----------------------------
Kepala Riset Pusat Kajian Pembangunan Kelautan dan Peradaban Maritim, Suhana, mengatakan, industri pengolahan ikan lesu, karena pasokan ikan turun drastis.
Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Waiheru, Ambon. Inilah sekolah yang tiap jurusannya saling terintegrasi, hingga lulusannya memiliki keahlian dan menciptakan produk olahan ikan.
----------------------------
[1] Kementerian Kelautan dan Perikanan menyiapkan insentif pajak untuk pendirian pabrik pengolahan ikan. Investasi asing terkait pengolahan ikan, dibuka lebar dengan kepemilikan saham lebih dari 50 persen. Selengkapnya, silakan baca Pemerintah Siapkan Insentif Industri, yang dilansir print.kompas.com, pada Rabu | 12 Agustus 2015.
[2] Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali mencatat, realisasi perdagangan luar negeri menunjukkan, hasil perikanan tersebut mampu memberikan kontribusi sebanyak 15,71 persen dari total ekspor Bali secara keseluruhan, yang mencapai USD162,70 juta. Selengkapnya, silakan baca Nilai Ekspor Ikan Tuna Bali Naik 10,17%, yang dilansir metrotvnews.com, pada Minggu l 07 Juni 2015 l 10:56 WIB.
[3] Presiden Joko Widodo, sebagaimana dilansir situs Sekretariat Kabinet di Jakarta, pada Senin (3/8/2015), menegaskan bahwa kita ini negara yang sangat besar, dengan kekayaan alam, dengan bahan mentah yang banyak macamnya. Inilah yang harus dihilirisasi. Kita harus memulai lagi, pemikiran untuk industrialisasi, re-industrialisasi besar-besaran. Presiden meyakini, keuntungan dari program hilirisasi ini, dipastikan akan dapat dinikmati seluruh bangsa Indonesia. Hilirisasi akan dapat meningkatkan nilai sebuah komoditi, menjadi 70 kali lipat.
[4] Presiden Joko Widodo meminta aparatur birokrasi bekerja cepat dan bergegas, untuk mengatasi ketertinggalan ekonomi dan layanan publik serta perizinan di berbagai bidang, terutama memperbaiki prosedur dan mental aparatur birokrasi. Selengkapnya, silakan baca Presiden Minta Birokrasi Bergegas, yang dilansir print.kompas.com, pada Senin | 10 Agustus 2015.
[5] Kepada Dato Irmohizam HJ Ibrahim, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mempersilakan investor Malaysia untuk berinvestasi gudang pendingin dan industri pengolahan ikan di Indonesia, sebagai solusi atas kekurangan pasokan ikan di Malaysia. Selengkapnya, silakan baca Silakan Malaysia Berinvestasi, tapi Jangan Rebut Bahan Baku Perikanan, yang dilansir print.kompas.com, pada Senin Siang | 16 Maret 2015 l 15:12 WIB.