Dari penelusuran saya, upaya mendorong pengguna sepeda motor ke angkutan umum, belum menjadi langkah yang strategis. Baru sebatas coba ini dan coba itu. Juga, larang ini dan larang itu. Atau, batasi ini dan batasi itu. Intinya, tujuan coba-coba itu belum jelas, maka capaiannya pun tidak terukur. Penanganan transportasi dengan cara tambal-sulam yang demikian, hanya menambah keruwetan, makin menyengsarakan pengendara di jalan. Padahal, mereka bayar pajak. Mereka berhak mendapatkan pelayanan.
Rio Octaviano menuturkan, mereka akan melakukan aksi konvoi pada Sabtu (09/09/2017) mendatang. Aksi ini akan melibatkan sekitar 5.000 pengendara roda dua, yang tergabung dalam komunitas dan klub sepeda motor. Rencananya, aksi konvoi akan dimulai dari Patung Panahan, Monas, lalu menuju Lapangan IRTI Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Kita tahu, di Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) setidaknya ada sekitar 100 klub dan komunitas sepeda motor, yang jumlah anggotanya ribuan. Bila aksi penolakan ini tidak dikelola dengan baik, bisa jadi akan ada aksi penolakan yang lebih luas dari itu.
isson khairul --dailyquest.data@gmail.com
Jakarta, 04 September 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H