengan tokoh-tokoh desa.Â
Atas dasar itulah, Pangdam IX-Udayana menyusun rencana membangun 168 titik pompa hidrolik di wilayah Bali, NTB, dan NTT sebagai prioritas pertama," ungkap Mayjen TNI Maruli Simanjuntak tentang mekanisme program air bersih tersebut.
Dengan kata lain, pembangunan pompa air bersih untuk rakyat Bali, NTB, dan NTT tersebut, sepenuhnya adalah inisiatif Mayjen TNI Maruli Simanjuntak. Eksekusinya dilakukan secara bersama oleh jajaran Pangdam IX-Udayana. Hal yang paling mendasar, yang memotivasi Mayjen TNI Maruli Simanjuntak menciptakan program air bersih ini, adalah kesehatan warga. Warga sangat membutuhkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup sehari-hari.
Dalam konteks pandemi Covid-19, ada ungkapan warga yang membuat Mayjen TNI Maruli Simanjuntak terenyuh: kami disuruh sering-sering cuci tangan, untuk minum saja kami susah. Cukup lama beliau terdiam, setelah mengucapkan ungkapan warga tersebut. Menyerah? Tidak. Justru ungkapan warga tersebut semakin memotivasi jajaran Pangdam IX-Udayana untuk mengatasi kesulitan air bersih warga setempat.
Selain membangun pompa untuk air bersih, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak juga membangun pompa skala besar untuk areal pertanian. Salah satunya membangun pompa hidram di Desa Tangguntiti, Selemadeg Timur, Tabanan, Bali. Menurut Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, sumber tenaga pompa hidram itu menggunakan gravitasi air sungai, tidak menggunakan aliran listrik.
Itu pompa hidram berskala besar, yang mampu mengairi areal pertanian seluas 220 hektar di Kecamatan Selemadeg Timur, khususnya di Subak Lanyah Delod, Bali. Sampai di sini, kita paham, program air bersih dan air pertanian yang dieksekusi Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, sejatinya mengukuhkan semboyan TNI, dari rakyat untuk rakyat. Air bersih untuk kesehatan. Air pertanian untuk kebutuhan pangan.
Oh, ya, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak menyebut, program air bersih dan air pertanian itu dibiayai dari dana berbagai sumbangan yang didapat dari para donator. Beliau mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang sudah berdonasi dan berharap dukungan dari para pihak, demi kesehatan warga serta demi pemenuhan kebutuhan pangan warga.
Saya pikir, apa yang sudah dan sedang dilakukan Mayjen TNI Maruli Simanjuntak beserta jajaran Pangdam IX-Udayana tersebut, sangat layak untuk diadopsi oleh para pihak.
Jakarta 18 November 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H