Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Bulog Siap Impor Jagung tapi Belum Siap Serap Jagung dari Petani

8 Agustus 2015   16:38 Diperbarui: 8 Agustus 2015   17:05 2309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

---------------------------

Perum Bulog membeli produk pertanian secara langsung dari petani. Ini sebuah langkah yang patut diapresiasi, supaya petani tak selamanya didikte para saudagar.

http://www.kompasiana.com/issonkhairul/saudagar-menggencet-bulog-petani-tertekan-dan-konsumen-kelimpungan_558d5b941597730014fedfff

Petani tentu tidak bisa dibiarkan menjadi bulan-bulanan tengkulak maupun pedagang. Sudah seharusnya mereka memperoleh harga jual yang pantas, dari produk tani yang mereka hasilkan.

http://www.kompasiana.com/issonkhairul/dari-rp-6-600-jadi-rp-7-260-bulog-naikkan-harga-beli-beras-petani_54f86172a333111c5f8b4b7c

--------------------------

[1] Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Anton J. Supit, menyarankan, agar pemerintah dan swasta bersinergi. Petani jagung harus dilindungi dan produk mereka harus dibeli. Pada saat yang sama, peternak unggas nasional juga tidak boleh dikorbankan. Selanjut, silakan baca Selesaikan Persoalan Bersama, Petani dan Peternak Harus Dilindungi, yang dilansir print.kompas.com, pada Sabtu (8/8/2015).

[2] Pemerintah, melalui Kementerian Pertanian, menghentikan impor jagung. Diharapkan, produksi jagung dalam negeri yang saat ini meningkat, bisa terserap pasar, terutama oleh industri pakan. Selanjutnya, silakan baca Impor Jagung Dihentikan, yang dilansir print.kompas.com, pada Sabtu (25/7/2015).

[3] Peningkatan diperkirakan, karena kenaikan luas panen, seluas 160.480 hektar (4,18 persen) dan kenaikan produktivitas 2,16 kuintal/hektar (4,36 persen). Selanjutnya, silakan baca Penanda Baru Swasembada Pangan, yang dilansir print.kompas.com, pada Kamis (16/7/2015).

[4] Industri pakan ternak nasional mengalami ketidakpastian pasokan bahan baku, setelah penghentian impor jagung secara mendadak oleh pemerintah. Selanjutnya, silakan baca Penghentian Impor Dinilai Mendadak, yang dilansir print.kompas.com, pada Senin (27/7/2015).

[5] Himpuli mendata, kerugian peternak hingga pertengahan Maret 2015, diperkirakan Rp 200 miliar. Kerugian timbul karena anjloknya harga dari tingkat keekonomian ayam, Rp 35.000-Rp 45.000 per kilogram menjadi Rp 25.000-Rp 26.000 per kilogram. Selanjutnya, silakan baca Peternak Ayam Bangkrut, Peternakan Ayam Sentul Pun Merana sejak Awal 2015, yang dilansir print.kompas.com, pada Rabu (11/3/2015).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun