Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

UN Online: Hanya 3 dari 542 SMA di Jakarta yang Siap

29 Maret 2015   17:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:50 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk mencapai kesepakatan ketiga pihak (murid-guru-orang tua) di tiap sekolah, agar siap mengikuti UN Online, memang bukan perkara mudah. Dibutuhkan persiapan teknis dan non-teknis, yang tentu saja menyita biaya serta waktu. Apa yang dilakukan SMA Negeri 70, Blok M, Jakarta Selatan, mungkin bisa jadi inspirasi. Syakroni, Wakil Kepala SMA 70 Bidang Kurikulum, menuturkan, persiapan untuk mengikuti UN Online sudah mereka lakukan sejak jauh-jauh hari sebelumnya.

Dalam hal persiapan teknis terkait infrastruktur teknologi informasi, sekolah ini sudah menyiapkan tiga ruang laboratorium komputer, yang masing-masing diisi 40 komputer. Total jumlah komputer yang mereka siapkan, 120 unit. Saat ini tercatat 350 murid yang akan ikut UN Online. Dengan demikian, nantinya, pelaksanaan UN akan dibagi menjadi tiga shift per harinya.

Meski mulanya mereka sempat ragu mengikuti UN Online, tapi setelah Pusat Penilaian dan Pendidikan (Puspendik) melakukan verifikasi dan menyatakan bahwa SMA 70 menjadi salah satu sekolah yang lolos verifikasi, mereka percaya diri untuk mengikuti UN Online tahun ini. Apalagi, persiapan non-teknis terkait kesiapan murid, SMA 70 sudah sejak dua tahun lalu melatih serta membiasakan murid mereka mengerjakan soal secara online dari komputer, baik di sekolah maupun di rumah masing-masing.

Apa yang dilakukan SMA 70 itu, juga menunjukkan bahwa pendidikan adalah proses, proses yang berkelanjutan. Dari satu tahap ke tahap berikutnya. Dari waktu ke waktu. Ujian Nasional (UN) sudah sepatutnya disikapi sebagai bagian dari proses tersebut. Apalagi kini UN tidak lagi menjadi penentu satu-satunya kelulusan seorang siswa. Anies Baswedan menyebut, target UN bukan lagi kelulusan tapi kejujuran. "Sekarang, bukan target kelulusan 100 persen lagi, tapi kejujuran 100 persen," kata Anies, usai jumpa pers di gedung Kemendikbud, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (20/3/2015).

Jakarta, 29-03-2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun