Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mayor Tri Harsono, Komandan Gizi untuk Pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet

26 September 2020   20:30 Diperbarui: 27 September 2020   14:39 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mayor Kes Tri Harsono memberikan arahan kepada tim kerjanya. Di tiap kotak menu, selalu diterakan nama pasien. Ini untuk memastikan, agar makanan yang dimasukkan ke dalam kotak makanan itu, benar-benar sesuai dengan kondisi kesehatan pasien yang bersangkutan. Foto: joko dolok

"Mal nutrisi, tidak boleh terjadi. Harus cermat, tepat. Karena, asupan gizi terhadap pasien, tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan imun tubuh pasien, yang berkorelasi dengan percepatan pemulihan pasien yang bersangkutan," ujar Mayor Tri Harsono sambil menunjukkan proses relawan memasukkan makanan satu per satu ke dalam kotak di Tower 2.

Mayor Tri Harsono secara lebih detail menjelaskan, makanan yang disiapkan untuk pasien mengandung 2.500 kalori, dengan kandungan protein 1-1,2 per kilogram berat badan. Takaran tersebut berlaku untuk pasien dengan kondisi normal, yang dikategorikan Mayor Tri Harsono sebagai menu diet sehat. Takaran kalori dan protein tersebut akan disesuaikan dengan kondisi pasien, yang ia sebut sebagai menu diet khusus.

Oh, ya, dalam merumuskan menu diet sehat dan menu diet khusus, Mayor Tri Harsono mempertimbangkan kondisi fisik dan kondisi psikis pasien. Pencermatan detail demikian, dilakukan tiap hari, berdasarkan laporan kondisi tiap pasien yang ia terima dari sejumlah devisi yang memantau tiap pasien. Misalnya, ada devisi yang khusus mencermati kondisi psikis pasien saja. Devisi lain mencermati hal khusus lainnya.

Laporan dari keseluruhan devisi tentang kondisi pasien, itulah yang tiap hari dianalisis oleh Mayor Tri Harsono bersama tim. Hasil analisis tersebut menjadi acuannya dalam menentukan kandungan dan protein yang relevan untuk tiap pasien. Selanjutnya, baru ia eksekusi menjadi paket menu agar benar-benar sesuai dengan kebutuhan pasien yang bersangkutan.

Mayor Kes Tri Harsono (kiri) dan Isson Khairul (kanan). Wawancara berlangsung di taman samping Tower 2 RSDC Wisma Atlet. Tetap mengenakan masker dan tetap jaga jarak. Ini untuk menjaga agar sama-sama terhindar dari penularan Covid-19. Foto: joko dolok
Mayor Kes Tri Harsono (kiri) dan Isson Khairul (kanan). Wawancara berlangsung di taman samping Tower 2 RSDC Wisma Atlet. Tetap mengenakan masker dan tetap jaga jarak. Ini untuk menjaga agar sama-sama terhindar dari penularan Covid-19. Foto: joko dolok
Mengacu ke Protokol Covid-19

Harap diingat, seluruh tahapan proses yang dilakukan Mayor Tri Harsono bersama tim, sejak dari berupa bahan makanan, proses pengolahan, tahap packing, hingga distribusi ke tenaga kesehatan dan pasien, mengacu ke protokol kesehatan Covid-19. Artinya, kecermatan dan  ketepatan menjadi suatu keharusan.

Demikian pula dengan pendistribusian makanan. Dari Tower 2 tersebut, kotak makanan yang sudah terisi itu didistribusikan ke tower lain dengan bentor, kendaraan mini roda tiga. Bentor itu hanya khusus untuk mengangkut makanan, tidak digunakan untuk mengangkut barang lain. Di badan bentor itu dituliskan "Untuk Makanan." Ini adalah untuk menjaga protokol kesehatan Covid-19.

Petugas bentor hanya mengantar kotak makanan itu sampai ke pintu tower yang dituju. Selanjutnya, petugas di tower itulah yang akan mendistribusikan ke kamar pasien. Sistem bertahap antar bagian yang ditetapkan Mayjen Tugas Ratmono, menjadi acuan Mayor Tri Harsono ketika mengeksekusinya di lapangan.

Pengalaman lapangan Mayor Tri Harsono dalam menangani asupan gizi tenaga kesehatan dan pasien Covid-19, tentulah sangat mendukung aktivitasnya di RSDC Wisma Atlet. 

Sebelumnya, ia pernah bertugas mengelola gizi untuk pasien Covid-19 di Natuna, Kepulauan Riau. "RSDC Wisma Atlet ini kan skala rumah sakit besar. Pasien dan nakesnya banyak. Kondisi pasien juga sangat beragam. Ini tantangan bagi saya dalam mengelola manajemen gizi di sini," ungkap Mayor Tri Harsono.

Maka, sangatlah tepat Mayjen Tugas Ratmono ditugaskan sebagai Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran ini. Pengalamannya sebagai Kepala Pusat Kesehatan Tentara Nasional Indonesia (TNI), tentu sangat dibutuhkan di rumah sakit darurat skala besar seperti RSDC Wisma Atlet. Tujuannya tentulah agar pasien terlayani dengan baik dan tenaga kesehatan terlindungi, hingga mampu bertugas secara optimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun