Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tinggalkan Premium, Turunkan Polusi

2 Februari 2018   07:04 Diperbarui: 6 Februari 2018   13:07 977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gas buang kendaraan bermotor, sumber utama polusi di perkotaan. Gas buang dari BBM Premium, sangat buruk, dibandingkan BBM jenis lain. Mari merawat udara kota, ayo tinggalkan BBM Premium. Foto: antaranews.com

Salah satu cara untuk meminimalkan dampak negatif polusi udara adalah dengan menggunakan alat pelindung diri seperti masker. Secara teknis, masker berfungsi melakukan filtrasi, melindungi diri dari paparan polusi udara dalam dosis besar. Kalangan medis menyimpulkan, masker mampu menekan paparan polusi udara sebanyak 20 persen. Dengan kata lain, masker merupakan upaya pencegahan primer, untuk melindungi diri dari polutan, yang dapat menurunkan kondisi kesehatan.

Peneliti dari Desert Research Institute, Sarath Guttikunda, mengatakan, polusi udara di Jakarta dan sekitarnya, telah mengakibatkan 260 ribu orang terserang penyakit pernapasan dan 85 ribu orang dirawat di rumah sakit per tahun. Jumlah itu merupakan hasil rata-rata penelitian yang dilakukan pada 2012 hingga 2015. Kondisi tersebut setidaknya bisa menggugah kalangan kelas menengah di perkotaan, untuk beralih dan meninggalkan BBM Premium. Ayolah, menjadi pelopor untuk merawat udara kota, demi kesehatan publik.

Jakarta, 29 November 2017
Jakarta, 02 Februari 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun