Kota Neira adalah sebuah Kota Tua yang indah yang sudah berumur lebih dari 4 abad, di era pemerintahan VOC Abad XVII menjadi kota metropolis sekaligus ibu kota Provincie van Banda.
Karena tata kotanya yang teratur dengan fasilitas yang lengkap menyerupai kota-kota di Eropa maka tak heran Kota Neira mendapat julukan "een klein Europeesche Stad in Zuid-Oost Azie" atau kota kecil Eropa yang ada di Asia Tenggara".
Tingginya keuntungan dari penjualan Pala dan Fuli membuat VOC melengkapi kota ini dengan fasilitas yang lengkap seperti benteng-benteng, rumah sakit bertaraf internasional, lampu-lampu jalan, galangan kapal, gereja, gedung-gedung perkantoran, taman kota, sistem drainase yang teratur, penjara, sekolah, pelabuhan, pertokoan, hingga sarana hiburan seperti Sociteit de Harmonie untuk menambah kemewahan kota.
Gedung "Societeit de Harmonie" yang oleh masyarakat Banda Neira saat ini biasa disebut dengan nama Gedung Merdeka atau Gedung Orang Kaya Makatita, adalah saksi bisu kejayaan dan sejarah kelam Banda Neira di masa lalu.
Terletak di beneeden straat (jalan bawah) pada pusat kota Kolonial Belanda (Desa Dwiwarna saat ini).
Gedung megah ini bersebelahan jalan dengan Istana Gubernur VOC (Istana Mini) dengan posisi menghadap ke selat Neira dan langsung bisa melihat Pulau Banda Besar, pada sisi utara berbatasan dengan Delmaar Huis (Rumah Perkenier Pala), sedangkan di sisi barat berbatasan dengan bangunan bekas tempat tinggal Jan Pieterszoon Coen waktu berada di Banda.
Sociteit de Harmonie pada masa kolonial merupakan tempat berkumpul para Kaum Sosialita atau kalangan eksklusif (Perkenier, Pejabat Militer, Pejabat Sipil Kolonial, dan Orang Eropa dari Kelas Atas) untuk berbincang dan menghibur diri dengan minum-minum, berdansa, melihat pertunjukan drama, bermain bridge, bermain biliard, dengan diiringi alunan musik secara live maupun dari gramofon.
Di gedung ini juga menjadi ajang untuk memamerkan kekayaan dari para pengunjung, wanita-wanitanya menggunakan gaun mewah dan perhiasan mahal, begitupun juga dengan kaum prianya memakai pakaian-pakain terbaik dan membeli minuman-minuman mahal yang didatangkan dari Eropa.
Banyak sekali pejabat pemerintah Kolonial Belanda dari Batavia, Ambon, Negeri Belanda dan lain-lain jika melawat ke Banda selalu menyempatkan untuk mampir atau berkegiatan di Sociteit de Harmonie, begitupun juga dengan para peneliti, orientalis, pelancong, ataupun orang-orang penting lainnya di era itu.