Mohon tunggu...
Isra Amin Ali
Isra Amin Ali Mohon Tunggu... Wiraswasta - KTP

"Dari BANDA NEIRA Menjadi INDONESIA"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sejarah Bangsa Cina di Kepulauan Banda

28 Januari 2025   23:08 Diperbarui: 29 Januari 2025   08:31 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses difusi, asimilasi dan akulturasi yang terjadi akibat adanya Interaksi dengan Bangsa Cina yang sudah berlangsung ratusan tahun sampai hari ini sangat memberikan andil dalam keunikan dan keberagaman budaya serta pembentukan generasi baru Banda Neira. Banyak peninggalan fisik maupun non fisik yang sampai hari ini masih terlihat, beberapa di antaranya:

  • Kawasan Pecinan (Kampung Cina) - Desa Nusantara.
  • Klenteng Tua Sun Tien Kong di Kampung Cina - Desa Nusantara yang berusia kurang lebih 400 tahun.
  • Simbol Naga pada Bendera dan Hiasan di Kora-Kora (perahu perang) Namasawar, Pulau Ay, dan Kampung Ratu.
  • Rumah Kapitan Cina di Desa Nusantara.
  • Tarian Topeng dan Macan.
  • Kompleks Pekuburan Cina di Desa Merdeka
  • Porselin/ Keramik dari zaman Dinasti Ming, Koin beraksara Cina, dan atribut/peralatan yang bernuansa Cina, dan lain-lain.

Klenteng Sun Tien Kong/  Sumber : Foto Lookman Alibaba
Klenteng Sun Tien Kong/  Sumber : Foto Lookman Alibaba

Saat ini jumlah warga keturunan Cina yang bermukim di Banda Neira semakin berkurang, tersisa (-/+) 10 Kepala Keluarga dengan sumber mata pencaharian sebagai Pedagang yang sudah menjadi keahlian dan warisan turun temurun dari para leluhur mereka. Salah satu penyebab berkurangnya jumlah warga keturunan Cina yang bermukim di Banda Neira yaitu karena melanjutkan pendidikan, menikah dan bermukim diluar daerah seperti Ambon, Pulau jawa, Makassar, dan lain-lain, serta mengembangkan usaha perdagangan yang lebih menjanjikan di luar Banda.

Satu hal bijak yang penting dan perlu diingat oleh Kita yang mengaku sebagai Orang Banda dengan berbagai alasan baik itu karena lahir di Banda, bermukim di Banda, menikah dengan orang Banda, memiliki leluhur dari Banda,  dan memberi sumbangsih untuk kemajuan Banda dari berbagai aspek maka dia adalah "ORANG BANDA".   Tidak ada istilah orang Cina-Banda, orang Arab-Banda, orang Melayu-Banda, orang Buton-Banda, orang Jawa-Banda, orang Kei-Banda dan lain-lain.

Salah satu warga Banda keturunan Tionghoa/ Sumber : Foto Lookman Alibaba
Salah satu warga Banda keturunan Tionghoa/ Sumber : Foto Lookman Alibaba

Teringat akan satu Petuah :

"Pelangi terbentuk dari kombinasi matahari dan hujan, keduanya  berbeda unsur, tapi kenapa bisa terbentuk Pelangi ? ....... Karena pada hakikatnya perbedaanlah yang membuat semua itu indah, perbedaanlah yang membuat Pelangi menjadi Indah dipandang walaupun berbeda warna saat bersanding".

Banda Neira -- Rabu 29 Januari 2025 - Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili

Oleh : Isra Amin Ali

Pemerhati Sejarah dan Budaya Banda

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun