Lebaran sudah dekat. Dua ribu lebih tenaga kesehatan dan tenaga non-kesehatan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, masih terus berjuang merawat pasien Covid-19. "Mereka adalah bagian dari tenaga kerja Indonesia, yang juga berhak merayakan Hari Buruh Internasional," ujar Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, pada  Sabtu (01/05/2021) lalu.
Berbagi 1.600 Paket Lebaran
Kita tahu, Hari Buruh Internasional dirayakan tiap tanggal 1 Mei. Hari Buruh ini dikenal dengan sebutan May Day. Tahun 2021, peringatan Hari Buruh berlangsung di masa pandemi Covid-19 dan di tengah kaum muslim seluruh dunia menjalankan ibadah puasa. Momentum puasa menjelang lebaran dan peringatan Hari Buruh tersebut, digunakan oleh Menaker Ida Fauziyah untuk menyambangi Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. Â
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah merespon kondisi pandemi Covid-19 dan suasana puasa tersebut dengan tagline keren Recover Together. Tagline itu bermakna ajakan menarik, untuk membenahi situasi-kondisi secara bersama-sama. Ajakan yang menggugah untuk bangkit bersama. "Karena  pandemi Covid-19 ini berdampak ke seluruh lini kehidupan kita, maka sudah sepatutnya kita mengatasinya juga secara bersama-sama," lanjut Menaker Ida Fauziyah.Â
Salah satu wujud kongkrit dari Recover Together tersebut, Menaker Ida Fauziyah menyalurkan bantuan paket Lebaran kepada 1.600 tenaga kesehatan di Rumah Sakit Darurat Covid Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. Selain itu, Menaker Ida Fauziyah juga memberikan dana perlindungan jaminan sosial kepada 2.404 tenaga kesehatan dan tenaga non-kesehatan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran.
Seluruh bantuan tersebut diserahkan pada hari Sabtu (01/05/2021) di lantai 1 tower 1 RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Di hadapan para pemangku kepentingan, bantuan tersebut diserahkan secara simbolis kepada 4 orang perwakilan tenaga kesehatan dan tenaga non-kesehatan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Mereka menerima paket tersebut dengan penuh suka-cita.
Secara gamblang, pada kesempatan tersebut, Menaker Ida Fauziyah  menyebut, ini sebagai wujud kongkrit solidaritas sesama pekerja. Lebih dari semua itu, Menaker Ida Fauziyah memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pemangku kepentingan, yang telah melaksanakan peringatan Hari Buruh dengan berbagai kegiatan yang positif.
Menaker Ida Fauziyah juga sangat mengapresiasi tenaga kesehatan dan tenaga non-kesehatan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Ida Fauziyah menuturkan, mereka adalah pejuang kemanusiaan yang telah menyelamatkan ribuan nyawa dari paparan Covid-19. Mereka berada di garda terdepan, mempertaruhkan jiwa-raga untuk menyelamatkan ribuan bahkan jutaan nyawa anak-anak bangsa.
Terima Kasih dari Tugas Ratmono
Kedatangan Menaker Ida Fauziyah beserta rombongan, langsung disambut oleh Mayjen DR. dr. Tugas Ratmono selaku Kepala Pusat Kesehatan TNI sekaligus Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Mayjen Tugas Ratmono mengucapkan terima kasih atas dukungan serta bantuan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. Bantuan tersebut tentulah merupakan apresiasi atas kontribusi tenaga kesehatan dan tenaga non-kesehatan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran.
Pada kunjungan Sabtu (01/05/2021) sore itu, Mayjen Tugas Ratmono menceritakan bahwa tenaga kesehatan dan tenaga non-kesehatan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, memiliki masa kerja yang beragam. Ada yang sudah bekerja lebih dari satu tahun. Ada pula yang baru bekerja satu bulan. "Tenaga kerja di RSDC Wisma Atlet berotasi, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pelayanan pasien Covid-19," ujar Mayjen Tugas Ratmono.
Tenaga kesehatan RSDC Wisma Atlet, antara lain, terdiri dari dokter, perawat, ahli gizi, psikiater, psikolog, dan tenaga medis lainnya. "Mereka berasal dari berbagai wilayah tanah air. Juga, berasal dari berbagai institusi pendidikan di negara kita. Artinya, rekan-rekan yang bekerja sebagai relawan di sini, benar-benar mencerminkan keragaman serta kebersamaan, untuk mengatasi pandemi Covid-19," tutur Mayjen Tugas Ratmono lebih lanjut.
Dalam konteks May Day 2021 dengan tagline keren Recover Together, menurut Mayjen Tugas Ratmono, sangat relevan dengan realitas yang berlangsung di RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Meskipun ini merupakan rumah sakit darurat, nyatanya sudah lebih dari setahun, RSDC Wisma Atlet masih terus beroperasi. Umumnya, masa darurat itu kan hanya sekitar 2-3 bulan.
"Bahkan," tutur Mayjen Tugas Ratmono, "hingga sudah setahun lebih, kita belum tahu, kapan pandemi Covid-19 ini akan berakhir. Di masa puncaknya, pasien yang dirawat di sini pernah mencapai 4.000 lebih. Kini, ada sekitar 2.000 pasien." Artinya, secara jumlah, pasien yang dirawat terus menurun. Ini tentu kabar baik.
Karena itu, Mayjen Tugas Ratmono dan Menaker Ida Fauziyah sama-sama mengingatkan, agar masyarakat jangan lengah. Tetap taati protokol kesehatan dan tingkatkan imunitas tubuh agar tidak terpapar Covid-19.
Jakarta 03-05-2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H