Marcella Zalianty dilantik sebagai Ketua Umum Parfi 56 di Four Season Hotel, Jakarta Selatan, pada Senin (24/10/2016). Kemudian, pada Senin (04/11/2019), sejumlah pendiri Parfi 56 menuding Marcella Zalianty sudah melenceng jauh. Melenceng? Apanya yang melenceng?
Dimulai dengan Foto Buram
Masa kepemimpinan Marcella Zalianty hingga tahun 2021. Ketika terpilih dan dilantik, ia mendapat dukungan penuh. Baik dari kalangan pendiri, maupun dari para artis film senior dan junior. Marcella Zalianty juga didukung kalangan pemerintah, khususnya dari institusi yang relevan dengan perfilman.
Triawan Munaf, misalnya, yang saat itu menjadi Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), bahkan menyematkan pin di dada para pengurus besar Parfi 56. Perwakilan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta dari Kementerian Pariwisata pun menghadiri pelantikan Marcella Zalianty.
Entah kenapa, kompas.com menyertai liputan pelantikan tersebut, dengan foto yang buram. Lihatlah "Marcella Zalianty Resmi Dilantik sebagai Ketua Parfi 56" dengan meng-klik link berita ini: Kompas.com
Padahal, itu peristiwa resmi dan tentu relatif mudah untuk memotret momen pelantikan tersebut. Barangkali, itu menjadi penanda, bahwa tubuh Parfi 56 sebagai organisasi insan film, belum sepenuhnya bersih. Masih ada sejumlah sisi buram di sana-sini.
Semangat untuk menjadi bersih, diungkapkan Debby Cynthia Dewi, selaku Ketua Dewan Pendiri Parfi 56. "Semoga Parfi jadi bersih, terhormat, dan dicintai masyarakat. Mudah-mudahan semangat ini akan berlanjut," ujar Debby Cynthia Dewi di acara pelantikan itu.
Dewan Pendiri, TerbelahÂ
Dalam perjalanan Parfi 56, justru yang mulai terbelah adalah para pendiri. Itu terungkap dari keterangan Lela Anggraini, Ki Kusumo, Kamel Marvin, dan Syahrully Jangsem, pada Senin (04/11/2019). Sejumlah nama tersebut, mewakili para pendiri Parfi 1956.
Ki Kusumo menambahkan, pendiri Parfi 1956 terdiri dari 13 orang. Antara lain, Ki Kusumo, Debby Cinthya Dewi, Kamel Marvin, Ade Muftin, Dharti Manullang, Adhi Kusuma, Dessy Suyrawati, dan Drs. Syahrully Jangsem.
Salah satu faktor yang melandasi terbentuknya Parfi 56 adalah keinginan sejumlah artis film senior untuk memisahkan diri dari Parfi di bawah kepemimpinan Aa Gatot Brajamusti. Kita tahu, Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) Gatot Brajamusti alias AA Gatot, diamankan polisi di Hotel Golden Pluit, Mataram, Lombok Barat, pada Minggu (28/08/2016) malam, karena kasus narkoba.
Para pendiri Parfi 56 di atas, kemudian mengajak sejumlah artis muda ke dalam organisasi, termasuk Marcella Zalianty, yang kemudian terpilih menjadi Ketua Parfi 56. Menurut Ki Kusumo, belakangan Marcella Zalianty bersama Debby Cinthya Dewi dan beberapa pendiri lain, memiliki rencana sendiri.
Artinya, Lela Anggraini, Ki Kusumo, Kamel Marvin, dan Syahrully Jangsem berada di satu pihak serta Debby Cinthya Dewi dan beberapa pendiri lain, di pihak yang lain. Marcella Zalianty selaku Ketua Parfi 56, satu kubu dengan Debby Cinthya Dewi cs.