Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

90 Persen Lulusan SUPM Waiheru Sudah Direkrut Industri Perikanan sebelum Diwisuda

5 Agustus 2015   09:41 Diperbarui: 5 Agustus 2015   13:00 1924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[3] Presiden Joko Widodo, sebagaimana dilansir situs Sekretariat Kabinet di Jakarta, pada Senin (3/8/2015), menegaskan bahwa kita ini negara yang sangat besar, dengan kekayaan alam, dengan bahan mentah yang banyak macamnya. Inilah yang harus dihilirisasi. Kita harus memulai lagi, pemikiran untuk industrialisasi, re-industrialisasi besar-besaran. Presiden meyakini, keuntungan dari program hilirisasi ini, dipastikan akan dapat dinikmati seluruh bangsa Indonesia. Hilirisasi akan dapat meningkatkan nilai sebuah komoditi, menjadi 70 kali lipat.

[4] Penerapan konsep teaching factory di bidang pendidikan kelautan dan perikanan, dilakukan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif Cicip Sutardjo. Hal tersebut, ia kemukakan saat memberi sambutan di acara wisuda 325 taruna dan taruni sekolah tinggi perikanan (STP) Jakarta, pada Jumat (7/9/2012), di auditorium kampus STP, Jakarta Selatan. Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Sjarief Widjaja, menjelaskan, pengembangan pendidikan vokasi yang didukung dengan konsep teaching factory, memungkinkan peserta didik melaksanakan praktik sesuai dengan kondisi dunia kerja pada industri kelautan dan perikanan yang sesungguhnya, dengan rumusan 70 persen praktik dan 30 persen teori.

[5] Kompetensi tenaga pengajar di SUPM Waiheru senantiasa ditingkatkan secara terus-menerus. Antara lain, melalui kerjasama dengan Norwegia dan Australia, dilakukan peningkatan kualitas guru, untuk meraih jenjang S2 dan atau S3. Demikian pula dengan peningkatan penguasaan bahasa Inggris, Jepang, Korea, dan Mandarin. Sejak tahun ajaran 2008/2009, SUPM Waiheru telah menerapkan standar kurikulum Internasional, sesuai kesepakatan organisasi maritim internasional, International Maritime Organization (IMO). Sebelumnya, IMO dikenal sebagai Inter-Governmental Maritime Consultative Organization atau IMCO, yang didirikan pada tahun 1948 melalui Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk mengoordinasikan pelaksanaan keselamatan maritim internasional.

[6] Kepala SUPM Waiheru, Achmad Jais Ely, di Ambon, pada Senin (18/5/2015), mengatakan, SUPM Waiheru menerapkan sistem Bapak Angkat bagi ratusan siswanya yang berasal dari berbagai kabupaten dan kota di Maluku maupun Provinsi Maluku Utara. Guru dan pegawai SUPM menjadi orang tua asuh bagi para siswa.

[7] Alumni sekolah ini, selain direkrut oleh industri perikanan dan kelautan dalam negeri, juga sudah direkrut oleh berbagai perusahaan di Jepang, Korea, Amerika Serikat, dan Australia.

[8] Link & Match adalah usaha untuk menciptakan sinergi antara kurikulum pendidikan dan kebutuhan praktis dunia industri. Gagasan ini dilontarkan B.J. Habibie pada tahun 1978, ketika ia dilantik menjadi Menteri Negara Riset dan Teknologi/Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun