Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Dari Kompasianer of the Year dengan Spirit Sumpah Pemuda untuk Indonesia

26 Oktober 2015   10:45 Diperbarui: 26 Oktober 2015   10:50 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

----------------------------

Sumpah Pemuda diikrarkan pada Senin malam, 28 Oktober 1928, jauh sebelum Proklamasi Kemerdekaan diproklamirkan, pada 17 Agustus 1945. Spirit persatuan inilah yang harus senantiasa kita rawat.

http://www.kompasiana.com/issonkhairul/karena-sumpah-pemuda-kita-telah-merdeka-17-tahun-sebelum-proklamasi_561b087d359373a8118608d0

Thamrin Sonata tiada henti merawat kebersamaan di Kompasiana, melalui penerbitan karya Kompasianer dalam wujud buku secara keroyokan dan perorangan. Ini adalah buku ke-16 dan 17.

http://www.kompasiana.com/issonkhairul/2-buku-baru-dari-kompasianer-peniti-community-sebagai-life-investment_55da7153397b6116048b4567

--------------------------

[1] Tjiptadinata Effendi aktif menulis di Kompasiana, sejak 15 Oktober 2012. Saking aktif dan produktifnya menulis, ia dinobatkan sebagai Kompasianer of The Year tahun 2014. Sebagian tulisannya sudah diterbitkan sebagai buku. Semasa kanak-kanak, namanya Kim Liong. Namun, dalam surat-surat resmi, termasuk Ijazah, Passport, dan Surat Izin Mengemudi (SIM), namanya Tjiptadinata Effendi. Ia berasal dari Padang, Sumatera Barat. Semasa remaja, ia sekolah di SMA Don Bosco, Padang, yang berdekatan dengan Museum Adityawarman dan tak berapa jauh dari Pusat Kesenian Padang (Taman Budaya Padang). Istrinya, Roselina Tjiptadinata, juga aktif menulis di Kompasiana. Sang istri adalah adik kelasnya di SMA Don Bosco. Kini, Tjiptadinata Effendi bermukim di Wollongong, kota terbesar ketiga di negara bagian New South Wales, Australia, setelah Sydney dan Newcastle. Wollongong berada sekitar 80 kilometer sebelah selatan Sydney.

[2] Kompasiana adalah bagian dari Kompas Gramedia Grup, yang menjadi wadah bagi para penulis, para blogger. Dan, Kompasianer adalah sebutan untuk para penulis di media warga Kompasiana, yang dirintis oleh Pepih Nugraha, sejak tahun 2008. Nama Kompasiana dicetuskan oleh Budiarto Shambazy, wartawan senior Kompas. Nama Kompasiana pada awalnya merupakan salah rubrik di Harian Kompas, yang diisi oleh PK Ojong, pendiri Kompas. Pepih Nugraha bergabung dengan Harian Kompas, sejak tahun 1990. Saat ini, tercatat sekitar 300.000 penulis di Kompasiana. Sehari-hari, Pepih Nugraha akrab disapa Kang Pepih.

[3] Peringatan 60 tahun Don Bosco tersebut mengangkat tema Saiyo Sakato, yang terjemahan bebasnya seiya sekata. Acara itu dihadiri sekitar 1.500 alumni dari berbagai kota dan mancanegara. Dalam sambutannya, Uskup Padang, Mgr Martinus Dogma Situmorang OFMCap, mengatakan, acara ini merupakan kegembiraan, penghayatan, keakraban, persatuan, dan persaudaraan. Selengkapnya, silakan baca SMA Don Bosco Padang 60 Tahun, yang dilansir hidupkatolik.com, pada Jumat l 26 September 2014 l 13:03 WIB.

[4] Thamrin Sonata lahir di Pemalang, Jawa Tengah. Ia menjadi Kompasianer sejak 22 September 2012. Di lingkungan Kompas-Gramedia, ia bukanlah orang baru. Di rentang tahun 1980-1990, Thamrin Sonata malang-melintang menulis di Majalah Hai, Tabloid Nova, dan Tabloid Monitor. Selain sebagai wartawan, ia juga aktif menulis fiksi. Di media audio visual, ia juga menjadi bagian dari Kabar-Kabari, perintis program entertainment di televisi. Di urusan penerbitan buku, Thamrin Sonata termasuk kategori gerilyawan, bergerilya ke mana-mana. Salah satu bukunya, Tragedi Semanggi 1998, dengan Kata Pengantar oleh Amien Rais.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun