Pada tahun 2015, dicanangkanlah untuk pertama kalinya Golok Day. Skalanya masih dalam ruang lingkup sesama pesilat serta pengrajin golok. Publik Kota Cilegon menyambutnya dengan antusias. Dalam hal ini, golok tidak hanya diposisikan sebagai senjata seorang pendekar silat. Tapi, sudah di-create sebagai konteks kekinian, golok menjadi senjata ekonomi. Diproduksi kemudian diperdagangkan sebagai cinderamata. Golok juga diciptakan untuk menjadi identitas kota, demi gelorakan spirit warga. Bersamaan dengan itu, usaha kerajinan golok di Kecamatan Ciwandan berdenyut lebih kencang. Gerakan kreatif ini tentu saja positif bagi warga setempat. Juga, bagi tumbuhnya identitas Kota Cilegon.
Di tengah gencarnya sejumlah kota di tanah air mempromosikan diri, Golok Day di Kota Cilegon ini tampil sebagai sesuatu yang unik. Event ini bukan hanya menjadi elemen pariwisata. Tapi, sekaligus menjadi komponen gerakan ekonomi kreatif serta gerakan pelestarian seni-budaya. Dari sisi kemasan event, acara Golok Day di halaman Kantor Walikota Cilegon, pada Sabtu (30/4/2016) tersebut, memang fokus pada pencapaian untuk meraih rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Di seputar area itu, ada sejumlah booth yang berisi berbagai kerajinan kreasi para pengrajin Kota Cilegon.
Antara lain, berupa Golok Cilegon dan golok dari berbagai wilayah kawasan Banten. Pengunjung yang hadir, bisa membeli golok tersebut sebagai cinderamata. Ada pula kerajinan dari kayu, yang berwujud dua pesilat sedang bertarung. Dari sejumlah kerajinan yang saya lihat, variasinya masih terbatas. Kualitasnya pun masih rata-rata. Belum cukup kuat untuk menarik minat pengunjung wisata membelinya. Padahal, pengunjung Golok Day itu lumayan banyak. Meski sempat turun hujan, pengunjung memilih bertahan dengan berteduh di sejumlah tenda yang ada.
Artinya, sebagai event seni-budaya, Golok Day sudah memiliki kekuatan untuk menarik minat pengunjung. Momentum ini hendaknya disambut sebagai peluang oleh sektor kerajinan, dengan menciptakan berbagai kreasi yang menarik untuk pengunjung. Pihak berwenang bisa memberikan pelatihan kepada para pengrajin, agar mereka mampu menghasilkan produk kerajinan yang memiliki daya jual, dengan tetap khas Kota Cilegon. Barangkali, ini merupakan pekerjaan rumah yang patut disikapi dengan positif, supaya Golok Day tahun depan bisa memberi manfaat lebih banyak kepada lebih banyak warga.
isson khairul –linkedin –dailyquest.data@gmail.com
Jakarta, 13 Mei 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H