Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ruang Terbuka, Area Belajar, dan Paru-paru Ibukota di Kota Tua Jakarta

29 September 2015   08:40 Diperbarui: 1 Oktober 2015   12:05 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[6] Kota Tua Jakarta, secara keseluruhan, memiliki luas lahan 846 hektar, dengan 284 bangunan cagar budaya, yang sebagian besar termasuk wilayah Jakarta Barat. "Sebanyak 80 persen di antaranya berada di Jakarta Barat, 20 persen sisanya masuk wilayah Jakarta Utara," tutur Candrian Attahiyat, pemerhati cagar budaya Jakarta, pada Senin (22/6/2015). Selengkapnya, silakan baca Kota Administratif Jakarta Barat: Pendulang Uang dan Kenangan, yang dilansir kompas.com, pada Selasa l 23 Juni 2015 | 15:00 WIB.

[7] Meriam Si Jagur, yang sebelumnya ditempatkan di area dalam Museum Fatahillah, kini sudah berdiri kokoh di Taman Fatahillah, tepatnya di dekat pintu masuk samping Kantor Pos. Keberadaan meriam yang melegenda itu, memantik perhatian pengunjung. Banyak yang penasaran dengan bentuk kepalan tangan di bagian belakang meriam. Selengkapnya, silakan baca Meriam si Jagur Pindah ke Taman Fatahillah, yang dilansir tribunnews.com, pada Minggu l 22 Desember 2013 l 03:01 WIB.

[8] Yanto adalah salah satu pedagang kaki lima yang tersebar di seputaran Kota Tua Jakarta. Ia sudah bertahun-tahun berdagang di sana. Dagangannya adalah mainan anak-anak berupa bajaj yang terbuat dari kayu, yang ia rancang dan buat sendiri. Dalam sehari, ia bisa membuat 12 bajaj kayu tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun