Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Akademi Instagram: Gratis Tapi Harus Berjuang

20 Juli 2019   22:41 Diperbarui: 20 Juli 2019   23:00 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Akademi Instagram ini adalah persembahan Instagram untuk anak muda berumur di bawah 35 tahun. Partner Kreatif program ini, Kreavi. Program ini didukung oleh Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf). Dalam pelaksanaannya, Akademi Instagram ini diorganisir oleh Kompas TV, media audio-visual dalam kelompok Kompas-Gramedia. Foto: akademiinstagram.kreavi.com

Ini untuk anak muda berumur di bawah 35 tahun. Ini program pelatihan bisnis global. Dan, Indonesia menjadi negara pertama yang mengeksekusinya. Gratis? Tentu saja, iya. Iya banget. Pada Jumat (19/07/2019), Akademi Instagram menggelar konperensi pers di Jakarta.  

Mendukung Social Commerce

Meski gratis, cermati dulu why and how Akademi Instagram ini. Jangan mentang-mentang gratis, langsung daftar. Kenapa? Karena, kecermatan Anda sejak awal, turut menentukan pemahaman Anda akan program ini. Dan, pemahaman Anda akan menjadi salah satu faktor penting, untuk bisa terpilih menjadi seorang kandidat.

Basic infonya, Akademi Instagram ini adalah persembahan Instagram untuk anak muda berumur di bawah 35 tahun. Partner Kreatif program ini, Kreavi. Kita tahu, Kreavi merupakan platform digital, yang fokus pada pemberdayaan kreator visual Indonesia. Program ini didukung oleh Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf), yang sejak didirikan fokus mengembangkan serta mendukung ide-ide anak bangsa.

Dalam pelaksanaannya, Akademi Instagram ini diorganisir oleh Kompas TV, media audio-visual dalam kelompok Kompas-Gramedia. Nah, dari jabaran di atas serta mencermati pihak-pihak yang berkolaborasi, kita paham bahwa Akademi Instagram tentulah program yang kredibel. Karena, berada dalam lingkup sejumlah institusi yang sudah teruji kredibilitasnya.

Pertanyaan yang muncul kemudian, kenapa Instagram menginisiasi Akademi Instagram? Pertama, setelah dicermati, ternyata 25 juta akun Instagram, digunakan sebagai social-commerce. Kedua, profil jutaan akun tersebut, didominasi oleh anak muda. Dua faktor di atas, sudah lebih dari cukup untuk menggambarkan, betapa dinamisnya aktivitas bisnis di platform Instagram, yang dikemas secara social-commerce.

Ada yang sudah piawai mengelola social-commerce mereka. Ada yang pengelolaannya masih setengah matang. Ada yang baru di tahap coba-coba. Artinya, dibutuhkan upgrading, agar yang piawai menjadi lebih piawai. Yang setengah matang menjadi matang. Dan, yang coba-coba, menemukan solusi untuk mengatasi berbagai kendala yang mereka hadapi.

Atas dasar berbagai fakta itulah, Instagram menginisiasi Akademi Instagram. Intinya, untuk mendukung anak muda mengelola bisnis serta men-support pengelolaan social-commerce mereka. Goal-nya, tentu saja agar bisnis yang sudah dilakoni tersebut, menjadi bisnis yang ciamik. Bukan hanya dalam konteks mencetak laba, tapi sekaligus memberi manfaat lebih untuk publik yang lebih luas.

Akademi Instagram adalah program pelatihan global dari Instagram yang dirancang khusus bagi wirausahawan muda untuk meningkatkan keterampilan digital guna membantu mengembangkan bisnis. Indonesia menjadi negara pertama yang memiliki program ini. Itu diungkapkan Ferdy Nandes, Kepala Bagian Bisnis Berkembang & UKM, Facebook, dan Instagram, pada Jumat (19/07/2019) di Jakarta. Foto: antaranews.com
Akademi Instagram adalah program pelatihan global dari Instagram yang dirancang khusus bagi wirausahawan muda untuk meningkatkan keterampilan digital guna membantu mengembangkan bisnis. Indonesia menjadi negara pertama yang memiliki program ini. Itu diungkapkan Ferdy Nandes, Kepala Bagian Bisnis Berkembang & UKM, Facebook, dan Instagram, pada Jumat (19/07/2019) di Jakarta. Foto: antaranews.com
Mendukung Daya Juang 

Sampai di sini, sudah langsung tergambar, bahwa Akademi Instagram ditujukan untuk anak muda yang berumur di bawah 35 tahun. Juga, sudah tergambar, bahwa anak muda yang dimaksud, adalah mereka yang sudah melakoni bisnis. 

Kongkritnya, bukan untuk mereka yang sedang mencari-cari: mau bisnis apa. Serta, bukan untuk mereka yang baru mau terjun ke bisnis.

Sudah melakoni bisnis, artinya sudah berjuang di lini bisnis. Sudah mengalami jatuh, terjerembab, dan bangkit di bisnis yang dilakoni. Akademi Instagram sudah menetapkan durasi: satu tahun. Maksudnya, kandidat peserta akademi ini, adalah mereka yang sudah melakoni bisnis mereka, minimal satu tahun. Durasi satu tahun tersebut, sekaligus menjadi indikator bahwa yang bersangkutan sudah berjuang di rentang waktu yang relevan.

Sampai di sini, kita paham, Akademi Instagram memang gratis. Tapi, gratis untuk mereka yang sudah berjuang, sudah menunjukkan perjuangan bisnis mereka. Yang dijadikan acuan adalah perjuangan bisnis. Bukan total transaksi. Bukan besarnya benefit dari bisnis tersebut. Ini mempertegas makna mendukung. Juga, memperjelas pentingnya support dalam bisnis.

Mendukung serta men-support adalah bingkai utama dari Akademi Instagram ini. Pertanyaan yang muncul selanjutnya, bisnis apa saja yang relevan? Acuannya adalah 16 subsektor industri kreatif, yang sudah dirumuskan oleh Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf). Dari pencermatan yang sudah dilakukan, lini bisnis yang selama ini digelorakan di Instagram, ya relevan dengan 16 subsektor tersebut.  

Inilah ke-16 subsektor itu: 1. Aplikasi dan pengembangan permainan. 2. Arsitektur. 3. Desain Produk. 4. Fesyen. 5. Desain Interior. 6. Desain Komunikasi Visual. 7. Seni Pertunjukan. 8. Film, Animasi, dan Video. 9. Fotografi. 10. Kriya. 11. Kuliner. 12. Musik. 13. Penerbitan. 14. Periklanan. 15. Seni rupa. 16. Televisi dan Radio.  

Untuk lebih detailnya, silakan cermati juga jabaran di bekraf.go.id, tentang ke-16 subsektor tersebut. Yang jelas, semua itu telah mencakup demikian luas lini bisnis yang relevan dengan Akademi Instagram ini. Dengan kata lain, terbuka ruang yang luas, terkait lini bisnis yang dilakoni. Ini mempertegas konsep dasar Akademi Instagram, dalam konteks mengakomodir passion bisnis anak muda.

Instagram mencatat, ada 25 juta akun penggunanya yang dipergunakan sebagai social-commerce. Karena melihat tingginya angka bisnis dalam platformnya, Instagram pun berinisiatif bikin pelatihan digital untuk mereka, yang dinamai Akademi Instagram. Ini peluang bagi anak muda untuk meningkatkan daya juang dalam berbisnis. Foto: republika.co.id
Instagram mencatat, ada 25 juta akun penggunanya yang dipergunakan sebagai social-commerce. Karena melihat tingginya angka bisnis dalam platformnya, Instagram pun berinisiatif bikin pelatihan digital untuk mereka, yang dinamai Akademi Instagram. Ini peluang bagi anak muda untuk meningkatkan daya juang dalam berbisnis. Foto: republika.co.id
Mendukung Beragam Bisnis

Keberagaman menjadi poin penting dari program ini. Maksudnya, keberagaman passion bisnis anak muda. Karena itulah, Akademi Instagram tidak hanya dieksekusi di Jakarta, tapi juga di dua kota penting lainnya. 

Di Jakarta pada 20 Juli 2019, Bandung pada 3 Agustus 2019, dan Yogyakarta pada 24 Agustus 2019. Setidaknya, dari ketiga kota tersebut, akan terjaring passion bisnis anak muda yang beragam.

"Waktu kami buka ternyata responsnya antusias. Kami harus sortir karena kami bukan mau mengajak orang jualan, tapi kami lihat yang sudah jualan untuk naik kelas. Karena kan ada yang jualan cuma sekadar siapa tahu laku, tapi target kami yang memang benar-benar niat pengin jualan," ujar CEO Kreavi, Anto Motulz.

Sejak dibuka pendaftaran di akademiinstagram.kreavi.com, antusiasme calon peserta, langsung terlihat. Tim Kreavi tengah melakukan kurasi terhadap 1.000 peserta, sesuai kriteria yang dipenuhi. 

Pendaftaran masih terus dibuka. Sekali lagi, ini menyangkut daya juang. Dalam hal ini, daya juang untuk berkompetisi dengan sesama pelaku bisnis. Tak ada kata terlambat, untuk terus dan terus berjuang.

Peserta yang dinyatakan lolos, akan memperoleh pengetahuan dan ilmu bisnis, sesuai kurikulum Akademi Instagram. Antara lain, sesi pelatihan yang memberi pelajaran tentang cara memahami sejumlah fitur bisnis di Instagram, membuat konten menarik untuk memasarkan produk, serta strategi promosi. Nantinya, Tim Kreavi akan memilih 10 peserta terbaik, untuk mengikuti program inkubasi selama lima hari pada September mendatang.

Dari 10 peserta terbaik tersebut, diseleksi lagi menjadi lima terbaik. Ke-5 terbaik itu, akan dapat kesempatan menggelar pameran lokal, sebagai ajang perkenalan bisnis mereka kepada calon investor. 

Itulah momen penting untuk menguji daya saing. Calon investor tentulah tidak sembarangan menggelontorkan investasi mereka. Hanya bisnis potensial, yang akan mereka rangkul.

Karena itulah Tim Kreavi melakukan seleksi serta penyortiran dengan saksama.  "Kami harus sortir, karena kami bukan mau mengajak orang jualan, tapi kami lihat yang sudah jualan, untuk naik kelas. Karena, kan ada yang jualan cuma sekadar siapa tahu laku. Target kami yang memang benar-benar niat pengin jualan," ujar CEO Kreavi, Anto Motulz.

Ayo, gelorakan daya juang dalam berbisnis. Silakan eksplorasi lebih cermat beberapa link berikut:

1. akademiinstagram.kreavi.com

2. twitter.com/kreavi

3. bekraf.go.id

isson khairul --dailyquest.data@gmail.com

Jakarta, 20 Juli 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun