Literasi Digital, itulah salah satu tantangan bangsa kita. Nah, Jelajah Kebangsaan JKW-PWI adalah bagian dari upaya untuk memperkuat Literasi Digital tersebut. Bagaimana implementasinya?
Media Digital, Literasi Digital
Jelajah Kebangsaan Wartawan (JKW) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), diinisiasi oleh PWI. Pesertanya adalah empat wartawan senior, dari empat media digital yang berbeda. Mereka adalah Yanni Krisnayanni dari Askara.co, Sonny Wibisono dari Otomotif1.com, Indrawan Ibonk dari Journeyofindonesia.com, dan Agus Blues Asianto dari Trenzindonesia.com.
Dari pemberitaan media tersebut, Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto mengetahui bahwa keempat wartawan bersepeda motor itu, akan melintasi wilayah hukum Polda Banten. Setelah melakukan konfirmasi ke pihak terkait, Kapolda Banten menugaskan jajarannya untuk melakukan penyambutan serta pengawalan.
Tentang hal tersebut, silakan baca postingan saya "Jalinan Kebangsaan Rider JKW-PWI dengan Polda Banten" di Kompasiana.com, pada Jumat, 29 Oktober 2021. Demi meningkatkan Literasi Digital, Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto memilih untuk berinteraksi secara digital dengan keempat rider JKW-PWI tersebut.
Dalam hal ini, Kapolda Banten melakukan video call secara satu per satu dengan keempat rider jelajah kebangsaan tersebut. Video call pastilah menggunakan jaringan digital, digital network. Ketika berbincang dengan Indrawan Ibonk, rider ini mengungkapkan bawa ia akan memosting berbagai destinasi indah yang dilaluinya di akun Instagram-nya.
Tujuannya, tentu saja untuk mempromosikan destinasi wisata Indonesia, menambah kecintaan kepada tanah air, serta meningkatkan Literasi Digital dalam konteks pariwisata Indonesia. Yanni Krisnayanni, Sonny Wibisono, dan Agus Blues Asianto juga demikian.
Dengan kata lain, melalui jelajah kebangsaan bersepeda motor ini, keempat rider tersebut tentu saja leluasa mengeksplorasi beragam pesona Indonesia, untuk di-share secara digital ke publik nasional maupun internasional. Inilah sesungguhnya hakekat Literasi Digital, memanfaatkan digital network untuk kemajuan bangsa, dalam hal ini di sektor pariwisata.
Maka, sangat beralasan, Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto menjamu tim rider tersebut di sebuah resto sop ikan di Kota Serang, Banten. Selain memperkenalkan kuliner khas Banten dalam konteks pariwisata nasional, juga menjadikan Banten sebagai bagian dari jelajah kebangsaan yang tengah berlangsung.
Di kesempatan tersebut, jajaran Polda Banten juga berinteraksi penuh suka-cita dengan keempat rider JKW-PWI. Dalam hal ini, Polda Banten membuka ruang komunikasi seluas-luasnya kepada jajaran dan wartawan, agar bersinergi demi meningkatkan pelayanan kepada publik.
Literasi Digital, Kehumasan Polda Banten
Dalam menjamu tim jelajah kebangsaan tersebut, AKBP Shinto Silitonga selaku Kabid Humas Polda Banten mengembangkan strategi kehumasan secara kreatif. Ia memulai video call dengan Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto. Kemudian, ia memandu video call tersebut secara bergiliran, kepada keempat tim jelajah kebangsaan.
Dengan piawai, AKBP Shinto Silitonga berperan sebagai moderator, hingga interaksi digital Kapolda Banten dengan keempat tim jelajah tersebut berlangsung interaktif, hangat, serta penuh suka-cita. Sesekali tawa berderai di ruangan, juga tawa Kapolda Banten di layar smartphone.
Suasana gembira yang memberi semangat kepada para rider tersebut, disaksikan serta dirasakan secara langsung oleh rekan-rekan wartawan Banten yang hadir, pada Kamis, 28 Oktober 2021 itu. Jalinan komunikasi yang positif antara wartawan dan Polda Banten, sungguh terasa.
Bagi saya, semua itu tentu tak lepas dari strategi humanis Kepolisian yang dibangun dengan saksama oleh Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto bersama-sama dengan jajarannya di Polda Banten. Sinergi yang positif dengan wartawan, tentulah akan meningkatkan performa Kepolisian dalam melayani masyarakat.
Setelah memandu video call tersebut, AKBP Shinto Silitonga selaku Kabid Humas Polda Banten melanjutkan memandu dialog secara offline antara keempat rider dengan rekan-rekan wartawan yang hadir. Sesungguhnya, itu suatu konferensi pers, yang dipandu dalam format dialog.
Dalam konteks kehumasan, format dialog yang demikian terasa seru, karena tidak melulu berisi pernyataan demi pernyataan. Lebih tepat disebut sebagai momen berbagi cerita. Maklum, keempat rider adalah wartawan dan yang hadir juga para wartawan.
Momen selanjutnya, AKBP Shinto Silitonga mengajak keempat rider ngobrol santai dengan jajaran satuan pengawalan, yang beberapa saat lalu menjemput serta mengawal para rider dari Pintu Gerbang Citra Raya Cikupa hingga Kota Serang. Wartawan yang hadir pun nimbrung dalam obrolan santai tersebut.
Artinya, secara kehumasan, AKBP Shinto Silitonga memberi ruang kepada insan pers untuk menggali cerita, dari berbagai sisi. Jelas sekali, sang Kabid Humas Polda Banten paham cara kerja para wartawan. Memahami kebutuhan informasi yang relevan untuk pers.
Ketika hari beranjak senja, tim pengawal Polda Banten pun mengawal para riders menuju Pelabuhan Merak, melalui Cilegon. Keempat rider diantar sampai ke pintu masuk kapal ferry, yang akan membawa mereka ke Pelabuhan Bakauheni di Pulau Sumatera.
"Kalau nggak dikawal Polda Banten, mungkin baru besok kami bisa naik kapal, karena panjangnya antrean kendaraan," ujar Yanni Krisnayanni, yang berkali-kali mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan Polda Banten kepada empat rider tersebut.
Jakarta 30 Oktober 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H