Peserta Endurance Journey with Federal Oil saat melibas tikungan tajam selepas Lhokseumawe, Aceh. "Federal Oil adalah oli spesial. Itu bukan omong kosong. Ini pembuktiannya,” kata Patrick Adhiatmadja, Presiden Direktur Federal Karyatama. Patrick (kanan) dan tim, akan terus melakukan inovasi, mencari formulasi tepat lainnya, untuk membuat performa mesin menjadi lebih baik. Foto: federaloil.co.id dan isson khairul
Oleh: isson khairul (id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1/ - dailyquest.data@gmail.com)
Federal Oil dikibarkan Patrick Adhiatmadja[1] sebagai pelumas spesialis dingin, spesial untuk sepeda motor. Janji Federal Oil tersebut diuji di medan yang ekstrem, dari Banda Aceh hingga DKI Jakarta, sejauh 3.514 kilometer.
”Kami ingin membuktikan bahwa Federal Oil tidak bohong,” ujar Patrick Adhiatmadja, Chief Executive Officer (CEO) Federal Karyatama, yang memproduksi Federal Oil. Itu ia ucapkan di kantornya, di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur, pada Rabu (9/9/2015), lalu. Suaranya datar dan senyumnya juga wajar. Ia sama dinginnya dengan pelumas Federal Oil, ciptaannya. Bahkan, ketika pembawa acara keliru menyebut namanya dengan Petrus, ia tidak terbakar, hanya menanggapinya dengan santai dan senyum wajar.
Transparan, Terbuka untuk Diuji
Bila ada yang menyimpulkan bahwa sebuah produk adalah cerminan penciptanya, maka Federal Oil dan Patrick Adhiatmadja adalah salah satu contoh kongkritnya. Ketika pertama kali memimpin Federal Karyatama, pada tahun 2012, ia memutar arah bisnis perusahaan, yang bertolak-belakang dengan arah sebelumnya. Dulu, Federal Oil sudah cukup nyaman dengan hanya memasok kebutuhan pelumas untuk jaringan bengkel resmi Honda[2]. Sejak tahun 2012 itu, Patrick Adhiatmadja harus berjuang memasarkan Federal Oil di pasar aftermarket. Bertarung di pasar bebas.
"Kami secara terbuka menjelaskan kepada tim kerja, kalau dulu kita berlayar ke arah utara, sekarang mau ke timur. Saya orangnya transparan, menjelaskan management style seperti ini, berharap seluruh awak kapal punya tujuan satu arah yang sama,” ujar Patrick Adhiatmadja, waktu itu[3]. Sikap transparan itu pulalah yang ditunjukkan Patrick dalam menghadapi konsumen. Ia, misalnya, selama ini mem-branding Federal Oil sebagai pelumas spesial dingin untuk sepeda motor. Klaim spesial dingin tersebut, ditetapkan secara sungguh-sungguh.
Antara lain, melalui inovasi tiada henti di laboratorium, pusat riset, dan di devisi pengembangan produk. Proses evolusi produk itu, ia komunikasikan secara transparan kepada publik, melalui berbagai saluran komunikasi[4]. Bersamaan dengan itu, Patrick Adhiatmadja beserta jajarannya, juga tiada henti mendengarkan masukan dan keinginan konsumen, sebagai salah satu komponen untuk meningkatkan kualitas Federal Oil[5].
Cukupkah semua itu? Belum. “Kami ingin Federal Oil teruji secara kualitas, diuji oleh pihak yang benar-benar independen, hingga hasilnya bermanfaat untuk kami dan bermanfaat pula untuk konsumen,” tutur Patrick Adhiatmadja, tetap dengan suara datar dan diiringi senyum yang wajar. Spirit transparan inilah yang kemudian menjadi titik pertemuan antara Federal Oil dengan tim Motor Plus, media otomotif dari Kompas Gramedia Grup, yang memang mengkhususkan diri mengolah berbagai informasi yang relevan dengan sepeda motor.
Independen, Menjaga Hasil Uji
Federal Oil dan Motor Plus sepakat menamakan uji ketangguhan pelumas Federal Oil tersebut sebagai Endurance Journey. Rutenya, Banda Aceh-DKI Jakarta. Start 25 Agustus 2015 di Museum Tsunami Aceh dan finish 4 September 2015 di DKI Jakarta. Ada empat jenis sepeda motor yang digunakan, yaitu Yamaha NMax 150 cc, Honda Vario 150 cc, Yamaha Mio Soul, dan Kawasaki Ninja 250 cc. Secara berurutan, masing-masing motor tersebut menggunakan pelumas Federal Oil dengan formula baru, yaitu Federal Matic 40, Federal Matic 30, Federal Y Matic, dan Federal XX Racing.
Andhika Arthawijaya, selaku Technical Director Touring dari Motor Plus, memaparkan sejumlah temuannya, setelah menjalani Endurance Journey tersebut, pada Rabu (9/9/2015). Hari itu, lantai dua kantor Federal Karyatama sesak oleh para petinggi perusahaan tersebut. Jadi tambah sesak, karena lebih dari 30 penulis Kompasiana dan puluhan jurnalis berbagai media, turut bergabung di sana. Semua menjadi saksi, bagaimana performa pelumas Federal Oil, setelah digeber di medan yang ekstrem, dari Banda Aceh hingga DKI Jakarta, sejauh 3.514 kilometer.
Sebelum memulai paparan, Andhika Arthawijaya menjelaskan, sebelum dan sesudah Endurance Journey, mesin keempat sepeda motor tersebut dibongkar, untuk dicermati komponen demi komponen. Mekanisme before and after itu memungkinkan tim teknis mencermati korelasi antara pelumas dan komponen mesin secara detail. Pembongkaran mesin dilakukan di workshop milik Kawahara Racing dan untuk dyno tes, ditangani Sportisi Motorsport. Semua ini untuk menjaga independensi Endurance Journey.
Terpuji Karena Hasil Uji
Cukup banyak dan detail temuan yang dipaparkan tim Motor Plus. Beberapa temuan ditampilkan di tulisan ini. Pertama, suhu mesin sepanjang perjalanan, di bawah 100 derajat celsius, yang dideteksi dengan data logger[6]. Terpaan suhu mesin, tidak menimbulkan panas ke kaki pengendara. Menurut Aong C. Ulinnuha, Editor In Chief Motor Plus, kondisi tersebut menunjukkan bahwa pelumas Federal Oil bekerja dengan maksimal, melumasi seluruh bagian komponen mesin. Selain memberikan perlindungan pada komponen yang bergerak, meratanya pelumasan juga mengurangi gesekan tiap komponen yang bersentuhan. Dengan demikian, potensi panas mesin akan minimal.
Kedua, power mesin keempat motor tersebut, mengalami kenaikan. Artinya, meskipun seringkali motor digeber alias dipacu hingga batas maksimal, tarikan masih tetap enteng. Bahkan, di tanjakan yang berkelok-kelok pun, performa mesin keempat motor tersebut menunjukkan peningkatan. Andhika Arthawijaya dan Aong C. Ulinnuha belum mengetahui faktor utama yang menyebabkan hal tersebut. Bayu Suryawan, General Manager Research & Development dan Engineering Federal Karyatama, memberikan penjelasan, bahwa pelumas Federal Matic 30 dan 40 telah disempurnakan.
Detail penyempurnaan tersebut, sebagaimana dituturkan Bayu Suryawan, adalah dengan menambahkan teknologi baru yaitu active polymer, advance active moly, dan double act cleaner yang membuat daya tahan mesin matic menjadi lebih panjang dan stabil. Penyempurnaan itu meningkatkan kemampuan pelumas Federal Oil dalam melindungi gesekan antar logam pada mesin. Selain itu, kandungan pelumas tersebut, sekaligus berfungsi membersihkan kotoran pada permukaan logam, sehingga kinerja mesin lebih optimal. Inilah yang membuat tarikan tetap enteng dan performa mesin senantiasa terjaga, dalam rentang waktu yang lama.
Ketiga, dari sejumlah komponen mesin yang dibongkar, seluruhnya masih dalam keadaan halus, sebagaimana kondisi saat dibongkar sebelum Endurance Journey. Bayu Suryawan kembali menjelaskan, bahwa pelumas Federal Racing merupakan master piece yang sudah di-upgrade dengan bahan baku full synthetic, yang mampu menjaga kestabilan viskositas pelumas secara optimal. Dengan sendirinya, gesekan tiap komponen mesin, seperti piston dengan dinding silinder, kruk-as dengan crankcase, dan cam dengan rocker arm menjadi minim sekali. Itulah yang membuat komponen mesin tetap halus, dirawat oleh pelumas Federal Oil.
Dari ketiga temuan tersebut, juga dari pemaparan Andhika Arthawijaya, Aong C. Ulinnuha, dan Bayu Suryawan, kita tahu bahwa pujian yang selama ini diberikan konsumen kepada Federal Oil, singkron dengan hasil uji Endurance Journey. ”Kami sudah mengatakan yang sebenarnya bahwa Federal Oil adalah pelumas spesialis dingin. Kami tidak bohong pada konsumen,” ujar Patrick Adhiatmadja, tetap dengan suara datar dan diiringi senyum yang wajar.
Jakarta, 18 September 2015
--------------------------------
Federal Karyatama tiada henti berinovasi, menciptakan berbagai formula pelumas, untuk sepeda motor. Ini demi menjawab kebutuhan pengguna motor matic yang terus bertambah di tanah air.
--------------------------
[1] Fokus utama Federal Oil adalah bengkel pribadi dan pengguna sepeda motor, yang mengandalkan jasa pusat perawatan bengkel. Formula yang disiapkan untuk suatu produk yang diciptakan, harus bisa mengantarkan janji merek bagi konsumen. Ini yang utama. Selengkapnya, silakan baca Sang Arsitek Pelumas "Spesialis Dingin", yang dilansir kompas.com, pada Kamis l 4 Juni 2015 | 11:05 WIB.
[2] Federal Karyatama awalnya adalah pemasok pelumas genuine sepeda motor Honda. Astra Honda Motor kemudian mengembangkan bisnis dengan memproduksi sendiri oli genuine kebutuhan mereka. Situasi inilah yang membuat Federal Oil memutar arah bisnis, dari pemasok menjadi produsen yang memasarkan produk di aftermarket.
[3] Kepemimpinan berbasis profesional dan keterbukaan, yang dikembangkan Patrick Adhiatmadja tersebut, juga sudah teruji. Yang mengujinya adalah Majalah Swa, yang melakukan survei independen di internal Federal Karyatama. Survei tersebut bertujuan untuk mengetahui, seberapa tingkat kepuasan karyawan terhadap tempat kerjanya. Hasil survey tersebut membuahkan penghargaan Employers Choice Award untuk Federal Oil, karena Federal Karyatama dianggap ideal bagi karyawan.
[4] Salah satu saluran komunikasi yang digunakan Federal Oil untuk mengomunikasikan produk secara transparan kepada publik, adalah melalui tatap-muka seperti yang berlangsung pada Rabu (9/9/2015) tersebut, dengan jurnalis dari berbagai media dan 30 penulis dari Kompasiana.
[5] Salah satu masukan dari konsumen adalah yang terkait dengan pemerataan sebaran serta ketersediaan produk. Ini mengingat luasnya wilayah Indonesia. Untuk itu, Federal Oil secara reguler mengadakan koordinasi dengan para distributor, seperti Distributor Meeting Nasional 2015, yang dihadiri 120 peserta dari seluruh Indonesia. Koordinasi tersebut dilaksanakan di Ballroom Hotel Ambarukmo, Yogyakarta, 2-3 Maret 2015, lalu. Temanya, Transformation to Distributor Operation Excellent.
[6] Data logger awalnya banyak dipakai di balapan gokart dan balap mobil, seperti drag race, reli, maupun slalom. Berkembang di balap motor, diprakarsai oleh mekanik-mekanik Jogja seperti Ibnu Sambodho, Pak Ndut, dan banyak lagi di tahun 2010-an. Data logger akan mencatat perubahan mesin, perubahan lap demi lap, meliputi temperatur dan putaran mesin. Bahkan, di data logger yang canggih, sampai mencatat kondisi minyak rem. Selengkapnya, silakan baca Mengenal Data Logger, Pembungkam Mr Complain, yang dilansir otomotifnet.com, pada Jumat l 30 Maret 2012 l 08:26 WIB.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H