Berkarya dengan Gembira
Masih ada keraguan? Oke, di postingan "Pengalaman 25 Tahun Memberikan Mata Kuliah Pancasila dan KWN" pada Selasa (28/07/2020) di Kompasiana, Thamrin Dahlan menuliskan bahwa ia telah menjadi dosen Mata Kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan selama 25 tahun. Harap diingat, usia Thamrin Dahlan sudah memasuki 65 tahun.
Saya pikir, dengan rekam jejak yang demikian, tak ada alasan bagi kita untuk meragukan kedisiplinan Thamrin Dahlan. Tidak ada alasan untuk tidak kagum kepada reputasi Thamrin Dahlan ini. Juga, tidak ada alasan untuk tidak menghormatinya. Baik karena ia adalah sosok yang lebih tua dari kita, maupun karena ia telah memberikan contoh kongkrit kepada kita, tentang bagaimana mendisiplinkan diri dalam menulis.
Secara pribadi, saya cukup dekat dengan Thamrin Dahlan. Kami bukan hanya bertemu, berdiskusi, dan ngobrol terkait Kompasiana, tapi juga kerap menjalani aktivitas bersama di luar Kompasiana. Hal utama yang patut kita catat di sini, Thamrin Dahlan selalu berupaya untuk mengevaluasi diri. Ia menyadari, tulisannya belumlah sebaik yang ia inginkan. Karena itu, ia terus berusaha meningkatkan kualitas tulisannya dari waktu ke waktu.
Sampai di sini, saya bisa menyimpulkan, bahwa "disiplin menulis" dan "terus berusaha meningkatkan kualitas tulisan" adalah dua kunci rahasia Thamrin Dahlan, hingga ia mampu bertahan 10 tahun menulis di Kompasiana. Pada Rabu (19/08/2020) lalu, Thamrin Dahlan berbagi rahasia tersebut kepada beberapa Kompasianer di Coffee Toffee, Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat.
Dengan riang-gembira, Thamrin Dahlan bercerita bahwa menulis baginya adalah kesenangan. Tak ada beban. Kesenangan itu kian bertambah, karena dengan menulis di Kompasiana, ia bisa bersahabat lintas-usia serta lintas-profesi dengan sesama Kompasianer. Salah satu wujud ekspresi dari kesenangan itu, Thamrin Dahlan mengajak para Kompasianer untuk menerbitkan buku secara gratis.
Selengkapnya, silakan baca "YPTD Membantu Terbitkan Buku Gratis" yang diposting Thamrin Dahlan di Kompasiana, pada Kamis (13/08/2020). Maka, semakin tidak ada alasan bagi kita, untuk tidak kagum kepada reputasi Thamrin Dahlan ini. Mari kita apresiasi "disiplin menulis" dan "terus berusaha meningkatkan kualitas tulisan" yang sudah dicontohkan Thamrin Dahlan.
Jakarta, 21-08-2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H