Berburu air bersih untuk rakyat Bali, NTB, dan NTT yang dilakukan Pangdam IX-Udayana, menjadi bukti nyata semboyan TNI, dari rakyat untuk rakyat. Mayjen TNI Maruli Simanjuntak mengakui, salah satu kunci penting program Air Bersih untuk Bali, NTB, dan NTT tersebut, adalah prajurit Bintara Pembina Desa (Babinsa).
"Prajurit Babinsa ada di tiap desa. Ada pula seorang prajurit Babinsa, untuk 1-2 desa, karena terjadi pemekaran desa. Babinsa itulah yang sehari-hari secara langsung menyerap aspirasi warga desa. Mereka pula yang berinteraksi secara langsung dengan tokoh-tokoh desa.Â
Atas dasar itulah, Pangdam IX-Udayana menyusun rencana membangun 168 titik pompa hidrolik di wilayah Bali, NTB, dan NTT sebagai prioritas pertama," ungkap Mayjen TNI Maruli Simanjuntak tentang mekanisme program air bersih tersebut.
Dengan kata lain, pembangunan pompa air bersih untuk rakyat Bali, NTB, dan NTT tersebut, sepenuhnya adalah inisiatif Mayjen TNI Maruli Simanjuntak. Eksekusinya dilakukan secara bersama oleh jajaran Pangdam IX-Udayana. Hal yang paling mendasar, yang memotivasi Mayjen TNI Maruli Simanjuntak menciptakan program air bersih ini, adalah kesehatan warga. Warga sangat membutuhkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup sehari-hari.
Dalam konteks pandemi Covid-19, ada ungkapan warga yang membuat Mayjen TNI Maruli Simanjuntak terenyuh: kami disuruh sering-sering cuci tangan, untuk minum saja kami susah. Cukup lama beliau terdiam, setelah mengucapkan ungkapan warga tersebut. Menyerah? Tidak. Justru ungkapan warga tersebut semakin memotivasi jajaran Pangdam IX-Udayana untuk mengatasi kesulitan air bersih warga setempat.
Selain membangun pompa untuk air bersih, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak juga membangun pompa skala besar untuk areal pertanian. Salah satunya membangun pompa hidram di Desa Tangguntiti, Selemadeg Timur, Tabanan, Bali. Menurut Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, sumber tenaga pompa hidram itu menggunakan gravitasi air sungai, tidak menggunakan aliran listrik.
Itu pompa hidram berskala besar, yang mampu mengairi areal pertanian seluas 220 hektar di Kecamatan Selemadeg Timur, khususnya di Subak Lanyah Delod, Bali. Sampai di sini, kita paham, program air bersih dan air pertanian yang dieksekusi Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, sejatinya mengukuhkan semboyan TNI, dari rakyat untuk rakyat. Air bersih untuk kesehatan. Air pertanian untuk kebutuhan pangan.
Oh, ya, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak menyebut, program air bersih dan air pertanian itu dibiayai dari dana berbagai sumbangan yang didapat dari para donator. Beliau mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang sudah berdonasi dan berharap dukungan dari para pihak, demi kesehatan warga serta demi pemenuhan kebutuhan pangan warga.
Saya pikir, apa yang sudah dan sedang dilakukan Mayjen TNI Maruli Simanjuntak beserta jajaran Pangdam IX-Udayana tersebut, sangat layak untuk diadopsi oleh para pihak.
Jakarta 18 November 2021