Neta S. Pane menuturkan, perebutan pengaruh menjelang Musyawarah Nasional (Munas), adalah hal yang wajar dalam sebuah organisasi. Itu dinamika yang normal, dalam konteks demokrasi. "Tapi, menggunakan pengaruh politik untuk menyeret KBPP Polri ke dalam ranah politik praktis, itu sangat tidak patut," sergah Neta S. Pane lebih lanjut.
Apalagi, ada dugaan melakukan tindakan money politic, demi menggalang dukungan. Sebagai anggota organisasi Keluarga Besar Putra-Putri (KBPP) Polri, politisi dari DPR RI Jakarta tersebut, hendaknya memberi contoh yang baik dalam berorganisasi. Model manuver politik yang lazim terjadi di organisasi politik, tidak pada tempatnya diterapkan di KBPP Polri.
Tindakan money politic di organisasi politik, sudah menjadi rahasia umum. Sumber yang dapat dipercaya di atas menyebutkan, Adi Pratama selaku Ketua KBPP Polri DKI Jakarta, termasuk salah seorang yang menolak menerima uang, dalam konteks dugaan gerakan money politic dalam pertemuan itu. Ia sebagai anak Polisi sekaligus selaku Ketua KBPP Polri DKI Jakarta, pada dasarnya mendukung penuh berbagai upaya untuk membesarkan organisasi KBPP Polri, dengan tetap menjaga marwah organisasi.
Dengan sikap yang demikian, Adi Pratama sesungguhnya telah menjaga nilai-nilai yang telah disemai oleh para pendiri organisasi KBPP Polri. Antara lain, tidak mau terjebak pada tindakan money politic dan tak hendak pula KBPP Polri terseret ke dalam kegiatan politik praktis. Karena, sejak awal, KBPP Polri memang dirancang bukan untuk kegiatan politik praktis, tapi untuk menjadi wadah yang menyatukan aktivitas Putra-Putri Polri. Tidak terpecah oleh berbagai kepentingan politik praktis.
KBPP Polri Netral di Pilpres 2019
Dalam konteks politik praktis, ada rekam jejak KBPP Polri yang patut dicatat. Di perhelatan politik Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 lalu, KBPP Polri secara organisasi dengan terangan-terangan menyatakan diri netral. Tidak berpihak ke kubu mana pun. Sikap yang demikian mengacu kepada hasil Rapimnas KBPP Polri, pada 21 September 2018.
Sikap netral tersebut dideklarasikan di kantor KBPP Polri, Jakarta Selatan, kepada media, pada Senin (11/03/2019). Sikap demikian dipilih, karena organisasi ini menyandang nama Polri, organisasi Keluarga Besar Putra-Putri (KBPP) Polri. Dalam hal ini, Polri bertugas mengayomi semua lapisan dan golongan masyarakat, maka Putra-Putri Polri pun menyerap spirit tersebut.
Spirit yang demikianlah yang ditegakkan KBPP Polri, secara organisasi. Sikap anggota? KBPP Polri menyerahkan kepada setiap individu yang menjadi anggota, untuk menggunakan hak pilih masing-masing, tanpa intervensi dari kelompok manapun. Termasuk dari para pengurus KBPP Polri.
Karena, Pilpres adalah pesta demokrasi, yang memang seharusnya dilaksanakan dan dirayakan dengan penuh kegembiraan. Maka, sangat bisa dipahami, ketika Neta S. Pane selaku Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), menyesalkan tindakan politisi dari DPR RI Jakarta tersebut. Ia memang tidak menjelaskan, apakah IPW akan menyelidiki dugaan money politic tersebut.
Namun, mengingat sepak-terjang Indonesia Police Watch (IPW) selama ini, bukan tak mungkin itu dilakukan. Apalagi, Neta S. Pane menilai, "KBPP Polri memiliki potensi untuk melahirkan tokoh-tokoh nasional. Ini tantangan bagi integritas pengurus KBPP Polri ke depan," pungkasnya, menutup percakapan.
Jakarta 24-09-2020