Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Anak Pantai dan Anak Gunung, Sepanjang Jalan Larantuka

25 Mei 2016   14:07 Diperbarui: 4 April 2017   17:25 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kacang mede adalah salah satu hasil bumi Kecamatan Tanjung Bunga yang menonjol. Bahkan, kecamatan ini merupakan sentra utama kacang mede di Kabupaten Flores Timur. Menurut penuturan beberapa warga di sana, kacang mete pernah menjadi juru selamat, menyelamatkan ekonomi para petani Flores Timur pada krisis ekonomi tahun 1998 dan tahun 1999 silam. Pertanian kacang mete mereka jalani dengan sungguh-sungguh. Bukan hanya pada perawatan tanaman serta proses produksi pasca panen, tapi sejak pembibitan. Balukhering, salah satu desa di Kecamatan Tanjung Bunga, tercatat sebagai daerah asal bibit jambu mete yang sudah bersertifikasi.

Kacang mete adalah camilan yang umum kita temui di Larantuka, dijual di banyak tempat di sana. Camilan ini mengandung lemak, protein, karbohidrat, dan sejumlah mineral. Meski mengandung lemak tinggi, tapi sekitar 82 persen lemak tersebut tergolong lemak tidak jahat atau lemak tak jenuh. Maka, datanglah ke Larantuka, kemudian kunyah kacang mete yang menjadi produk warga setempat. Foto: dok. google
Kacang mete adalah camilan yang umum kita temui di Larantuka, dijual di banyak tempat di sana. Camilan ini mengandung lemak, protein, karbohidrat, dan sejumlah mineral. Meski mengandung lemak tinggi, tapi sekitar 82 persen lemak tersebut tergolong lemak tidak jahat atau lemak tak jenuh. Maka, datanglah ke Larantuka, kemudian kunyah kacang mete yang menjadi produk warga setempat. Foto: dok. google
Sebagai gambaran, Larantuka adalah ibu kota Kabupaten Flores Timur. Ini adalah salah satu dari 21 kabupaten dan 1 kotamadya yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Sementara, Kecamatan Tanjung Bunga adalah salah satu dari 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Flores Timur. Dan, Balukhering adalah salah satu dari 6 desa yang ada di kecamatan tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, sebagaimana dituturkan beberapa warga di sana, produksi jambu mete di Kecamatan Tanjung Bunga, juga di beberapa kecamatan lainnya, cenderung menurun.

Salah satu penyebabnya, karena usia tanaman. Untuk meningkatkan produksi, tanaman tua tersebut harus diganti dengan tanaman yang baru. Petani kacang mete tentu saja membutuhkan bantuan pemerintah. Nah, dalam konteks meningkatkan ekonomi rakyat, kedatangan Rizal Ramli, selaku Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Sumber Daya ke Larantuka, hendaknya dijadikan momentum oleh Kabupaten Flores Timur untuk mengomunikasikan hal tersebut ke pemerintah pusat. Memang, Menko Rizal Ramli datang ke Larantuka pada Rabu (18/5/2016), untuk meresmikan Tour de Flores 2016, ajang balap sepeda internasional. Tapi, sesungguhnya, substansi dari kegiatan tersebut adalah juga untuk meningkatkan ekonomi rakyat.

isson khairul –linkedin –dailyquest.data@gmail.com

Jakarta, 25 Mei 2016

-----------------------

Tulisan Terkait

1. Sensasi Snorkeling di Perairan Larantuka, Pesona Wisata Bahari Flores

2. Optimisme Rizal Ramli untuk Pariwisata Flores, Melalui Tour de Flores

3. Tour de Flores, Menebar Pesona Wisata dari Larantuka hingga Labuan Bajo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun