Mohon tunggu...
Issa Lailatul Anggraini
Issa Lailatul Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Karakteristik Anak pada Usia Dini

18 November 2023   07:48 Diperbarui: 18 November 2023   08:57 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan anak usia dini atau biasanya disebut juga paud pasti sudah tidak asing lagi bagi para ibu-ibu yang mempuyai anak kecil dan sebagian orang dewasa dan remaja yang mempunyai saudara kecil, dalam anak usia dini ada hal yang penting harus diperhatikan bagi para ibu-ibu juga para pengajar. Dimulainya pembelajaran bagi anak usia dini ketika usia baru lahir sampai dengan 6 tahun. Anak merupakan manusia kecil yang mempunyai potensi yang masih harus dikembangkan.

Anak memiliki karakteristik tertentu yang spesial dan tidak sama dengan orang dewasa, mereka selalu aktif, bergerak maju, antusias serta rasa ingin tahu terhadap apa yang dilihat, didengar, dirasakan, mereka seolah-olah tidak pernah berhenti bereksplorasi dan belajar. 

Anak bersifat egosentris, memiliki rasa ingin memahami secara alamiah, adalah mahluk sosial, unik, kaya dengan fantasi, memiliki daya perhatian yang pendek, dan merupakan masa yang paling potensial untuk belajar. Dari yang diketahui mungkin pembelajaran pada anak usia dini terlihat remeh atau Cuma sekedar ah Cuma anak kecil  padahal dalam mengajar anak pada usia itu ada hal yang benar-benar harus diperhatikan karena cara belajar anak jelas sudah beda dengan orang dewasa yang mana anak-anak pada usia dini mempunyai karakteristik sendiri yang tidak sama dengan orang dewasa, diantaranya yaitu bermain sambil belajar, belajar alamiah, dan menciptakan sendiri pengetahuannya. 

Seorang anak usia dini, pada umumnya, memiliki pandangan terhadap segala sesuatu menjadi hal yang utuh yang berwujud nyata dan langsung dirasakan dan dialami olehnya. dengan demikian, cara belajar anak mempunyai beberapa karakter khusus yang bisa diidentifikasi menjadi berikut. 

  • Belajar melalui gerakan reflek dan aktifitastubuhnya.
  • Belajar memerankan perasaan dan hati nuraninya.
  • Belajar sambil bermain.
  • Belajar melalui komunikasi, interaksi, dan sosialisasi.
  • Belajar dari lingkungan.
  • Dimulai dari hal-hal Berangkat dari hal-hal yang dimiliki anak, setiap pembelajaran harus menyampaikan kesempatan kepada anak sehubungan dengan cara dan kebiasaan anak usia dini sebagaimana diuraikan diatas. Proses pembelajaran yang akan dilakukan wajib memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Mulai dari yang nyata dan sederhana. Pembelajaran anak usia dini harusdisesuaikan dengan masa perkembangannya dimana anak  usia dini belum mampu menerima dan memahami sesuatu yang bersifat abstrak, sehingga cara menjelaskan dan menyampaikan pengertian haruslah nyata dan sederhana. 

2. Memperoleh pengalaman dan pengetahuan baru, namun tetap menghubungkan dengan hal-hal yang telah dikenal oleh anak. pengenalan serta pengakuan atas peran anak sangat penting dalam memunculkan inisiatif serta keterlibatan aktif anak dalam pembelajaran.

3. Menantang. kegiatan pembelajaran yang dibuat harus menantang anak untuk mengembankan pemahaman sesuai dengan apa yang dialaminya. Jika anak mampu menyelesaikan tantangan pertama, maka dapatdiberikan tantangan berikutnya yang lebih menantang lagi sehingga tidak membosankan.

4. Bermain dan permainan. Belajar melalui bermain serta permainan bisa memberi kesempatan pada anak untuk bereksplorasi, berimprovisasi, berkreasi, mengekspresikan perasaan, dan belajar secara menyenangkan. Bermain juga dapat membantu anak mengenal diri serta lingkungannya.

5. Alam sebagai sumber belajar. Alam merupakan sumber belajar yang tak terbatas bagi anak untuk bereksplorasi serta berinteraksi dalam menciptakan pengetahuan serta pemahamannya.

6. Sensori.Pengetahuan apapun yang diperoleh anak-anak berasal lingkungan yaitu melalui sensorinya. Baik itu mencicipi, penciuman, pendengaran,maupun penglihatannya. Bagaimana perkembangan sensorinya akan berkembang dengan baik, yaitu menggunakan menyampaikan stimulus yang baik dan optimal pada anak-anak tersebut.

7. Belajar membekali keterampilan hidup. Belajar harus bisa membekali anak untuk memiki ketrampilan hidup (life skill) sesuai dengan kemampuan masing-masing. dengan demikian, anak belajar untuk memiliki kemandirian dan rasa tanggung jawab terhadap dirinya.

8. Fokus pada proses. yang terpenting disini artinya bagaimana anak-anak berproses dalam belajar. fokus pada bagaimana anak-anak itu berproses pada belajar, bersosialisasi, dan berfikirnya. Suatu produk atau hasil merupakan hal untuk bahan penilaian supaya menjadi lebih baik.

Berdasarkan cara belajar serta proses yang harus disajikan pada anak usia dini, pengajar bisa mencipatkan kondisi dan lingkungan belajar yang baik, yang mampu menghadirkan pembelajaran yang optimal.Untuk itulah perlu dipilih sebuah strategi khusus dalam pembelajaran anak usia dini dimana cara prosesnya pun berbeda dengan jenjang pendidikan lainnya. Pada pasal 28 perihal Pendidikan Anak Usia Dini dinyatakan bahwa 

  • Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar
  • Pendidikan anak usia dini bisa diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal nonformal, atau informal
  • Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal: TK, RA atau bentuk lain yang sederajat
  • Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan informal: pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan

Usia lahir hingga memasuki pendidikan dasar ialah masa keemasan sekaligus masa kritis pada tahapan kehidupan, yang akan mementukan perkembangan anak selanjutnya. Masa ini adalah masa yang sempurna untuk meletakan dasar-dasar pengembangan kemampuan fisik, bahasa, sosial-emosional, konsep diri, seni, moral serta nilai-nilai agama.   Agar si buah hati dapat tumbuh serta berkembang menggunakan sehat serta cerdas, maka orang-tua setidaknya harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan si anak. Kebutuhan dasar anak artinya perlindungan dan kasih sayang, makanan, perumahan dan pakaian, udara segar dan cukup cahaya mentari, bermain serta istirahat, pencegahan penyakit serta kecelakaan, latihan ketrampilan dan kebiasaan yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun