Hari Sabtu, 28 Maret 2015, pukul 14.00 WIB, Much. Khoiri akan me-launching buku Rahasia Top Menulis ini di Gramedia Matraman, Jl. Matraman Raya No. 48, Matraman, Jakarta Timur. Acara ini terbuka untuk umum. Anda diundang untuk hadir. Penyelenggara acara: Elex Media Komputindo dan Kompasianer Peniti Community. Foto: koleksi pribadi
Oleh: isson khairul (id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1/ - dailyquest.data@gmail.com)
Tiap orang, tiap kali menulis, selalu punya alasan. Inilah salah satu faktor yang membedakan tulisan seseorang dengan orang lain, meski mereka sama-sama menulis topik yang sama. Alasan menulis itu pulalah yang menjadi pembeda motivasi seorang penulis dengan penulis lainnya.
Kita bisa menemukan motivasi tersebut pada Much. Khoiri, misalnya. Kompasianer dari Surabaya, Jawa Timur, ini adalah dosen jurusan bahasa Inggris di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Surabaya. Ia merampungkan jenjang S-1 di Unesa (1990) dan S-2 di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya (2005). Kini, Drs Much. Khoiri MSi tengah menempuh program Doktoral di Universitas Udayana, Denpasar, Bali.
Ia juga alumni International Writing Program di University of Iowa, Amerika Serikat, tahun 1993. Selain memiliki ilmu pengetahuan yang lebih dari cukup tentang dunia penulisan, Much. Khoiri juga seorang penulis yang produktif. Ia intens mendalami bidang penulisan, aktif menulis, juga gencar menyebarkan virus menulis melalui tulisan serta workshop writing.
Membiakkan Virus Menulis
Hari Sabtu, 28 Maret 2015, pukul 14.00 WIB, Much. Khoiri akan me-launching bukunya Rahasia Top Menulis di Gramedia Matraman, Jl. Matraman Raya No.48, Matraman, Jakarta Timur. Buku setebal 202 halaman tersebut, berisi 42 tulisan Much. Khoiri tentang berbagai aspek penulisan. Sebagian besar dari tulisan itu sudah di-posting di laman Kompasiana, di rentang waktu 2013-2015. Penerbit major Elex Media Komputindo, sengaja menerbitkan buku tersebut untuk memotivasi para penulis agar terus dan terus menulis.
Dalam konteks Rahasia Top Menulis, Much. Khoiri menguakkan berbagai rahasianya dalam menulis. Juga, memaparkan sejumlah rahasia para penulis kawakan, dalam menulis. Artinya, melalui 42 tulisan dalam buku ini, Much. Khoiri membocorkan berbagai rahasia menulis yang selama ini mungkin hanya diketahui penulis yang bersangkutan. Bukan hanya bocoran, tentunya. Much. Khoiri juga membahas elemen-elemen rahasia tersebut satu per satu, secara detail.
Alasannya, tentu agar apa yang selama ini menjadi rahasia, bisa diketahui publik secara luas. Dengan kata lain, bocoran Rahasia Top Menulis ini ditempatkan Much. Khoiri sebagai media pembelajaran untuk proses pembelajaran. Dari rahasia itu, misalnya, kita bisa belajar, bagaimana caranya menjadi penulis yang produktif. Tidak gampang mati ide, juga tidak terjebak dalam kemacetan kata-kata.
Di samping itu, kita juga bisa belajar, bagaimana meningkatkan kualitas sebuah tulisan. Baik dalam hal mengolah referensi, maupun strategi meleburnya ke dalam tulisan. Karena, referensi yang intelek, bila tidak dilebur dengan seksama, hanya akan menjadi kumpulan kutipan, yang tak ubahnya sekadar index petikan. Pendekatan kreatif terhadap sejumlah rahasia menulis tersebut tentu akan membangkitkan kreativitas kita dalam menulis.
Alasan Much. Khoirimenerbitkan 42 tulisan dalam buku Rahasia Top Menulis ini, memang untuk membiakkan virus menulis. Agar lebih banyak lahir penulis yang kreatif. Agar lebih banyak tercipta tulisan yang berkualitas. Artinya, tulisan yang mencerdaskan, yang menambah wawasan pembaca, serta menginspirasi pembaca dengan hal-hal yang positif. Pada gilirannya, berbagai tulisan tersebut diharapkan turut memberikan kontribusi pada peningkatan kecerdasan publik, yang menjadi hakekat dunia literasi.
[caption id="attachment_356994" align="aligncenter" width="407" caption="Much. Khoiri adalah dosen Sastra (Inggris), Creative Writing, Kajian Budaya dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Ia juga Trainer dan Perintis Jaringan Literasi Indonesia (Jalindo), Alumnus International Writing Program di University of Iowa (USA, 1993) dan Summer Institute in American Studies di Chinese University of Hong Kong (1996). Kini, ia menjadi Kepala UPT Pusat Bahasa Unesa. Foto: koleksi pribadi"]
Studi Tanpa Henti
Dunia literasi pada hakekatnya adalah dunia studi tanpa henti. Anggaplah kita semua sama-sama memiliki rambut di kepala. Ketika ada di antara kita yang hendak menulis tentang rambut, tentulah tak mungkin kita mengeksplorasi tentang rambut menjadi sebuah tulisan yang baik, tanpa studi mengenai rambut. Misalnya, kita butuh referensi, berapa jumlah rambut yang dimiliki manusia normal? Berapa inci rata-rata pertumbuhan rambut per bulan?
Itulah studi, itulah proses pembelajaran, bahkan untuk menulis hal-hal yang sudah kita miliki sekalipun. Pengetahuan sepintas tentang sesuatu, jelas sangat tidak cukup untuk dijadikan bahan baku sebuah tulisan. Karena itu, seorang penulis, sudah seharusnya menjadikan studi sebagai aktivitas keseharian. Porsi studi yang dilakukan, bergantung pada kebutuhan serta kapasitas masing-masing penulis.
Mereka yang hendak menulis tentang anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika untuk konteks investasi internasional dengan mereka yang hendak menulis pengaruh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap naiknya harga tempe, tentu berbeda porsi studinya. Kedalaman serta keluasan pengetahuan akan suatu topik, akan membantu sang penulis dalam menuliskan gagasannya.
Karena itulah, tulisan seseorang tentang suatu topik, bisa dijadikan salah satu alat untuk mengukur, seberapa dalam dan seberapa luas, pengetahuan sang penulis mengenai topik yang ia tulis. Mengingat menulis adalah aktivitas pembelajaran, maka kita tak harus menunggu jadi Doktor Pertanian dulu, untuk kemudian baru menulis tentang pertanian. Selalu ada celah yang bisa kita tulis sesuai dengan kapasitas kita, bila kita terus berlatih.
[caption id="attachment_356995" align="aligncenter" width="411" caption="Buku Rahasia TOP Menulis ini sudah meluncur ke publik sejak Desember 2014. Ketika Much. Khoiri memposting cover buku ini di dinding fesbuk-nya, respon publik maya cukup positif. Dalam sehari, ada 130-an teman yang nge-Like, ada puluhan yang komen, ada sejumlah teman yang memesan, dan ada 9 link yang membagikan. Foto: koleksi pribadi"]
Cermat dengan Kapasitas
Teruslah berlatih menulis, meski kapasitas pengetahuan kita tentang topik yang hendak kita tulis relatif terbatas. Kesadaran akan keterbatasan ini, hendaknya dicermati dengan hati-hati. Artinya, agar kita tidak terjebak meng-klaim suatu realitas yang belum sepenuhnya kita pahami. Dengan kata lain, jangan sampai keterbatasan pengetahuan kita, justru mempertontonkan kepada pembaca, betapa sempitnya wawasan kita sebagai penulis.
Much. Khoiri memberikan contoh dalam tulisan Membaca Pikiran Lewat Tulisan. Jika ada penulis yang menegaskan bahwa fenomena mudik hanya terjadi di Indonesia, itu artinya wawasannya sempit. Mengapa? Mudik terjadi di sejumlah tempat di bumi ini. Orang Bangladesh mudik berlebaran seperti kita, orang Malaysia menyebutnya balik-kampung. Pada hari armina, orang Arab juga mudik. Orang Inggris dan Amerika punya Natal dan atau Thanksgiving Day.
Orang Hindu Bali punya tawur kesanga, orang Hindu India punya hari Divali, orang Yahudi punya hari Hanukah, orang Korea Selatan punya Tsusel (Hari Panen), dan orang China mudik besar saat Hari Raya Imlek. Contoh di atas menunjukkan bahwa klaim fenomena mudik hanya terjadi di Indonesia adalah sesuatu yang rawan, bahkan mungkin menyesatkan, bila dikemukakan kepada publik.
Artinya, tulislah hal yang memang sudah kita pahami dengan benar. Tak ada gunanya kita mengeralisir realitas, hanya untuk nampak hebat. Juga, tak ada perlunya kita memprediksi sesuatu dalam tulisan, padahal kapasitas analisa kita masih terbatas. Kesadaran akan kapasitas diri ini memang perlu dibangun sejak awal sebagai fondasi dalam aktivitas penulis. Setidaknya, ini merupakan salah satu jalan untuk menjadi penulis yang berkontribusi pada kecerdasan publik.
Jakarta 23-03-2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H