Maka, pada Kamis (16/4/2015) lalu, Ahmad Dahlan sengaja memberikan Kuliah Umum bertema Batam The Smart City di aula Kampus Universitas Riau Kepulauan (Unrika), Kota Batam. Kuliah Umum tersebut dihadiri hampir seribu mahasiswa dari berbagai jurusan di Unrika. Menurut Ahmad Dahlan, ada tiga konsep smart yang harus disiapkan sebuah kota untuk menuju kota yang cerdas: smart social and infrastructure, smart economy, dan smart environment.
Bagaimana dengan Kota Batam? Apa yang sudah disiapkan Kota Batam? Dalam konteks smart social and infrastructure, Kota Batam, menurut Ahmad Dahlan, sudah cukup memadai dalam penyediaan infrastruktur utama. Batam telah memiliki 6 waduk utama dan satu waduk yang kini sedang dibangun di Kelurahan Tembesi, guna memenuhi kebutuhan air bersih di Batam. Listrik juga telah dialirkan hingga ke pelosok Batam dan mampu mencakup seluruh bidang, baik industri maupun rumah tangga.
Mengingat Kota Batam terus menggaet industri, kebutuhan listrik dapat dipastikan akan terus bertambah. Hal ini mendapat support positif dari Pemerintah Pusat. Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, berkomitmen penuh, untuk merealisasikan apa yang menjadi keinginan dan harapan seluruh masyarakat Provinsi Kepri, yakni ada suplay gas dari Pulau Natuna ke Perusahaan Listrik Negara (PLN) Batam.
Titik temu kepastian terealisasinya pasokan suplay gas dari Natuna tersebut disampaikan Sudirman Said dalam Rapat Pembahasan Jadwal Penyelesaian Pipa Ruas 1 dan Pembahasan Durasi Kontrak DMO Gas Gajah Baru Natuna di Bright PLN, Batam Center, Rabu (18/2/2015) lalu. Hal tersebut tentu akan memperkuat posisi Kota Batam, karena ketersediaan cadangan listrik yang lebih dari cukup, untuk menyambut hadirnya sejumlah investor baru. Listrik merupakan unsur vital dari sebuah kota industri.
[caption id="attachment_367314" align="aligncenter" width="576" caption="Walikota Batam, Ahmad Dahlan, terus memotivasi generasi muda untuk sungguh-sungguh menggali ilmu demi membangun Kota Batam menjadi lebih baik. Kini, ada 9 perguruan tinggi di Kota Batam, yang merupakan wadah untuk mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) demi menuju Kota Batam menjadi kota industri yang modern, Kota Cerdas. Ahmad Dahlan berfoto bersama setelah memberikan Kuliah Umum dengan tema Perkembangan Kota Batam Menuju Kota Industri Modern, pada Selasa, 25 Maret 2014, di Aula Kampus Politeknik Negeri Batam. Foto: polibatam.ac.id "]
Smart Economy dengan Penuh Antisipasi
Dalam konteks smart economy, Ahmad Dahlan menuturkan, pertumbuhan ekonomi di Kota Batam sangat baik. Ini terlihat dari angka investasi yang masuk, baik investor asing maupun investor dalam negeri. Tiap tahun terus meningkat. Saat ini, 70 persen investasi di Batam adalah dari investor asing, selebihnya dari investor lokal. Di berbagai penjuru Kota Batam, telah berdiri 23 kawasan industri yang mempekerjakan hampir 500 ribu tenaga kerja lokal dan 6 ribu tenaga kerja asing.
Karena itulah lalu-lintas orang dan barang, dari dan ke Kota Batam, terbilang padat. Aktivitas ekonomi yang tinggi tersebut, nyaris tidak kenal waktu. Siang maupun malam, week days maupun week end. Ini ditandai dengan terus bertambahnya jadwal penerbangan dari berbagai kota di tanah air, serta dari berbagai negara di dunia. Tingginya koneksi melalui jalur penerbangan ini, sudah diantisipasi Batam sebelumnya, dengan membangun infrastruktur bandara yang baik.
Patut dicatat, landasan pacu Bandara Hang Nadim di Batam, merupakan landasan pacu yang terpanjang di Indonesia, mencapai 4.025 meter. Bandingkan dengan Bandara Kuala Namu yang landasannya 3.750 meter, Bandara Soekarno-Hatta dengan landasan 3.660 meter, dan Bandara Ngurah Rai yang landasannya 3.000 meter. Antisipasi tersebut menunjukkan bahwa Kota Batam sejak awal memang sudah dirancang sebagai kota industri masa depan. Akses keluar-masuk Batam, bukan hanya melalui Bandara Hang Nadim, tapi juga melalui pelabuhan laut.
Ada Pelabuhan Internasional Logistik yang menghubungkan Kota Batam dengan Singapura dan Malaysia: Batu Ampar, Kabil, dan Sekupang. Ada Pelabuhan Internasional Penumpang: International Ferry Terminal Batam Centre, Harbour Bay Batu Ampar, Batu Merah, Nongsa, Waterfront City, dan Sekupang. Ada Pelabuhan Domestik Penumpang: Harbour Bay Batu Ampar, Sekupang, dan Telaga Punggur. Ketersediaan berbagai opsi transportasi tersebut, makin membuka Kota Batam untuk diakses banyak pihak.
[caption id="attachment_367315" align="aligncenter" width="600" caption="Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, didampingi Walikota Batam, Ahmad Dahlan, menanam tanaman khas daerahnya, Kantil, di alun-alun Kota Batam, Dataran Engku Putri, memperingati Hari Lingkungan Hidup Dunia, Jumat (6/6/2014). Ini merupakan komitmen Ahmad Dahlan menata lingkungan hidup Kota Batam, dengan mengajak Gubernur dari seluruh Indonesia menanamkan tumbuhan khas daerah masing-masing di Batam. Seluruh pohon yang ditanam 33 Gubernur tersebut, nantinya akan dipindahkan ke Kebun Raya Batam yang akan mulai dibangun tahun 2017. Foto: infopublik.id"]
Smart Environment dengan Yokohama
Konteks yang tak kalah pentingnya dalam membangun Kota Cerdas adalah smart environment. Dalam hal ini, bagaimana sebuah kota merancang serta menerapkan pembangunan kota yang ramah lingkungan, agar masyarakat memiliki tempat tinggal yang layak huni, sehat, dan nyaman. Untuk mengimplementasikan smart environment ini, Kota Batam menjalin kerjasama dengan pemerintah kota Yokohama, Jepang.