Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Rentenir Jadi Penolong Petani Cengkeh, Gubernur Tidak Berani Ambil Risiko

21 Agustus 2015   09:22 Diperbarui: 21 Agustus 2015   09:22 1530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

----------------------------

2.800 petani sawit perseorangan di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, menghimpun diri dan akhirnya mendirikan pabrik CPO senilai Rp 130 miliar, secara swadaya.

http://www.kompasiana.com/issonkhairul/secara-swadaya-2-800-petani-sawit-di-kalsel-bangun-pabrik-cpo-senilai-rp-130-miliar_5580fcea6c7a61494412faad

Petani memahami tanah sebagai sumber kehidupan. Mereka pekerja yang ulet, belajar dari alam, karena mereka sepenuhnya menyadari bahwa mereka bagian dari alam itu sendiri.

http://www.kompasiana.com/issonkhairul/belajar-dari-petani-berpikir-ala-edward-de-bono-dan-berkarya-seperti-putu-wijaya_55becfed8023bd840b7c74ea

----------------------------

[1] Masyarakat meminjam uang ke rentenir, umumnya, karena ketiadaan pilihan mencari sumber uang dalam jangka pendek, untuk kebutuhan mendesak. Mereka terpaksa menempuh risiko, meski bunga dari rentenir tinggi. Laksono Dwionggo dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku, mendorong tumbuhnya Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di pedesaan, yang belum mendapat akses perbankan. Ini dalam rangka melindungi masyarakat agar terhindar dari lintah darat atau rentenir yang memberikan bunga pinjaman sangat tinggi. Selengkapnya, silakan baca OJK Maluku Dorong LKM Berkembang, yang dilansir neraca.co.id, pada Jumat l 31 Juli 2015.

[2] Dari Ambon ke Pulau Seram, bisa menggunakan kapal cepat. Dari Pelabuhan Tulehu, Ambon, menuju Pelabuhan Amahai di Pulau Seram, waktu tempuh kurang-lebih 1,5 jam. Dari Ambon, bisa juga ke Pulau Seram menggunakan kapal feri dari Pelabuhan Hunimua (Liang) ke Pelabuhan Waipirit, Seram Bagian Barat. Waktu tempuhnya agak lebih lama, sekitar 2 jam.

[3] Hampir di seluruh wilayah Maluku, para petani cengkeh sedang memasuki musim panen. Para petani mengeluh karena harga cengkeh di Maluku semakin hari, semakin merosot. Para petani cengkeh resah. Selengkapnya, silakan baca Harga Cengkih Semakin Merosot, yang dilansir siwalimanews.com, pada Kamis l 20 Agustus 2015.

[4] Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, juga gencar melawan rentenir. Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, pada Rabu, 13 Mei 2015, meluncurkan program yang dinamai Kredit Melati, Melawan Rentenir. Program ini dibuka dengan bunga yang rendah dan proses peminjaman yang mudah. Selengkapnya, silakan baca Ridwan Kamil Segera Cairkan Kredit Murah Melawan Rentenir, yang dilansir tempo.co, pada Selasa l 05 Mei 2015 | 20:43 WIB.

[5] Renny, salah seorang istri petani cengkeh dari Pulau Seram, yang menjual cengkeh ke kawasan Riyool, berharap pemerintah menyikapi penurunan harga cengkeh ini. Petani tidak bisa berbuat banyak. Kondisi itu, bila dibiarkan, akan membuat petani kesulitan menutupi biaya hidup. Selengkapnya, silakan baca Harga Hasil Perkebunan Maluku Turun, yang dilansir tribun-maluku.com, pada Jumat l 07 Agustus 2015.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun