Pada kunjungan Sabtu (01/05/2021) sore itu, Mayjen Tugas Ratmono menceritakan bahwa tenaga kesehatan dan tenaga non-kesehatan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, memiliki masa kerja yang beragam. Ada yang sudah bekerja lebih dari satu tahun. Ada pula yang baru bekerja satu bulan. "Tenaga kerja di RSDC Wisma Atlet berotasi, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pelayanan pasien Covid-19," ujar Mayjen Tugas Ratmono.
Tenaga kesehatan RSDC Wisma Atlet, antara lain, terdiri dari dokter, perawat, ahli gizi, psikiater, psikolog, dan tenaga medis lainnya. "Mereka berasal dari berbagai wilayah tanah air. Juga, berasal dari berbagai institusi pendidikan di negara kita. Artinya, rekan-rekan yang bekerja sebagai relawan di sini, benar-benar mencerminkan keragaman serta kebersamaan, untuk mengatasi pandemi Covid-19," tutur Mayjen Tugas Ratmono lebih lanjut.
Dalam konteks May Day 2021 dengan tagline keren Recover Together, menurut Mayjen Tugas Ratmono, sangat relevan dengan realitas yang berlangsung di RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Meskipun ini merupakan rumah sakit darurat, nyatanya sudah lebih dari setahun, RSDC Wisma Atlet masih terus beroperasi. Umumnya, masa darurat itu kan hanya sekitar 2-3 bulan.
"Bahkan," tutur Mayjen Tugas Ratmono, "hingga sudah setahun lebih, kita belum tahu, kapan pandemi Covid-19 ini akan berakhir. Di masa puncaknya, pasien yang dirawat di sini pernah mencapai 4.000 lebih. Kini, ada sekitar 2.000 pasien." Artinya, secara jumlah, pasien yang dirawat terus menurun. Ini tentu kabar baik.
Karena itu, Mayjen Tugas Ratmono dan Menaker Ida Fauziyah sama-sama mengingatkan, agar masyarakat jangan lengah. Tetap taati protokol kesehatan dan tingkatkan imunitas tubuh agar tidak terpapar Covid-19.
Jakarta 03-05-2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H