Untuk mempertegas pernyataannya, Amien Sunaryadi mengutip hasil kajian Universitas Indonesia mengenai multiplier effect di kegiatan hulu migas bagi perekonomian nasional. Kepala SKK Migas tersebut menyebutkan, setiap Rp 1 Miliar yang dibelanjakan oleh sektor hulu Migas di dalam negeri, akan berdampak positif terhadap penciptaan lapangan kerja bagi 10 orang, peningkatan produk domestik bruto (PDB) sebesar Rp 700 Juta, dan menaikkan pendapatan rumah tangga sebesar Rp 200 Juta.
Paparan Amien Sunaryadi tersebut, memperlihatkan kepada semua pihak, betapa besar dan panjang mata-rantai tercipta dari aktivitas industri hulu Migas dalam negeri. Maka, tak ada jalan lain, industri dalam negeri yang menjadi penunjang operasional hulu Migas, harus melipatgandakan inovasi mereka, agar kualitas produk yang mereka hasilkan mampu bersaing dengan produk sejenis dari luar negeri.
Menteri Koordinator Kemaritiman, Dwisuryo Indroyono Soesilo, yang membuka SCM Summit 2015, menyadari bahwa kemampuan industri lokal untuk memasok barang dan jasa di sektor minyak dan gas, relatif masih kurang. Itu harus terus ditingkatkan. Selain itu, Indroyono juga ingin agar industri jasa, seperti survei seismik di laut ditingkatkan. Menurut Indroyono, saat ini, persentase survei seismik di laut, baru sekitar 15 persen. Di darat sudah mencapai 60 persen. Artinya, masih terbuka peluang untuk dikembangkan.
Jakarta, 15 April 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H