Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

[Meet & Greet] Seno Gumira Ajidarma di Booth KutuBuku, Kompasianival 2015

12 Desember 2015   02:55 Diperbarui: 12 Desember 2015   03:18 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di buku antologi Cerpen Pilihan Kompas 2014, ada 24 cerpen yang terpilih, yang kerap disebut sebagai Cerpen Terbaik Kompas pada tahun yang bersangkutan. Salah satunya, cerpen karya Seno Gumira Ajidarma, Travelogue. Seingat saya (mohon koreksi bila salah), pada tiap tahun penerbitan buku antologi Cerpen Pilihan Kompas, cerpen karya Seno Gumira Ajidarma, selalu terpilih. Yang paling monumental, empat dari lima cerpen Seno Gumira Ajidarma yang dimuat Kompas sepanjang tahun 1992, terpilih masuk ke buku antologi Cerpen Pilihan Kompas pada tahun yang bersangkutan.

Realitas di atas menunjukkan kepada kita, betapa secara produktivitas dan secara kualitas, karya cerpen Seno Gumira Ajidarma, sungguh mengesankan. Artinya, sayang sekali, bila rekan-rekan Kompasianer yang hadir di Kompasianival 2015, tidak meluangkan waktu untuk berbincang-bincang dengan Seno Gumira Ajidarma di booth KutuBuku. Darinya, kita bisa belajar, bagaimana menemukan serta mengelola gagasan untuk dijadikan karya cerita pendek maupun esai.

Ada contoh menarik yang dijabarkan Seno Gumira Ajidarma pada Workshop Cerpen Kompas 2015 di Jakarta. Oh, ya, dalam rangka memperingati 50 Tahun Kompas, harian ini mengadakan Workshop Cerpen di lima kota: Jakarta, Bandung, Denpasar, Makassar, dan Padang Panjang. Pematerinya berbeda-beda di tiap kota. Workshop Cerpen di Jakarta, yang diadakan pada Selasa-Rabu, 9-10 Juni 2015, menampilkan dua pemateri, Seno Gumira Ajidarma dan Linda Christanty. Workshop dilaksanakan di Gedung Kompas Gramedia.

Seno Gumira Ajidarma menjabarkan, menulis yang bagus itu, ibarat mendaki gunung. Pertama kali mendaki, ya kita masih ikut jalur resmi, bahkan juga ditemani pemandu, supaya tidak tersesat. Kali kedua, mungkin sudah bisa tanpa pemandu. Kali kelima, kita bisa mencoba jalur lain, yang barangkali jarang dilalui pendaki lain. Kali kesepuluh, kita sudah bisa mencoba jalur yang benar-benar baru, yang belum pernah ditempuh pendaki lain. Demikian seterusnya, hingga kita sampai hafal wilayah pegunungan tersebut dan leluasa memilih jalur yang kita kehendaki.

KutuBuku dan Mizan Pustaka

Seno Gumira Ajidarma bisa dihadirkan di booth KutuBuku, berkat kerjasama komunitas ini dengan kelompok penerbitan Mizan Pustaka. Awalnya, Thamrin Sonata dan Isson Khairul dari Komunitas KutuBuku, menjalin kerjasama dengan Mizan Pustaka, terkait penerbitan novel terjemahan Harper Lee, Go Set a Watchman, Edisi Indonesia, yang beredar Oktober 2015. Isson Khairul mengulas novel tersebut dan Thamrin Sonata mendiskusikannya secara online, melalui facebook.

Kemudian, pada Minggu (18/10/2015), kami berdua diundang oleh Mizan Pustaka untuk mengikuti rangkaian aktivitas Jelajah Sejarah. Jelajah ini terkait dengan salah satu peristiwa kelam negeri kita, yang kemudian dikenal sebagai G30S-PKI atau Peristiwa Gestapu. Jelajah ini sekaligus menyambut terbitnya buku Gestapu65 karya Salim Haji Said, yang diterbitkan Penerbit Mizan. Di akhir jelajah, digelar diskusi santai tapi serius di pelataran Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, dengan sejarawan Anhar Gonggong (72).

Bersama Peter Adrian, Marketing Komunikasi Mizan Pustaka, kami membangun jalinan komunikasi, sekaligus mencari kemungkinan agar tulisan rekan-rekan Kompasianer bisa diterbitkan menjadi buku oleh penerbit Mizan Pustaka. Sejauh ini, respons Mizan Pustaka cukup positif. Ada dua buku Kompasianer yang sedang kami diskusikan secara intensif dengan Peter Adrian, untuk diterbitkan Mizan Pustaka. Kami, dalam hal ini Komunitas KutuBuku, berharap agar karya rekan-rekan Kompasianer bisa diterbitkan oleh penerbit major.

Dalam konteks Kompasianival 2015, selain menghadirkan Seno Gumira Ajidarma di booth KutuBuku, komunitas ini juga akan menghadirkan kolomnis kawakan serta budayawan kenamaan, Mohamad Sobary, pada Minggu (13/12/2015). Mohamad Sobary, yang akrab dipanggil Kang Sobary, lahir di Bantul, Yogyakarta, 7 Agustus 1952. Ia mantan Pemimpin Umum Kantor Berita Antara, seorang budayawan yang piawai menuangkan pikirannya melalui tulisan. Ini bagian dari upaya Komunitas KutuBuku, agar rekan-rekan Kompasianer leluasa mengembangkan wawasan dalam konteks penulisan.

Jakarta, 12 Desember 2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun