Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Belajar dari Salim Kancil, Mencetak 10 Hektar Rawa Jadi Sawah di Lumajang

9 Oktober 2015   10:41 Diperbarui: 9 Oktober 2015   11:33 2725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[6] Selengkapnya, silakan baca Polisi Disebut Biarkan Konflik Tambang Pasir Lumajang Sejak 2010, yang dilansir tempo.co, pada Selasa l 06 Oktober 2015 | 03:59 WIB dan Walhi: Ada Mafia Pertambangan di Lumajang yang Harus Dibongkar, yang dilansir republika.co.id, pada Rabu l 07 Oktober 2015 l 06:36 WIB.

[7] Perjuangan warga antitambang itu secara masif dimulai pada awal tahun 2015, dengan membentuk Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Pesisir. "Kami murni berjuang karena kerusakan alam, yang menyebabkan terganggunya kehidupan. Bukan karena tidak mendapatkan uang dari pungutan-pungutan yang dilakukan di tambang tersebut," ujar Hamid, rekan Salim Kancil. Selengkapnya, silakan baca Kisah Salim Kancil, Tosan, dan Petani Melawan Penambangan Pasir, yang dilansir jpnn.com, pada Jumat l 02 Oktober 2015 l 06:20:00 WIB.

[8] Selengkapnya, silakan baca Jokowi-JK Menang di Lumajang dan Banyuwangi, yang dilansir antarajatim.com, pada Kamis l 17 Juli 2014 l 15:32 WIB dan PDI-P Berjaya Di Kabupaten Lumajang, yang dilansir beritasatu.com, pada Jumat l 25 April 2014 | 8:56 WIB.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun