Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Bisa Bikin Komik? Ayo, Komik Manusia Bandara

10 November 2018   09:57 Diperbarui: 10 November 2018   10:09 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagian dari suka-ria kami di lantai 6 Kompasiana. Dari kiri ke kanan: Muthiah Alhasany, Thamrin Sonata, Nurul Uyuy, Iskandar Zulkarnain, Jose Dizzman Diaz, Kevin Legion, Isson Khairul, Tamita Wibisono, dan Dian Kelana. Foto: dok kutubuku

Di salah satu tulisannya, No Durian, Jose Dizzman Diaz menuliskan, ia pernah membawa durian ke kabin pesawat. Petugas bandara mengendusnya. Padahal, sudah ditaburi bubuk kopi segala. Akhirnya, ia harus mengemas ulang, dan memasukkannya ke bagasi. Bukan ke kabin.

Oh, ya, saking seringnya Jose Dizzman Diaz berpergian dengan pesawat, ia sampai mencatat secara detail ulah orang-orang di bandara. Itu ia tulis di Tipe Manusia Menyebalkan di Bandara. Ada 5 tipe: Manusia Pindah Rumah, Manusia Etalase, Manusia Kardus, Manusia Kura-Kura, dan Manusia Pelakor. Tiap tipe, ia tuliskan dengan detail. Nah, Anda masuk tipe yang mana?     

Tahu Bandara, Paham Bandara 

Tiap bandara, punya karakteristiknya sendiri. Tidak ada bandara yang benar-benar sama persis. Karena itulah, membaca Manusia Bandara, kita juga diajak penulis berkenalan dengan kekhasan sejumlah bandara. Ini memang bukan buku travelling, meski konteksnya tentang travelling. Maksudnya, ini bukan buku petunjuk berwisata. Tapi, buku ini penting untuk kita.

Penting? Iya. Pertama, kita jadi tahu, berbagai aspek yang harus kita cermati, jika berpergian melalui bandara. Kedua, buku ini bisa jadi alat introspeksi, jika selama ini kita kerap bertindak yang tidak patut di bandara. Ketiga, kita jadi paham, bagaimana cara menyiasati situasi-kondisi tertentu, yang terjadi di luar dugaan. Keempat, ini bekal tentang sopan-santun di bandara.

Buku Manusia Bandara adalah buku kesekian puluh, dari Peniti Media, dari Komunitas KutuBuku Kompasiana. Di komunitas ini, kami saling keep spirit untuk terus ber-literasi. Berdiskusi, menulis, serta memberikan workshop writing, tentunya. Melalui KutuBuku Kompasiana, kami merawat spirit ber-literasi, bersama-sama.

isson khairul --https://id.linkedin.com/in/isson-khairul-3b12886b --dailyquest.data@gmail.com

 Jakarta, 10 November 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun