Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Wisma Atlet Lengang, Hanya Tersisa 1.500 Pasien

20 Agustus 2021   14:05 Diperbarui: 20 Agustus 2021   16:50 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasien Covid-19 berkurang di RSDC. Kesembuhan meningkat. Foto: isson khairul

Ini kado terindah di hari Proklamasi Kemerdekaan. Pasien yang sembuh, semakin banyak. Pasien yang masuk, semakin sedikit. Maka, pada Selasa, 17 Agustus 2021 lalu, pasien yang masih dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, hanya tinggal 1.503 orang.

Kabar gembira tersebut menggema di tengah upacara peringatan hari Proklamasi Kemerdekaan ke-76, yang digelar di lapangan zona merah Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. Tentu, ini bukan hanya melegakan para tenaga kesehatan di RSDC. Tapi, juga menggembirakan banyak pihak secara nasional.

Karena, tingkat hunian di RSDC selama ini, menjadi salah satu indikator penyebaran Covid-19 secara nasional. Mayjen Doktor dokter Tugas Ratmono, selaku Koordinator RSDC, mengapresiasi kesungguhan kerja para tenaga kesehatan. Mereka telah berjuang menyelamatkan anak-anak bangsa, hingga terbebas dari serangan virus yang berbahaya tersebut.


"Kesungguhan mereka bekerja, tentu patut kita apresiasi. Apa yang mereka lakukan selama ini, menunjukkan tingginya komitmen mereka dalam melayani pasien Covid-19. Semua itu tentu saja mempercepat proses pemulihan pasien, hingga saat ini di RSDC hanya tersisa 1.503 pasien yang masih dirawat," ujar Mayjen Tugas Ratmono.

Lebih lanjut, Mayjen Tugas Ratmono menyebut, strategi untuk memulihkan pasien lebih cepat bisa tercapai, karena semua concern pada tagline RSDC: berikan pelayanan terbaik. Seluruh komponen senantiasa meningkatkan pelayanan. Bukan hanya pelayanan medis dari dokter dan perawat yang ditingkatkan, tapi juga pelayanan psikis dari psikolog dan psikiater.

Termasuk juga pelayanan gizi berupa makanan dan minuman, yang disiapkan ahli gizi di RSDC. Menu makanan-minuman untuk pasien, disesuaikan dengan kondisi kesehatan tiap pasien. Misalnya, menu untuk pasien yang mengidap darah tinggi, tentulah dibedakan dengan menu untuk pasien yang mengidap diabetes.

Pada 17 Agustus 2021 itu, sekitar 100 tenaga kesehatan di RSDC, mengadakan upacara Proklamasi Kemerdekaan, dengan khidmat. Seluruh peserta upacara mengenakan pakaian hazardous materials (hazmat) lengkap. Ini tentu saja untuk melindungi diri, karena upacara berlangsung di lapangan zona merah.

Sebagian tenaga kesehatan mengenakan pakaian hazmat warna merah, dan sebagian lagi dengan pakaian hazmat warna putih. Merah dan putih adalah dua warna kebesaran bendera Republik Indonesia. Seratusan tenaga kesehatan tersebut, dengan penuh suka-cita, mengekspresikan kebanggaan mereka terhadap negeri tercinta ini.

Yang berupacara hari itu, selain tenaga kesehatan, juga sejumlah pasien Covid-19 yang masih menjalani perawatan di RSDC. Untuk mencegah penyebaran virus corona, para pasien tersebut mengambil posisi di barisan terluar. Berjarak dengan barisan para tenaga kesehatan. Ada juga yang memosisikan diri di sekitar tower 6 dan 7, yang lokasinya paling dekat dengan tempat upacara tersebut.

Suasana peringatan Proklamasi Kemerdekaan pada hari itu, benar-benar khidmat. Panitia memang merancang peringatan tersebut, untuk sekaligus menggugah kesadaran berbangsa pasien serta tenaga kesehatan. Karena, Covid-19 sudah menjadi pandemi, yang mesti dihadapi secara bersama-sama oleh bangsa ini. Juga, bersama-sama dengan berbagai bangsa dunia.

Dengan kata lain, peringatan tersebut, juga menjadi momentum untuk menumbuhkan kekompakan demi memutus rantai penyebaran Covid-19. Belum ada yang mampu memprediksi, kapan pandemi ini akan berakhir. Artinya, tidak ada alasan untuk lengah. Menaati protokol kesehatan, ya masih menjadi keharusan. Untuk menjaga diri, sekaligus melindungi orang-orang sekitar.

Kolonel Stefanus Doni, selaku Koordinator Operasional RSDC, bertindak sebagai inspektur upacara. Dimulai dengan pengibaran bendera Merah Putih, yang diiringi dengan lagu Indonesia Raya, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan teks proklamasi, mengheningkan cipta untuk menghormati para pahlawan, pembacaan teks proklamasi oleh inspektur upacara, dan pembacaan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Dalam konteks meningkatnya jumlah pasien yang sembuh, Koordinator RSDC Mayjen TNI Tugas Ratmono menyatakan rasa syukurnya atas turunnya jumlah pasien Covid-19 di RSDC dan di berbagai rumah sakit lainnya di tanah air. “Ini menjadi kado bagi kita semua di Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia. Semoga terus turun dan pandemi berakhir,” ujar Mayjen Tugas Ratmono.

Secara lebih detail, Mayjen Tugas Ratmono yang juga adalah Kepala Pusat Kesehatan TNI, menyebutkan, jumlah pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran saat ini tinggal 1.503 pasien, dengan angka hunian 19,04 persen. Jumlah ini jauh menurun dibandingkan dengan puncak Covid-19 yang tercapai pada 30 Juni 2021, sebanyak 7.157 pasien.

Turunnya jumlah pasien tersebut, tentulah merupakan hasil kerja keras bersama semua komponen dari pemerintah, Satgas Covid-19, TNI-Polri dan berbagai lapisan masyarakat. Artinya, para pihak bersatu-padu memutus mata rantai penularan Covid-19. Ini sekaligus menjadi penanda, meningkatnya kepatuhan warga dalam menjalankan disiplin protokol kesehatan.

Jakarta 20 Agustus 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun