Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Strategi Syariah Endy PR Abdurrahman

28 Agustus 2017   11:19 Diperbarui: 30 Agustus 2017   13:59 4065
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itu adalah realitas. Itu mengonfirmasi bahwa di negeri yang mayoritas penduduknya Islam ini, bank syariah hanya jadi minoritas. Dalam konteks presentasi perbankan syariah, realitas tersebut seringkali dijadikan keluhan, yang menyebabkan bank syariah tidak mampu bersaing dengan bank non-syariah. Logikanya ya tentu saja tidak mampu. Masak 5 persen mampu bersaing dengan yang 95 persen. Menurut saya, bukan ketidakmampuan itu yang dipresentasikan. Bukan minimnya aset yang dikeluhkan. Tapi, tunjukkan dong kepada publik, dengan aset yang ada, kontribusi apa yang sudah dilakukan.

Pameran keuangan syariah juga gencar dilakukan, untuk menambah pemahaman warga. Ini Keuangan Syariah Fair (KSF) 2017, di Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat (12/05/2017). KSF ini diikuti 40 pelaku industri jasa keuangan syariah, terdiri dari 19 industri keuangan non bank syariah, 13 bank syariah, serta delapan manajer investasi dan perusahaan sekuritas. Foto: antaranews.com
Pameran keuangan syariah juga gencar dilakukan, untuk menambah pemahaman warga. Ini Keuangan Syariah Fair (KSF) 2017, di Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat (12/05/2017). KSF ini diikuti 40 pelaku industri jasa keuangan syariah, terdiri dari 19 industri keuangan non bank syariah, 13 bank syariah, serta delapan manajer investasi dan perusahaan sekuritas. Foto: antaranews.com
Misalnya, kalau mampunya baru men-support pembangunan satu sekolah Islam, ya lakukanlah secara maksimal. Dengan demikian, itu menjadi portfolio, hingga menambah pemahaman stakeholder sekolah tersebut tentang perbankan syariah. Atau, mampunya men-support para peternak sapi atau kambing untuk kurban. Ya, lakukanlah dengan maksimal. Hingga, pemahaman mereka akan perbankan syariah meningkat. Dampak lanjutannya, para peternak, juga para pedagang hewan kurban, difasilitasi oleh perbankan syariah. Ini sejalan serta relevan dengan spirit bank syariah.

Paradigma berpikir tentang bank syariah, yang kemudian diimplementasikan dengan model berargumen seperti yang dilakukan Endy PR Abdurrahman, tentu bisa menjadi inspirasi bagi pengelola bank syariah lainnya. Terobosan sejumlah lembaga penghimpun zakat, yang semula pasif menunggu, kemudian gencar menjemput zakat, juga bisa jadi inspirasi. Demikian pula dengan aksi jemput kurban serta sebar hewan kurban. Keterlibatan perbankan syariah dalam berbagai aktivitas tersebut, tentulah membutuhkan strategi yang kreatif. Ini tantangan bagi para bankir syariah atau yang mengklaim diri sebagai pengamat perbankan syariah.

isson khairul --dailyquest.data@gmail.com

Jakarta, 28 Agustus 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun