----------------------------
2.800 petani sawit perseorangan di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, menghimpun diri dan akhirnya mendirikan pabrik CPO senilai Rp 130 miliar, secara swadaya.
Petani memahami tanah sebagai sumber kehidupan. Mereka pekerja yang ulet, belajar dari alam, karena mereka sepenuhnya menyadari bahwa mereka bagian dari alam itu sendiri.
----------------------------
[1] Masyarakat meminjam uang ke rentenir, umumnya, karena ketiadaan pilihan mencari sumber uang dalam jangka pendek, untuk kebutuhan mendesak. Mereka terpaksa menempuh risiko, meski bunga dari rentenir tinggi. Laksono Dwionggo dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku, mendorong tumbuhnya Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di pedesaan, yang belum mendapat akses perbankan. Ini dalam rangka melindungi masyarakat agar terhindar dari lintah darat atau rentenir yang memberikan bunga pinjaman sangat tinggi. Selengkapnya, silakan baca OJK Maluku Dorong LKM Berkembang, yang dilansir neraca.co.id, pada Jumat l 31 Juli 2015.
[2] Dari Ambon ke Pulau Seram, bisa menggunakan kapal cepat. Dari Pelabuhan Tulehu, Ambon, menuju Pelabuhan Amahai di Pulau Seram, waktu tempuh kurang-lebih 1,5 jam. Dari Ambon, bisa juga ke Pulau Seram menggunakan kapal feri dari Pelabuhan Hunimua (Liang) ke Pelabuhan Waipirit, Seram Bagian Barat. Waktu tempuhnya agak lebih lama, sekitar 2 jam.
[3] Hampir di seluruh wilayah Maluku, para petani cengkeh sedang memasuki musim panen. Para petani mengeluh karena harga cengkeh di Maluku semakin hari, semakin merosot. Para petani cengkeh resah. Selengkapnya, silakan baca Harga Cengkih Semakin Merosot, yang dilansir siwalimanews.com, pada Kamis l 20 Agustus 2015.
[4] Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, juga gencar melawan rentenir. Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, pada Rabu, 13 Mei 2015, meluncurkan program yang dinamai Kredit Melati, Melawan Rentenir. Program ini dibuka dengan bunga yang rendah dan proses peminjaman yang mudah. Selengkapnya, silakan baca Ridwan Kamil Segera Cairkan Kredit Murah Melawan Rentenir, yang dilansir tempo.co, pada Selasa l 05 Mei 2015 | 20:43 WIB.
[5] Renny, salah seorang istri petani cengkeh dari Pulau Seram, yang menjual cengkeh ke kawasan Riyool, berharap pemerintah menyikapi penurunan harga cengkeh ini. Petani tidak bisa berbuat banyak. Kondisi itu, bila dibiarkan, akan membuat petani kesulitan menutupi biaya hidup. Selengkapnya, silakan baca Harga Hasil Perkebunan Maluku Turun, yang dilansir tribun-maluku.com, pada Jumat l 07 Agustus 2015.