Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sampoerna A Mild Lama-Lama Malu Iklan Rokok Tak Senonoh

8 Januari 2015   05:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:35 4373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_345355" align="aligncenter" width="420" caption="Di DKI Jakarta, setidaknya ada 2.000-an lebih minimarket per Selasa (6/1/2015). Di berbagai kota, minimarket juga menjamur. Di tiap minimarket, rokok ditata dengan apik, juga disertai iklan yang menarik. Mini market adalah salah satu tempat favorit anak muda untuk nongkrong dan ngumpul bareng. Foto: lawangsewupos.com"]

1420643773241640733
1420643773241640733
[/caption]


Stop Reklame Mesum

Sebenarnya, iklan yang dinilai tak senonoh oleh Perwakilan Koalisi Masyarakat Sipil untuk Perlindungan Anak dari Zat Adiktif itu sudah menuai protes dari berbagai kalangan masyarakat, sejak beberapa hari sebelumnya. Di dunia maya, misalnya, sebagaimana ditayangkan situs change.org, pada Senin (5/1/2015), muncul petisi berjudul Stop Reklame Mesum pada Iklan Rokok A Mild. Petisi tersebut ditujukan kepada Ketua Komisi Penyiaran Indonesia, Judhariksawan, PT. HM Sampoerna Tbk, dan Menkominfo, Rudiantara.

Sejak ditayangkan, hingga Selasa (6/1/2015) pukul 16.00 WIB, petisi tersebut sudah berhasil menggalang lima ribu dukungan dari publik. Menurut petisi, iklan tersebut memberikan pesan negatif kepada masyarakat, khususnya para pemuda dan pemudi. Sebagai perusahaan publik, PT HM Sampoerna Tbk tentu saja sangat mempertimbangkan reaksi publik. Karena, ada kemungkinan, isu reklame mesum ini, bila tak dikendalikan dengan cermat, berimbas pada nilai saham perusahaan yang bersangkutan.

Dengan cepat, HM Sampoerna merespon reaksi dari masyarakat, dengan memutuskan untuk menurunkan seluruh iklan A Mild yang sebelumnya terpampang di reklame. “Kami berterima kasih atas apa yang disampaikan masyarakat. Mulai hari ini, kami akan hentikan iklan dan turunkan reklame yang sudah terpasang,” ujar Head of Regulatory Affairs PT HM Sampoerna Tbk, Elvira Lianita, Selasa (6/1/2015).

Sikap yang ditempuh PT HM Sampoerna Tbk dalam menanggapi reaksi masyarakat, bukan saja segera menghentikan isu yang berkembang, tapi sekaligus juga menunjukkan reputasinya sebagai sebuah perusahaan besar yang handal mengelola komunikasi publik. Bagaimanapun juga, iklan diciptakan untuk menarik perhatian publik. Poin ini sudah diraih HM Sampoerna dengan sukses. Bahwa masyarakat tak setuju dengan message yang dikemas, itu adalah masukan positif bagi perusahaan dalam memahami perilaku masyarakat.

Malam Balas Dendam

1420644242570580223
1420644242570580223
Sampoerna dan anak muda. Ini 5 model saat mengikuti audisi model Asian Fashion Week 2014 di House Of Sampoerna, Surabaya (4/6/2014), diikuti lebih dari 150 model. Model yang lolos audisi akan dikontrak oleh Asian Fashion Week untuk mengenakan rancangan dari 100 desainer dari 35 negara. Foto: joss.today

Sebagai iklan, Mula Mula Malu-Malu, Lama Lama Mau ini memang lengkap dengan elemen anak muda, secara visual maupun tagline-nya. Rokok A Mild, sejak awal, memang fokus menyasar anak muda. Karena itulah, rokok ini kerap mensponsori berbagai aktivitas kalangan muda, mulai dari fashion, musik, hingga olahraga. Atmosfir kebebasan anak muda, yang lugas dan spontan, adalah konsekuensi logis bagi HM Sampoerna, bila ketemu sandungan.

Dan, ini bukan sandungan yang pertama bagi HM Sampoerna. Pada September 2007, perusahaan rokok ini mendapat protes keras, justru di Surabaya, Jawa Timur, kota yang menjadi basis perusahaan tersebut. Protes itu pertama kali muncul dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya. Yang diprotes adalah kalimat dalam iklan rokok A Mild di billboard yang terpampang di Jembatan Mayangkara, Jalan Basuki Rahmat, Surabaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun