Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Hujan Buatan Terlambat, Kekeringan Kian Meluas, Mari Berkaca pada Thailand

11 Agustus 2015   16:35 Diperbarui: 11 Agustus 2015   17:14 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

----------------------------

Petani adalah pekerja yang ulet, yang mengenal betul apa artinya pergantian musim. Mereka belajar dari alam, karena mereka sepenuhnya menyadari bahwa mereka bagian dari alam itu sendiri.

http://www.kompasiana.com/issonkhairul/belajar-dari-petani-berpikir-ala-edward-de-bono-dan-berkarya-seperti-putu-wijaya_55becfed8023bd840b7c74ea

Petani jagung sudah meningkatkan produksi jagung nasional. Impor jagung sudah dihentikan. Ayolah Perum Bulog, segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah, untuk menyerap jagung petani.

http://www.kompasiana.com/issonkhairul/bulog-siap-impor-jagung-tapi-belum-siap-serap-jagung-dari-petani_55c5ce0a387b617707855ef0

--------------------------

[1] Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif, mengatakan hal itu pada Senin (10/8/2015) di Jakarta, seusai mengikuti rapat membahas masalah kekeringan, sekaligus membuka Pos Komando Kekeringan Bencana Nasional di Kantor Kementerian Pertanian. Pada tahap I hujan buatan, pemerintah menyiapkan dana Rp 200 miliar, dengan mengerahkan lima pesawat. Selengkapnya, silakan baca Pemerintah Putuskan Buat Hujan Buatan, yang dilansir print.kompas.com, pada Selasa | 11 Agustus 2015.

[2] Menurut Heru Widodo, idealnya untuk wilayah Jawa, hujan buatan dilakukan pada April atau November di Jawa Barat dan Jawa Tengah, serta Maret atau November di Jawa Timur. Selengkapnya, silakan baca Hujan Buatan Perlu Jadi Program Nasional, yang dilansir print.kompas.com, pada Siang | Kamis l 16 Juli 2015 l 13:35 WIB.

[3] Laju kekeringan di Jawa Barat dalam beberapa minggu terakhir, sangat cepat. Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Jawa Barat, Diden Trisnadi, di Bandung, pada Jumat (7/8/2015), mengatakan, hal itu memicu penurunan produksi padi tahun 2015. Selengkapnya, silakan baca Laju Kekeringan di Jabar Sangat Cepat, yang dilansir print.kompas.com, pada Sabtu | 8 Agustus 2015.

[4] Dampak kekeringan paling awal, melanda wilayah Jawa Tengah bagian timur. Kemarau kali ini dikhawatirkan makin kering, seiring dengan dampak El Nino, meski kategorinya lemah. Selengkapnya, silakan baca Kekeringan di Jateng Meluas, Ratusan Desa Mengajukan Permintaan Pasokan Air Bersih, yang dilansir print.kompas.com, pada Senin | 13 Juli 2015.

[5] Silakan baca Kilas Ekonomi, yang dilansir print.kompas.com, pada Selasa | 21 Juli 2015.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun